Agama dan Privasi

Selasa, 11 Oktober 2022 | 08:00 WIB
Agama dan Privasi
[]
Reporter: Djumyati Partawidjaja | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hari lalu, Farel Prayoga yang viral karena nyanyian Ojo Dibandingke di istana, kembali ramai dibicarakan di jagat maya. Gara-garanya, di panggung sebuah acara  Farel ditanya agamanya oleh Gus Mifthah. 

Bocah berusia 12 tahun itu menjawab mbuh atau tidak tahu. Lalu Farel sedikit mengoreksi jawabannya, dengan mengatakan privasi dan ia tidak bisa memberitahukannya. 

Pembicaraan tentang ranah privasi pun berkembang di sosial media. Banyak orang mempertanyakan kenapa agama harus menjadi privasi.

Entah untuk orang lain, tapi untuk saya privasi artinya hak seseorang untuk tidak mengungkapkan data dirinya di saat dia merasa tidak nyaman dengan lawan bicara atau kondisi di mana pertanyaan diajukan. 

Dalam kasus Farel, ia ditanya di depan panggung yang ditonton ribuan atau mungkin ratusan ribu orang. Eksposur tentu bisa bertambah besar lagi karena acara itu disorot kamera yang videonya bisa di-upload di YouTube atau sosial media lain.

Tapi banyak orang di sosial media berpendapat agama itu bukan ranah privasi. Ada berbagai argumen mereka, salah satunya karena identitas agama itu sudah tertera di KTP.

Selain itu identitas agama dibutuhkan supaya tahu bagaimana mendoakan waktu meninggal, atau tidak salah memberikan makanan haram, dan berbagai alasan lainnya.

Saya tidak tahu kenapa ada orang yang punya kecenderungan berpikir setiap orang yang ditemuinya akan mengajak makan atau segera mati dalam waktu dekat.

Mungkin mereka punya alasan lain lagi, tapi sepertinya banyak yang tak paham bertoleransi dengan baik dan menghargai orang lain apa adanya. 

Menghargai orang yang baru kita temui, tanpa peduli, ras, suku, umur, agama, status sosial, aset kekayaannya memang tidak mudah. Semua orang punya kecenderungan melakukan diskriminasi.

Tapi kecenderungan kita untuk memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan identitasnya adalah poin penting kenapa privasi itu harus ada.

Kembali kepada privasi, buat saya sikap Farel ini sungguh sikap yang berani. Ingat beberapa minggu lalu, heboh masalah kebocoran data penduduk? Masih banyak orang yang tidak mau peduli, menganggap angin lalu, bahkan menjembreng-jembreng KTP-nya di sosial media. 

Menertawakan ketidakmampuan otoritas itu satu hal, tapi kalau Anda sendiri tidak peduli dengan data sendiri (yang sebenarnya privasi Anda) bisa dibayangkan betapa bahagianya para pencuri data di Indonesia?  

Bagikan

Berita Terbaru

Penjualan Mobil Bekas Masih Tumbuh
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:45 WIB

Penjualan Mobil Bekas Masih Tumbuh

Adanya pertumbuhan penjualan mobil bekas setidaknya tergambar dari pembiayaan multifinance yang meningkat.

 Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:39 WIB

Impor Komoditas Energi Butuh Hitungan Pasti

Impor LPG, bahan bakar minyak, dan minyak mentah dari AS akan menambah beban fiskal karena jumlah subsidi membengkak

 Dari Finance Terjun ke Properti
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 05:33 WIB

Dari Finance Terjun ke Properti

Perjalanan karier Surina sebagai ahli keuangan hingga menjadi Direktur PT Indonesian Paradise Property Tbk

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Indo Tambangraya Megah (ITMG) Ekspansi ke Bisnis PLTS Atap

ITMG mengembangkan bisnis EBT melalui anak usahanya, PT ITM Bhinneka Power (IBP) dan PT ITM Energi Utama

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Martina Berto (MBTO) Terus Mencari Peluang di Pasar Ekspor

MBTO sudah aktif menjajaki pasar luar negeri sejak 2011 silam, dan terus meningkatkan agresivitas ekspansi mereka.

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:21 WIB

Nego Trump Lagi Agar Tarif Bisa Nol Persen

Pemerintah ingin CPO hingga kayu manis dikenakan tarif bea masuk Amerika Serikat sebesar nol persen  

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Lonjakan DPK Perbankan Tak Cerminkan Pemulihan Ekonomi

Di tengah isu likuiditas ketat yang kerap dikeluhkan oleh bankir, secara mengejutkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan melesat pada Juni 2025. 

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Peminat Insentif Pajak di IKN dan Daerah Mitra Masih Minim

DJP sebut belum ada satu pun wajib pajak yang mengajukan tax holiday terkait financial center, pemindahan kantor pusat, serta super tax deduction

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:20 WIB

Adhi Karya (ADHI) Terus Mengejar Kontrak Baru

Mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp 3,5 triliun hingga akhir kuartal kedua tahun ini atau 30 Juni 2025.

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah
| Sabtu, 19 Juli 2025 | 04:15 WIB

Muhammadiyah Menjajaki Beli Saham KB Bank Syariah

Muhammadiyah masih berniat untuk memiliki Bank Umum Syariah (BUS) dan tengah menjajaki membeli KB Bank Syariah.

INDEKS BERITA