Akulaku Silvrr Indonesia Kantongi 24,08% Saham Bank Yudha Bakti (BBYB)

Jumat, 05 Juli 2019 | 15:27 WIB
Akulaku Silvrr Indonesia Kantongi 24,08% Saham Bank Yudha Bakti (BBYB)
[]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akulaku Silvrr Indonesia (Akulaku) terus menambah kepemilikan sahamnya pada PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Hingga Rabu (3/7), perusahaan e-commerce dan financial technology ini sudah mengantongi 1,48 juta atau 24,08% saham emiten bersandi BBYB tersebut.

Dengan menggunakan harga penutupan Kamis (4/7) di level Rp 278 per saham, maka valuasi saham BBYB yang dimiliki Akulaku kini sudah sebanyak Rp 412,41 miliar

Penambahan saham BBYB oleh Akulaku, terakhir kali terjadi pada 2 Juli 2019. Kala itu, jumlah kepemilikan Akulaku bertambah 389.755.639 saham menjadi 1.483.500.562 saham. Otomatis porsi kepemilikan Akulaku di BBYB pun bertambah menjadi 24,08% dari 18,95%.

Adapun saat ini, porsi kepemilikan saham BBYB oleh PT Gozco Capital yakni sebesar 24,65%. Sementara PT Asabri yang semula menjadi pemilik mayorita saham BBYB, kini hanya memiliki 20,13% saham.

Sekadar mengingatkan, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mulai mencatat nama Akulaku dalam daftar pemegang saham BBYB sejak 22 Maret silam. Kala itu, jumlah saham BBYB milik Akulaku yang diumumkan KSEI lewat situs PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berjumlah 13,06%.

Selang dua bulan berikutnya, atau tepatnya 21 Juni, porsi kepemilikan Akulaku bertambah menjadi 13,94%. Sepekan berikutnya atau per 28 Juni, porsi kepemilikan Akulaku di BBYB kembali bertambah menjadi 18,95%. Hingga akhirnya pada 2 Juli lalu, porsi saham BBYB milik Akulaku menjadi 24,08%.

Bagikan

Berita Terbaru

Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Ekspansi ke Kawasan Timur Tengah
| Senin, 07 Juli 2025 | 05:15 WIB

Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari (ELPI) Ekspansi ke Kawasan Timur Tengah

Ekspansi operasional ke wilayah Timur Tengah terus menunjukkan progres positif dengan armada Kazo Agility 2, telah mulai beroperasi.

Ekonomi Buruk, Rupiah Gagal Manfaatkan Pelemahan Dolar
| Senin, 07 Juli 2025 | 05:00 WIB

Ekonomi Buruk, Rupiah Gagal Manfaatkan Pelemahan Dolar

Eskalasi perdagang global pasca penundaan tarif yang berakhir mungkin tak cukup mengangkat dolar AS.

Pergerakan Rupiah Menanti Tarif Trump
| Senin, 07 Juli 2025 | 05:00 WIB

Pergerakan Rupiah Menanti Tarif Trump

Pasar gelisah atas rencana tarif perdagangan AS, setelah Trump mulai mengirim surat yang menguraikan tarif ke negara-negara ekonomi utama. 

Pesona Bisnis F&B Menarik Investasi
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:30 WIB

Pesona Bisnis F&B Menarik Investasi

Salah satu realisasi investasi di industri F&B adalah pabrik PT PepsiCo Indonesia yang diresmikan pada 18 Juni 2025.

HM Sampoerna (HMSP) Menyedot Produk Bebas Asap
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:25 WIB

HM Sampoerna (HMSP) Menyedot Produk Bebas Asap

Saat ini Indonesia memiliki peran strategis sebagai pusat inovasi, produksi dan ekspor produk bebas asap ke wilayah Asia Pasifik.

Ekonomi Hijau dan Otonomi Daerah
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:21 WIB

Ekonomi Hijau dan Otonomi Daerah

Pemerintah pusat harus menyadari bahwa setiap daerah memiliki tantangan dan dinamika yang bervariasi.

Rata-rata Kinerja Unitlink Saham di Juni Bergerak Negatif
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:20 WIB

Rata-rata Kinerja Unitlink Saham di Juni Bergerak Negatif

Pada Juni, rata-rata kinerja unitlink saham turun 1,9%. Padahal pada Mei 2025, rata-rata return unitlink saham masih positif 5,97%.

Multifinance Cari Alternatif Pendanaan Lewat Pasar Surat Utang
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:15 WIB

Multifinance Cari Alternatif Pendanaan Lewat Pasar Surat Utang

Pelaku industri memanfaatkan momentum positif dari stabilnya suku bunga dan membaiknya sentimen pasar untuk mengamankan pendanaan.

Hingga Mei 2025, Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Naik
| Senin, 07 Juli 2025 | 04:15 WIB

Hingga Mei 2025, Hasil Investasi BPJS Ketenagakerjaan Naik

Hasil investasi BPJS Ketenagakerjaan meningkat 1,4% menjadi Rp 22,43 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 22,12 triliun.

Indonesia Importir Gandum Terbesar Kedua Dunia, AS Bukan Sumber Utama
| Minggu, 06 Juli 2025 | 12:52 WIB

Indonesia Importir Gandum Terbesar Kedua Dunia, AS Bukan Sumber Utama

Indonesia menjadi negara importir gandum terbesar kedua dunia menurut data FAO. Impor Indonesia hanya kalah oleh Mesir.

INDEKS BERITA

Terpopuler