Berita Opini

Alarm Kematian

Oleh S.S. Kurniawan - Editor Kompartemen KONTAN
Kamis, 24 Februari 2022 | 09:05 WIB
Alarm Kematian

Reporter: Harian Kontan | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - Tren penurunan kasus Covid-19 di Indonesia selama enam hari berturut-turut, setelah mencapai puncak tertinggi baru di angka 64.718, terhenti. Kasus harian Covid-19 di negara kita kembali menanjak dalam dua hari terakhir.

Bahkan, pada Rabu (23/2), angka kasus harian Covid-19 di Tanah Air kembali menembus 60.000, persisnya 61.488. Padahal, di Senin (21/2) lalu, kasus Covid-19 d Indonesia sempat jatuh ke 34.418.

Memang, kasus Covid-19 di sejumlah daerah sudah melewati puncak dan dalam tren menurun. Misalnya, Banten, DKI Jakarta, dan Bali. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sempat menempatkan tiga provinsi itu pada tingkat penularan masyarakat yang sangat tinggi (CT4), mengacu data kasus Covid-19 periode 7-13 Februari 2022. Sebab, kasus mingguan Covid-19 di DKI Jakarta adalah 641,2 per 100.000 penduduk Bali 641,2, dan Banten 188,3. 

Tapi, di banyak daerah, kasus Covid-19 terus menanjak, terutama di luar Jawa dan Bali. Meski kasus harian dan aktif di luar Jawa-Bali lebih rendah dari Jawa-Bali, proporsinya terhadap kasus nasional terus meningkat. Pemerintah pun memperkirakan, puncak kasus di luar Jawa-Bali bisa terjadi dalam dua hingga tiga minggu ke depan.

Seiring lonjakan kasus, angka kematian akibat Covid-19 juga terus meningkat. Dan, bukan berarti suatu daerah yang sudah mencapai puncak kasus juga mencapai puncak kematian. Pemerintah memproyeksikan, puncak angka kematian akibat Covid-19 berpotensi terjadi pada rentang waktu 15-20 hari sesudah puncak kasus korona.

Hingga 19 Februari lalu, Kementerian Kesehatan mencatat, total ada 2.484 pasien meninggal di masa varian Omicron mendominasi kasus Covid-19 di Indonesia, dengan 73% di antaranya belum divaksinasi lengkap. Hanya, dari 2.484 pasien yang meninggal, 54% tanpa komorbid.

Kemudian, dari 2.484 pasien yang meninggal, 47% adalah non-lansia. Yang menyedihkan, 80 pasien Covid-19 yang meninggal atau 3% di antaranya merupakan anak-anak usia 0 hingga 5 alias balita.

Itu sebabnya, jangan pernah berpikir sedetik pun untuk meremehkan Omicron yang sangat menular, meskipun tingkat keparahan terhadap penyakit dan kematian jauh lebih ringan dibanding Delta. 

Setidaknya, data Kementerian Kesehatan ini bisa jadi pegangan. Risiko kematian meningkat 3,84 kali lebih tinggi pada pasien lansia dibanding pasien non-lansia, dan 3,53 kali lebih tinggi pada pasien komorbid dari pasien komorbid. 

Terbaru