Akuisisi Mini Hidro Tertunda, Megapower (MPOW) Tunggu Lelang dari PLN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Megapower Makmur Tbk (MPOW) belum juga merealisasikan rencana akuisisi dua mini hidro di luar Jawa. Perusahaan ini beralasan, masih menanti pembukaan lelang dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Direktur Utama Megapower Makmur Kang Jimmy menjelaskan, sejatinya Megapower telah berniat melakukan akuisisi dua pembangkit listrik mini hidro di Sulawesi Selatan dan Aceh sejak 2018 silam. "Nilai investasi akuisisi di Sulawesi Selatan Rp 180 miliar," ujar dia, Kamis (20/6).
Harapannya, dengan akuisisi tersebut, Megapower bisa menambah kapasitas sebanyak 25 megawatt (MW). Jimmy menyebut, terlambatnya akuisisi mini hidro karena PLN sudah mengganti sistem dengan lelang. Sehingga Megapower masih menunggu lelang dibuka.
Padahal, Megapower telah memiliki opsi pendanaan dari perbankan dan menerbitkan saham baru lewat penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement. Rencananya penambahan modal maksimal 10% dari modal disetor penuh setara 81,69 juta saham dengan efek dilusi 9,09%.
Jimmy mengakui, saat ini sudah ada investor yag berminat mendukung renewable energy. Namun dia tidak menyatakan siapa standby buyer.
Akuisisi mini hidro tersebut akan melengkapi power plant site milik Megapower yang saat ini berkapasitas 29,2 megawatt dan tersebar di Sumatra, Bangka Belitung dan Sulawesi. Namun menurut Jimmy, kelistrikan di Sulawesi Selatan sudah oversupply.
Di kuartal I-2019, Megapower membukukan penurunan pendapatan 3,97% yoy menjadi Rp 14,39 miliar. Namun, laba bersih naik 52,55% menjadi Rp 2,74 miliar. Perusahaan ini sukses menghemat beban umum dan administrasi 7,2% jadi Rp 2,32 miliar.
Megapower juga mencetak pendapatan lain-lain Rp 2,36 miliar. Kamis (20/6), harga MPOW stagnan di Rp 109 per saham.