AKRA Tambah Kapasitas Penyimpanan BBM

Kamis, 14 Maret 2019 | 08:09 WIB
AKRA Tambah Kapasitas Penyimpanan BBM
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) melalui anak usaha PT Jakarta Tank Terminal (JTT) sedang fokus meningkatkan kapasitas penyimpanan bensin dan biofuel yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Untuk memuluskan ekspansi bisnis tersebut, manajemen AKR Corporindo menambah modal untuk JTT yang semula sebesar Rp 744,27 miliar menjadi Rp 852,27 miliar, dengan menandatangani akte peningkatan modal ditempatkan dan disetor pada pertengahan Januari 2019.

Alhasil, setelah aksi penambahan modal, emiten ini memiliki 434,707 saham yang senilai Rp 434,71 miliar atau 51% dari saham JTT. Sementara sebanyak 417.567 saham senilai Rp 417,57 atau 49% dimiliki Vopak Indonesia BV.

Pada Selasa (12/3) lalu, AKRA telah memberikan jaminan gadai saham JTT. Direktur PT AKR Corporindo Tbk, Suresh Vembu menyampaikan, tujuan gadai saham ini untuk mendapatkan pinjaman dari Bank Permata seiring dengan rencana ekspansi JTT di sepanjang tahun ini.

Namun dia tidak memerinci nilai jaminan gadai saham tesebut. Yang terang, Suresh bilang tujuan gadai saham ini untuk mendapatkan pinjaman untuk mengembangkan ekspansi anak usahanya pada tahun ini. "Didanai oleh pinjaman Bank Permata, ekuitas dari AKRA dan dari Vopak Indonesia," kata dia kepada KONTAN, Rabu (13/3).

Menambah kapasitas

Rencananya, AKRA akan membangun fasilitas penyimpanan bensin dan biofuel sebesar 100.000 kiloliter. Saat ini, kapasitas penyimpanan sebesar 250.000 kiloliter. Kelak, total kapasitas penyimpanan bensin dan biofuel ini mencapai 350.000 kiloliter.

Adapun realisasi ekspansi bisnis ini mulai dijalankan pada kuartal I-2019 hingga kuartal IV-2019. "Fasilitas back-loading memberikan peluang untuk transit produk ke banyak pulau di Indonesia," ungkap Suresh.

Sejatinya, tangki penyimpanan BBM yang berlokasi di Tanjung Priok ini menampung hasil impor dan mendistribusikan bahan bakar ke wilayah Jabodetabek. Dalam beberapa tahun terakhir, impor bahan bakar semakin meningkat, khususnya untuk bensin. Hal ini sejalan dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar Indonesia.

Ke depan, Suresh memperkirakan bisnis mereka bakal meningkat. Dengan adanya peningkatan kapasitas tangki penyimpanan ini, Suresh juga berharap distribusi bensin juga semakin luas sejalan dengan masuknya pemain baru.

Secara keseluruhan, tahun ini AKR Corporindo membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 20% dari realisasi kinerja sepanjang tahun 2018. Dalam catatan KONTAN, tahun ini AKRA menyiapkan belanja modal US$ 40 juta yang digunakan untuk perawatan mesin. Adapun belanja modal tersebut merupakan khusus untuk pemeliharaan atau di luar investasi AKRA. Sebagai informasi, kini, mereka juga tengah bermitra dengan perusahaan lain, yaitu BP untuk mengembangkan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Hingga saat ini mereka sudah mengoperasikan empat SPBU yang berada di wilayah Jababeka, Bintaro, BSD, dan Cibubur. Nah, rencananya pada tahun ini kongsi AKRA dan BP akan membuka sebanyak 20 SPBU lagi. Dalam 10 tahun ke depan, mereka siap membangun sebanyak 350 SPBU di Indonesia.

AKR Corporindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi bahan bakar minyak dan bahan kimia dasar, penyedia jasa logistik seperti bongkar muat, penyewaan tangki dan transportasi, bisnis pengelolaan kawasan industri dan pelabuhan, serta manufaktur.

Bagikan

Berita Terbaru

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:53 WIB

Lepas 541 Juta Saham Sentul City (BKSL), Kepemilikan Samuel Sekuritas Tersisa 4,94%

Samuel Sekuritas Indonesia melaporkan pengurangan kepemilikan sahamnya di PT Sentul City Tbk (BKSL).

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48 WIB

Multi Makmur Lemindo (PIPA) Akan Transformasi Jadi Holding Investasi Energi

PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pengendali baru. ​

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:43 WIB

Laju Saham Barang Konsumsi Masih Mini

Laju indeks saham barang konsumsi tertinggal dari 10 indeks sektoral lain di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:34 WIB

Sampoerna Agro (SGRO) Siap Merambah ke Bisnis Hilir Sawit dan Energi Terbarukan

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) akan menjalin sinergi dengan pemegang saham baru, Posco International, yang akan masuk ke sektor hilir kelapa sawit.

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun
| Jumat, 19 Desember 2025 | 09:24 WIB

Strategi Mengail Cuan Saham Menjelang Tutup Tahun

Memilih strategi yang bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang cuan investasi saham di momen libur akhir tahun​.

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:50 WIB

Kenaikan Harga Dongkrak Nilai Ekspor CPO Indonesia

Hingga Oktober 2025, nilai ekspor sawit mencapai US$ 30,605 miliar, lebih tinggi 36,19% dibanding periode yang sama tahun 2024 US$ 22,472 miliar.

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:40 WIB

Aturan Baru Pupuk Bersubsidi Menjadi Titik Balik Industri

Regulasi ini memberikan kerangka kebijakan yang lebih adaptif dalam pelaksanaan subsidi pupuk, sekaligus membuka ruang bagi peningkatan efisiensi.

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:25 WIB

Central Proteina Prima (CPRO) Kian Serius di Bisnis Pet Food

Industri pet food Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring meningkatnya jumlah pemilik hewan.

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:15 WIB

SKB Food (RAFI) Transformasi ke Bisnis Agrifood

Sebagai pijakan awal transformasi, RAFI mengusung tema “More Impactful and More Valuable” yang tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan bisnis

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Jumat, 19 Desember 2025 | 08:11 WIB

Ancaman Dari Jepang Bisa Bikin IHSG & Rupiah Anjlok, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Jika perkiraan ini terjadi, ada potensi akan meningkatnya volatilitas saham dan mata uang di pasar global.

INDEKS BERITA

Terpopuler