AKRA Siap Membayar Utang Jatuh Tempo 2019

Kamis, 21 Maret 2019 | 06:45 WIB
AKRA Siap Membayar Utang Jatuh Tempo 2019
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) menghadapi sejumlah utang yang jatuh tempo di tahun ini. Tetapi, perusahaan yang bergerak di bidang bahan bakar ini tidak berencana mencari pendanaan lewat aksi korporasi.

Pada akhir Desember 2018, liabilitas jangka pendek AKRA melonjak 48,43% menjadi sekitar Rp 8,06 triliun dari sebelumnya Rp 5,43 triliun. Lonjakan tersebut berasal dari utang bank jangka pendek yang mencapai Rp 1,31 triliun, dari sebelumnya senilai sekitar Rp 271,49 miliar.

Dari total dana tersebut, sebanyak Rp 816,09 miliar utang berasal dari Bank Danamon. Utang ini akan jatuh tempo 28 Mei 2019.

Selain itu, ada juga utang dari Bank Mandiri senilai Rp 274,52 miliar yang akan jatuh tempo pada 9 November 2019. AKRA juga memiliki utang obligasi senilai Rp 1,5 triliun yang jatuh tempo pada Desember 2019.

Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu menjelaskan, naiknya liabilitas tahun 2018 dan utang jatuh tempo tahun ini didorong oleh kenaikan pinjaman jangka pendek.

Short term loan tersebut merupakan fasilitas letter of credit (L/C) yang AKRA bayarkan setiap tanggal due date. "Ini pinjaman untuk modal kerja, bukan pinjaman jangka panjang. AKR membayar pinjaman ini dari penagihan penjualan," kata Suresh kepada Kontan, Rabu (20/3).

Dalam laporan keuangan, AKRA menjelaskan, pinjaman dari Bank Danamon digunakan untuk pembelian produk bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia, transaksi lindung nilai, serta keperluan tender proyek. Begitu juga dengan fasilitas pinjaman dari Bank Mandiri.

Karena AKRA memperoleh dana dari penagihan setiap hari, AKRA tidak perlu melakukan aksi korporasi. "Biasanya pendanaan belanja modal perusahaan diperbaharui setiap tahunnya melalui pendanaan dari bank," ujar Suresh.

Suresh mengungkapkan per Desember 2018, AKRA masih memiliki kas internal perusahaan sebanyak Rp 2 triliun.

Kendati liabilitas menebal, Pefindo menilai AKRA mampu membayar kewajibannya. Pefindo pada akhir pekan lalu menegaskan rating AKRA dan obligasinya idAA- dengan outlook stabil.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler