Ada Investor Kakap Jual Ratusan Juta Saham DOID

Rabu, 25 September 2019 | 14:08 WIB
Ada Investor Kakap Jual Ratusan Juta Saham DOID
[ILUSTRASI. BUMA, anak usaha PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal Februari 2018 saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berada dalam bearish trend.

Belakangan, tekanan terhadap saham kontraktor pertambangan batubara itu kian bertambah seiring aksi jual besar-besaran salah satu investornya.

Penelusuran KONTAN, sejak Agustus 2019 salah seorang investor kakap, Andy Untono telah menjual ratusan juta lembar saham DOID.

Andy merupakan satu dari dua investor DOID dengan kepemilikan di atas 5%. 

Pemegang saham besar yang satu lagi adalah Nothstar Tambang Persada Pte Ltd yang per 31 Agustus 2019 puna 37,902% saham DOID.

Transaksi paling anyar tercatat dalam laporan kepemilikan efek di atas 5% per 23 September 2019.

Baca Juga: Kemarau Berkepanjangan Mengerek Bisnis Kontraktor Batubara

Saat itu kepemilikan Andy Untono di DOID berkurang 62,5 juta saham dibanding posisi per 20 September 2019.

Walhasil, kepemilikannya menyusut dari 9,69% menjadi tinggal 8,96%.

Namun, berdasar data transaksi harian saham DOID, kemungkinan transaksi itu terjadi pada 19 September 2019.

Sebab, pada hari itu terjadi transaksi 62,5 juta saham DOID di pasar negosiasi melalui perantara broker BCA Sekuritas.

Crossing saham itu terjadi di harga Rp 320 per saham sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 20 miliar.  

Sejak Agustus

Pada tahun ini, Andy mulai melepas kepemilikan saham DOID sejak Agustus 2019.

Berdasar laporan kepemilikan efek di atas 5%, bulan lalu mantan Direktur di BCA Life itu beberapa kali melepas saham DOID dalam jumlah besar.

Transaksi pertama tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 6 Agustus 2019.

Saat itu ia melepas 100 juta saham sehingga kepemilikannya berkurang dari 11,1% menjadi 9,94%.

Baca Juga: Delta Dunia Makmur (DOID) bidik target produksi OB hingga 420 BCM ​

Sehari kemudian, ia kembali menjual 10 juta saham DOID. Alhasil, kepemilikannya kembali menyusut menjadi 9,83%.

Hari berikutnya, yakni 8 Agustus 2019, menurut data KSEI Andy kembali melepas 14,096 juta saham DOID sehingga kepemilikannya tinggal 9,66%.

Tidak ada informasi yang pasti pada harga berapa penjualan saham itu dilakukan.

Lewat BCA Sekuritas

Namun berdasar data transaksi harian DOID, pada Agustus 2019 berlangsung beberapa kali transaksi skala besar, terutama yang dilakukan melalui BCA Sekuritas.

Misalnya, pada 5 Agustus 2019 BCA Sekuritas menjadi perantara penjual 10 juta saham DOID.

Pembelinya menggunakan perantara Valbury Sekuritas Indonesia.

Harga pelaksanannya di Rp 400 per saham sehingga total nilai transaksi tersebut sebesar Rp 4 miliar.

Baca Juga: Harga komoditas anjlok, penerimaan SDA non-migas Januari-Agustus 2019 tergelincir

Lalu, pada 6 Agustus 2019 BCA Sekuritas menjadi perantara crossing 110 juta saham DOID.

Nilai transaksinya sebesar Rp 46,3 miliar, atau Rp 420 per saham.

BCA Sekuritas kembali memfasilitasi crossing 10.025.200 saham DOID.

Kali ini harga pelaksanaannya di Rp 425 per saham sehingga total nilai transaksinya sebesar Rp 4,3 miliar.

Bagikan

Berita Terbaru

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

Kontraktor Swasta Ingin Persaingan Bisnis yang Adil
| Selasa, 25 November 2025 | 07:20 WIB

Kontraktor Swasta Ingin Persaingan Bisnis yang Adil

Kebijakan reposisi BUMN Karya ini dapat menghasilkan peta persaingan yang lebih proporsional, antara BUMN dan swasta.

INDEKS BERITA

Terpopuler