AKR Corporindo Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15% di Tahun 2019

Senin, 25 Maret 2019 | 06:05 WIB
AKR Corporindo Bidik Pertumbuhan Pendapatan 15% di Tahun 2019
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumber energi bahan bakar minyak (BBM) belum sepenuhnya tergantikan. Permintaan dalam negeri juga masih terus tumbuh. Hal ini yang mendasari PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menargetkan pertumbuhan tahun ini mencapai dua digit.

"Tahun ini kami targetkan pendapatan naik 15%," ujar Direktur AKRA Suresh Vembu kepada KONTAN belum lama ini. Dengan pendapatan tahun lalu mencapai Rp 23,55 triliun, artinya perusahaan ini mengincar pendapatan Rp 27,08 triliun tahun ini.

Sumber pendapatan tahun ini masih berasal dari permintaan BBM. AKRA optimistis target tercapai lantaran tahun lalu, saat pertumbuhan ekonomi belum mencapai target, perdagangan dan distribusi BBM perusahaan ini naik 42,60% menjadi Rp 17,14 triliun.

Pertumbuhan ekonomi 2019 diprediksi tumbuh baik di kisaran 5%–5,5%. "Sekarang, kami juga bekerjasama dengan British Petroleum untuk ritel, sehingga akan ada peningkatan volume dari ritel," imbuh Suresh.

Kinerja bisnis inti AKRA tahun lalu sejatinya kurang optimal. Ini tercermin dari penurunan laba kotor dan usaha perusahaan.

Namun, AKRA berhasil mencetak kenaikan laba bersih karena mencatat hasil divestasi aset. Asetnya ada yang berupa aset tetap seperti lahan pabrik dan saham entitas usaha.

Sehingga, AKRA mencatat pengakuan laba bersih dari operasi yang dihentikan senilai Rp 933,31 miliar. Nilai ini naik 207% dibanding periode 2017. Kenaikan ini juga yang membuat AKRA mampu mencatat kenaikan laba bersih tahun lalu.

Pada saat yang bersamaan, saham AKRA kemarin turun 1,28% ke level Rp 4.630. Dalam sepekan, saham AKRA sudah turun 15,05%.

Namun, menurut analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas, fase bearish saham AKRA hanya sementara. Terlebih, AKRA memiliki fundamental yang solid.

Terlepas dari hasil divestasi aset, margin laba bersih AKRA terus naik. Price earning ratio (PER) saham AKRA juga masih 11,3 kali, jauh di bawah PER industri yang sebesar 22 kali. Sukarno menyarankan investor masuk saat harga saham AKRA berada di Rp 4.130–Rp 4.200. "Tapi ketika sudah sinyal buy, meski belum menyentuh level itu, sudah boleh masuk," tutur Sukarno.

Bagikan

Berita Terbaru

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas
| Minggu, 07 Desember 2025 | 12:24 WIB

Ekspansi Emiten Migas Semakin Ngegas

Kendati ekspansi bisa mendorong kinerja jangka panjang, tekanan biaya operasional dan fluktuasi harga komoditas menjadi risiko emiten ini

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:55 WIB

Divestasi Es Krim Terwujud, Pemulihan UNVR Terus Berlanjut

Tren perbaikan kinerja PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) kemungkinan memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun.

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:21 WIB

Masuki Momen Santa Claus Rally, Berikut Saham Pilihan Akhir Tahun

Ada beberapa faktor yang penting yang dapat mempengaruhi Santa Claus Rally di antaranya adalah aktivitas window dressing.

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:09 WIB

Momentum IHSG Bullish di Akhir Tahun, Ini Saham-saham yang Cenderung Naik di Desember

Secara historikal, ada beberapa saham yang cenderung mengalami penguatan pada Desember sehingga menjadi favorit banyak investor.

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 07:00 WIB

Pamor SBN Ritel Masih Akan Tinggi Meski Bunga Menurun

Realisasi penerbitan SBN Ritel tahun 2025 mencapai sekitar Rp 153 triliun, termasuk Sukuk Tabungan ST015.

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:10 WIB

Berebut Ceruk Pasar Bus Premium di Penghujung Tahun

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, demam perjalanan darat mulai terasa. Kursi sleeper bus diburu pelancong untuk liburan.

 
Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Rupiah Terangkat Pelemahan Dolar Selama Sepekan Terakhir

Sepekan ini dolar AS cukup tertekan oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh the Federal Reserve (The Fed).

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1
| Minggu, 07 Desember 2025 | 06:00 WIB

Saham Kapitalisasi Kecil Mengangkat IHSG Capai Rekor Tertinggi 8.689,1

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,46% sepekan periode 1-5 Desember 2025. IHSG ditutup pada 8.632,76.

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:45 WIB

Kurangi Ketergatungan Kentang Impor, PepsiCo Indonesia Adopsi Cara Thailand,

Untuk memastikan ketersediaan bahan baku kentang, PepsiCo Indonesia menggandeng petani di Jawa Barat. 

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba
| Minggu, 07 Desember 2025 | 05:40 WIB

Bisnis yang Cuan Saat Musim Liburan Anak-anak Tiba

Menyambut musim liburan, berbagai kelas bermain untuk anak kini dibuka dengan ragam aktivitas seru yang mengasah kreativitas.

 
INDEKS BERITA

Terpopuler