Aksi Profit Taking Menyeret Turun Harga Emas

Jumat, 19 Juli 2019 | 06:11 WIB
Aksi Profit Taking Menyeret Turun Harga Emas
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi profit taking membuat harga emas sedikit memudar. Namun ekonom tetap yakin harga emas akan kembali melesat seiring potensi memanasnya perang dagang dan kisruh Brexit.

Kemarin, harga emas spot kontrak pengiriman Agustus 2019 di Commodity Exchange tergerus 0,08% menjadi US$ 1.422,10 per ons troi. Namun, dalam sepekan harga emas sudah melesat 1,09%.

Aksi ambil untung dilakukan investor setelah harga emas kembali menyentuh rekor tertinggi di US$ 1.423,30 per ons troi pada Rabu (17/7). Namun Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (Fed) masih menjadi sentimen positif bagi harga emas.

Apalagi, isu pelambatan ekonomi global masih berlanjut. Rilis JPMorgan sempat menunjukkan aktivitas manufaktur tengah melambat.

Selain itu, meski isu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China sedang mereda, tetapi pasar masih khawatir perang dagang mencuat lagi. Di sisi lain, tren koreksi bursa saham AS bisa menjadi penopang pergerakan emas.

"Bursa saham ada kemungkinan koreksi, menyusul ancaman fundamental ekonomi karena isu perang dagang AS dengan China juga Eropa. Jadi masih ada potensi investor melarikan dananya ke aset safe haven seperti emas," jelas Alwi.

Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono menambahkan, ada beberapa katalis yang dapat menyeret emas. Di antaranya membaiknya data ekonomi AS dan meredanya ketegangan antara Negeri Paman Sam dengan Iran.

Untuk itu, Suluh meyakini koreksi harga emas yang terjadi saat ini cenderung masih terbatas. Dia memperkirakan, harga emas spot masih berpotensi kembali ke US$ 1.500 per ons troi di akhir tahun ini. Sedangkan Alwi memprediksi, hari ini emas akan bergerak dalam rentang US$ 1.400–US$ 1.461 per ons troi.

Bagikan

Berita Terbaru

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?
| Jumat, 12 Desember 2025 | 10:59 WIB

Dirut Emiten Afiliasi Haji Isam Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Bila terjadi kekosongan anggota direksi sehingga jumlahnya kurang dari dua orang, RUPS wajib diselenggarakan paling lambat 90 hari kalender

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:16 WIB

Patriot Bond Danantara Jilid Kedua Dikabarkan Terbit Lebih Cepat dari Jadwal Awal

Berbeda dengan Patriot Bond jilid I yang kelebihan permintaan (oversubscribe), Patriot Bond II punya cerita berbeda.

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%
| Jumat, 12 Desember 2025 | 08:04 WIB

SIDO Kebut Penjualan di Akhir Tahun, Laba Kuartal IV-2025 Diproyeksi Melonjak 59%

Sido Muncul agresif perluas distribusi hingga 100 ribu gerai modern dan luncurkan produk baru. Kinerja ekspor juga meningkat 23% YoY. 

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:50 WIB

Intikeramik Alamasri (IKAI) Membenahi Fundamental Keuangan

IKAI memasuki periode pemeliharaan besar (major maintenance). Artinya mesin-mesin diperbaiki, diservis untuk memastikan tetap berjalan lancar

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:45 WIB

Marketplace Siap Kerek Biaya Admin

Pendanaan ke sektor e-commerce tidak sebesar dulu, sehingga beberapa platform melakukan penyesuaian untuk menjaga keberlanjutan operasional.

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:29 WIB

OJK Relaksasi Kredit Wilayah Bencana

Kebijakan ini mengacu pada POJK 19/2022 tentang perlakuan khusus bagi lembaga jasa keuangan di daerah terdampak bencana. 

Usulan Status Ojol  Menjadi Pelaku Usaha Mikro
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:25 WIB

Usulan Status Ojol Menjadi Pelaku Usaha Mikro

Akan menyampaikan usulan itu dalam pembahasan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojol yang bakal dilanjutkan tahun depan.

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

Bank Incar Pertumbuhan Kredit di Manufaktur

Perbanas dorong akselerasi kredit manufaktur untuk genjot pertumbuhan ekonomi 2026                  

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:18 WIB

The Fed Turunkan Bunga, Tapi Rupiah Masih Jadi Ganjalan Investor

Federal Reserve mengisyaratkan hanya akan melakukan satu kali pemangkasan suku bunga tambahan pada 2026.

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal
| Jumat, 12 Desember 2025 | 07:05 WIB

Membangun Peluang Bisnis Galangan Kapal

Industri nasional siap untuk menangkap peluang dalam memenuhi kebutuhan pembangunan kapal bagi kementerian, lembaga, BUMN maupun pihak swasta.​

INDEKS BERITA