Abu-abu Green Jobs

Jumat, 24 Oktober 2025 | 06:10 WIB
Abu-abu Green Jobs
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perhelatan satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka meriah diramaikan oleh para pembantu Presiden. Beragam informasi telah dilaporkan, mulai dari kinerja ekonomi, pertanian dan lain sebagainya. Namun yang luput untuk dilaporkan, janji green jobs yang pernah terlantun merdu saat kampanye.

Program green jobs alias lapangan kerja hijau belum menampakkan batang hidungnya dari laporan kinerja setahun. Sementara, green jobs merupakan cermin kesejahteraan dan juga indikator tumbuhnya industri hijau.

Belakangan ini, kita sama-sama merasakan suhu panas, tak hanya di Jakarta tetapi juga di daerah. Beberapa hari lalu, suhu di daerah Jawa menembus 38,2 derajat celcius. Suhunya bahkan di atas suhu normal tubuh manusia. Namun janji untuk menciptakan lapangan kerja hijau sebanyak 5 juta ini tak terdengar lagi kabarnya.

Sebaliknya, pemerintah tampak masih terjebak dalam paradigma pembangunan berbasis ekstraksi sumber daya alam ketimbang ekonomi hijau yang berkelanjutan. Padahal, potensi green jobs di Indonesia dalam Laporan International Labour Organization (ILO, 2023) mencapai 4,4 juta pekerjaan hingga 2030.

Salah satu peluang lapangan kerja hijau datang dari proyek energi terbarukan, efisiensi energi, dan pengelolaan limbah. Namun, hingga kini, arah kebijakan yang konkret memastikan transformasi tersebut masih jauh panggang dari api. Alih-alih memperkuat ekosistem industri hijau, pemerintah justru memperkokoh industri ekstraktif.

Sejatinya Bappenas telah meluncurkan Green Jobs Roadmap 2024–2030, namun hingga kini belum ada aturan turunan yang menjamin implementasi dan insentif bagi pelaku industri yang menerapkannya. Selain itu, peta jalan ini masih minim sosialisasi, terutama di kelembagaan pemerintah sendiri. 

Satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, sejatinya cukup untuk memperlihatkan komitmen green jobs ini. Namun, yang tampak justru kontinuitas kebijakan lama dengan kemasan baru. Tanpa ada kebijakan afirmatif, janji jutaan green jobs yang pernah dilontarkan dalam masa kampanye hanya akan menjadi pepesan kosong belaka. 

Jangan sampai, pekerjaan hijau jangan dijadikan sebagai retorika semata. Pekerjaan hijau di banyak sektor sudah menjadi keharusan agar aktivitas ekonomi mengusung prinsip keberlanjutan. Jadi green jobs-nya mana?

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA

Terpopuler