Agar Kripto Produktif

Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:08 WIB
Agar Kripto Produktif
[ILUSTRASI. TAJUK - Hasbi Maulana]
Hasbi Maulana | Managing Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lonjakan transaksi aset kripto di Indonesia semakin sulit diabaikan. Data Bappebti mencatat, sepanjang 2024 nilai transaksi menembus Rp 650,61 triliun, naik hampir empat kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Fenomena ini jelas mencerminkan gairah masyarakat, dari kelas menengah hingga anak muda daerah, untuk ikut serta. Kelas-kelas trading kripto marak diikuti, komunitas-komunitas trader kripto ramai terbentuk, dan kisah sukses beredar cepat. Ada cerita Indra yang mampu mengembangkan Rp 1 juta menjadi Rp 35 juta dalam 1,5 tahun. Tersiar juga kabar Imam yang menggandakan modalnya lima kali lipat hanya dalam enam bulan.

Namun, di balik kisah manis tersebut, ada pertanyaan besar bagi perekonomian. Berbeda dengan bursa saham (dana investor akhirnya menopang ekspansi perusahaan) uang yang diperdagangkan di kripto cenderung "parkir" dan hilir mudik antar dompet digital. 

Regulasi Bappebti memang mewajibkan 70% dana nasabah tetap likuid, untuk mengantisipasi risiko penarikan massal mengingat trader kripto umumnya berorientasi jangka pendek. Tapi konsekuensinya, dana ratusan triliun rupiah ini tidak banyak berkontribusi pada aktivitas produktif.

Situasi ini menjadi relevan ketika ekonomi nasional tengah menghadapi tantangan. Pertumbuhan PDB masih ditopang konsumsi rumah tangga, yang belakangan cenderung melandai. Di sisi lain, pemerintah juga mendorong investasi, hilirisasi, dan pembiayaan UMKM untuk menjaga momentum pembangunan. Ironis bila di tengah kebutuhan pendanaan produktif, dana masyarakat justru terkonsentrasi dalam dompet spekulasi kripto.

Agar dana raksasa itu tidak menjadi kuburan likuiditas, jalan keluarnya bisa ditempuh lewat tokenisasi aset riil. Dengan mekanisme ini, aset nyata seperti emas, karbon, hingga hasil panen bisa diubah menjadi token digital yang dapat diperdagangkan ala koin kripto. 

Bagi para trader, tokenisasi tetap menawarkan ruang spekulasi karena harga bisa naik turun. Namun berbeda dari koin murni spekulatif, tokenisasi menyuntik manfaat langsung bagi sektor riil. Dengan begitu, gairah spekulasi masyarakat bisa diarahkan untuk ikut menopang pembangunan ekonomi, bukan sekadar berputar di ruang digital.

Gelombang kripto tidak bisa dihentikan. Tantangannya adalah memastikan triliunan rupiah likuiditas ini tidak sekadar menjadi uang menganggur.

Selanjutnya: Daya Beli Menggerus Kinerja Emiten Telekomunikasi

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:47 WIB

Potensi Pajak Shadow Economy Rp 20 Triliun

Pemerintah melihat ruang besar untuk meningkatkan penerimaan pajak dari shadow economy, khususnya empat sektor utama yang minim pengawasan.

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:41 WIB

Penarikan Utang 2026 Tertinggi Pasca Pandemi

Tingginya rencana penarikan utang pemerintah tahun depan membawa sejumlah risiko                    

Pasar Saham Tersengat Euforia Pemangkasan Suku Bunga
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:40 WIB

Pasar Saham Tersengat Euforia Pemangkasan Suku Bunga

Saham sektor properti dan perbankan langsung bergerak naik usai pengumuman Bank Indonesia terkait BI rate

Superior Prima Sukses (BLES) Dongkrak Kinerja di Semester Kedua
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:35 WIB

Superior Prima Sukses (BLES) Dongkrak Kinerja di Semester Kedua

Pertumbuhan volume penjualan terdongkrak permintaan dari pembangunan infrastruktur dan perumahan, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Melihat Kinerja & Aksi Akumulasi Saham Emiten Aguan, PANI, oleh State Street dkk
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:30 WIB

Melihat Kinerja & Aksi Akumulasi Saham Emiten Aguan, PANI, oleh State Street dkk

Tiga institusi asing yang mengakumulasi saham PANI adalah Empirical Finance LLC, State Street Corp dan Credit Agricole.

Saham BBCA Akhiri Koreksi Tiga Hari Beruntun, Ada Crossing Ratusan Miliar Rupiah
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 07:03 WIB

Saham BBCA Akhiri Koreksi Tiga Hari Beruntun, Ada Crossing Ratusan Miliar Rupiah

Crossing saham Bank BCA (BBCA) berlangsung secara rutin seiring koreksi yang terjadi sejak akhir pekan lalu.

Pengusaha Resah Izin Impor Daging Sapi Mandek
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:55 WIB

Pengusaha Resah Izin Impor Daging Sapi Mandek

Proses impor ini terhambat karena penerbitan Laporan Hasil Verifikasi dan Rekomendasi Kuota (LHVRK) oleh Bapanas.

Kenaikan Anggaran Infrastruktur Jadi Katalis Positif untuk Emiten Konstruksi
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:53 WIB

Kenaikan Anggaran Infrastruktur Jadi Katalis Positif untuk Emiten Konstruksi

Kenaikan anggaran pemerintah terkait infrastruktur berpeluang menjadi katalis positif untuk kinerja emiten konstruksi plat merah

DCI Indonesia (DCII) Melirik Kecerdasan Buatan
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:40 WIB

DCI Indonesia (DCII) Melirik Kecerdasan Buatan

Saat ini, kontribusi bisnis terkait kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terhadap pendapatan DCII masih di bawah 10%.

Rupiah Masih Akan Melemah Terbatas pada Kamis (21/8)
| Kamis, 21 Agustus 2025 | 06:20 WIB

Rupiah Masih Akan Melemah Terbatas pada Kamis (21/8)

Nilai tukar rupiah kembali ditutup melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan  Rabu (20/8)

INDEKS BERITA

Terpopuler