Agar Tak Sekedar Janji, Delegasi COP28 Desak Pendanaan Iklim

Senin, 04 Desember 2023 | 22:40 WIB
Agar Tak Sekedar Janji, Delegasi COP28 Desak Pendanaan Iklim
[ILUSTRASI. Delegasi menyebut kesenjangan semakin besar karena kebutuhan pendanaan iklim makin besar. REUTERS/Amr Alfiky]
Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Komitmen pendanaan untuk negara berkembang menjadi sorotan utama di COP28, Dubai. Para delegasi menyebut kesenjangan semakin besar karena kebutuhan pendanaan untuk iklim makin besar, sementara dana yang tersedia tidak cukup. 

Negara-negara berkembang diperkirakan membutuhkan ratusan miliar dollar AS setiap tahunnya untuk beradaptasi dengan pemanasan dunia. Negara berkembang juga membutuhkan dana triliunan dollar AS untuk beralih ke energi ramah lingkungan.

Negara-negara tersebut juga rentan dilanda bencana iklim yang merugikan dan membutuhkan bantuan miliaran dollar AS untuk menanggulangi bencana. Perdana Menteri Barbados Mia Mottley mendesak langkah lebih besar, bukan hanya sekadar janji. 

Baca Juga: Delegasi Anak Muda Indonesia di COP28, Salah Satunya Putra Garibaldi Thohir

Dia juga minta, badan amal dan investor swasta secara sukarela mempertimbangkan pajak sebagai cara untuk meningkatkan pendanaan iklim.Mia mencontohkan, pengenaan pajak jasa keuangan secara global sebesar 0,1% bisa menghasilkan US$ 420 miliar. 

Sementara pajak atas keuntungan minyak dan gas global sebesar 5% pada 2022 bisa menghasilkan US$ 200 miliar. "Planet ini membutuhkan tatakelola global dengan cara sederhana, yaitu bekerjasama satu sama lain," ujar dia, seperti dikutip Reuters, kemarin.

Janji komitmen terbesar di COP28 sejauh ini datang dari tuan rumah konferensi, Uni Emirat Arab (UEA). UEA menjanjikan US$ 30 miliar untuk proyek terkait iklim, di mana US$ 5 miliar dialokasikan untuk negara-negara miskin.

UEA juga mengalokasikan dana kerugian dan kerusakan sebesar US$ 720 juta, yang sejauh ini diberikan saat bencana. Dana kerugian dan kerusakan ini baru dibentuk.

Perusahaan investasi Denmark, Copenhagen Infrastructure Partners, juga mengumumkan rencananya mengumpulkan US$ 3 miliar untuk proyek energi terbarukan di negara berkembang. 

Baca Juga: Indonesia Berkomitmen Capai Nol Emisi Karbon Sebelum 2060

Abu Dhabi juga telah bekerjasama dengan Blackrock dan HSBC untuk meneliti dan mencari opsi untuk meningkatkan pembiayaan. 
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali
| Rabu, 02 April 2025 | 18:40 WIB

Saham-Saham Paling Banyak Dibeli Asing di Bulan Maret 2025, Ada Pergantian Pengendali

Vlume net sell asing mencapai 2,59 miliar saham. Saham-saham bank kelas kakap dan sejumlah saham tambang menjadi sasaran jual investor asing.

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025
| Rabu, 02 April 2025 | 16:44 WIB

Volume Turun, Nilai Aset Saham Investor Asing Justru Naik pada Maret 2025

Investor asing mencatat net sell 2,59 miliar saham di BEI sepanjang bulan Maret 2025. Dari sisi nilai, aset saham asing justru naik.

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global
| Rabu, 02 April 2025 | 13:00 WIB

Potensi Kinerja Indah Kiat (INKP) di Tengah Fluktuasi Harga Pulp Global

Kontributor pendapatan masih didominasi dari ekspor pihak ketiga senilai US$1,76 miliar, denan ekspor berelasi menyumbang US$ 42,11 juta.

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia
| Rabu, 02 April 2025 | 11:00 WIB

Menengok Prospek Pasar DME di Indonesia

Penggunaan DME di Indonesia pada 2023 masih didominasi untuk kebutuhan aerosol propellant dengan pangsa pasar mencapai 24%.

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump
| Rabu, 02 April 2025 | 10:30 WIB

Penjualan Mobil Meningkat Sebelum Harga Naik Akibat Tarif Trump

Produsen mobil termasuk General Motors Co. dan Hyundai Motor Co. melaporkan kenaikan penjualan mobil di Amerika Serikat (AS) 

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kinerja Komoditas Emas Masih Merajai Sepanjang Maret, Aset Kripto Paling Keok

Permintaan safe haven yang semakin tinggi seiring ketidakpastian ekonomi di tengah tarif Trump membuat harga emas terus menanjak. 

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian
| Rabu, 02 April 2025 | 09:00 WIB

Kasus Robot Trading Net89 dan Beda Pendapat Korban & Kejaksaan soal Cara Penyelesaian

Pihak korban yang diwakili oleh Onny menuntut agar penyelesaian kasus Net89 tetap diselesaikan menggunakan pendekatan restorative justice (RJ).

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)
| Rabu, 02 April 2025 | 08:33 WIB

Profit 33,04% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Mengkerut (2 April 2025)

Harga emas Antam (2 April 2025) ukuran 1 gram masih Rp 1.819.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,04% jika menjual hari ini.

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi
| Rabu, 02 April 2025 | 08:14 WIB

Ramadan dan Idulfitri Tak Kuat Angkat Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2025, berpotensi berada di bawah angka 5% year on year (yoy)

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya
| Rabu, 02 April 2025 | 08:00 WIB

Tiga Tahun Beruntun Bisnis Ketenagalistrikan MEDC Bukukan Rugi, Begini Ceritanya

Pada segmen IPP Hidro dan Energi Terbarukan, di saat pendapatannya melonjak justru rugi bersihnya malah membengkak.

INDEKS BERITA

Terpopuler