Alokasikan Anggaran Rp 100 Miliar, Enseval Memperlebar Jaringan Bisnis

Selasa, 29 Januari 2019 | 08:00 WIB
Alokasikan Anggaran Rp 100 Miliar, Enseval Memperlebar Jaringan Bisnis
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Enseval Putera Megatrading Tbk siap melanjutkan ekspansi usaha pada tahun ini. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa distribusi, logistik, penjualan dan pemasaran produk farmasi itu berencana membuka cabang baru.

Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) ini sebelumnya sudah membuka cabang di wilayang Sorong (Papua Barat). Enseval juga merenovasi gudang di wilayah Padang (Sumatra Barat) dan Kudus Jawa Tengah), serta mengoperasikan kantor dan gudang di Batam (Kepulauan Riau) dan Bekasi (Jawa Barat).

Saat ini, emiten yang tercatat dengan kode saham EPMT di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut tengah menyelesaikan pembangunan gedung dan gudang baru di Makassar (Sulawesi Selatan) serta pusat distribusi di Kawasan Industri Greenland International Industrial Complex (GIIC) di Kota Deltamas, Cikarang Bekasi (Jawa Barat).

"Makassar dan Bekasi sudah ada dan sedang berjalan untuk penambahan kapasitas, sedangkan (cabang) yang baru sedang diselesaikan," ujar Direktur Utama PT Kalbe Farma Tbk, Vidjongtius, kepada KONTAN, Senin (28/1).

Ia menjelaskan, pada tahun ini Enseval Putera Megatrading akan menambah setidaknya dua cabang baru. Namun Vidjongtius belum bisa membeberkan lokasi pembukaan jaringan baru EPMT. "Enseval memastikan pada tahun ini akan membuka cabang baru, satu sampai dua cabang," tutur Vidjongtius.

Dengan kehadiran jaringan cabang terbaru, maka EPMT menjangkau distribusi lebih dari 200.000 gerai penjualan, mulai dari gerai penjualan tradisional, gerai ritel modern hingga gerai farmasi.

Hingga kuartal ketiga tahun lalu, Enseval mencatatkan penjualan sebesar Rp 15,13 triliun. Dari jumlah itu, sebanyak 44,22% merupakan penjualan melalui gerai farmasi, sedangkan 36,09% berasal dari gerai umum/tradisional, dan 19,37% dari penjualan ritel modern.

Pada tahun ini, Enseval berharap bisa menambah jumlah prinsipal. Perusahaan ini hanya akan fokus untuk mencari prinsipal baru yang sejalan dengan bisnis sebagai penyedia produk-produk kesehatan. Pasalnya, hingga saat ini sebagian besar pendapatan masih berasal dari prinsipal internal ketimbang eksternal.

 

Memperkuat digital

Demi mendukung ekspansi usahanya, manajemen Enseval mengalokasikan dana belanja modal atawa capex mencapai Rp 100 miliar pada tahun ini. Selain untuk memperluas kapasitas dan memperkuat jaringan distribusi, EPMT akan menggunakan dana capex untuk pengembangan sistem teknologi informasi.

Saat ini, mereka telah menerapkan warehouse management system untuk membantu perusahaan dalam mengontrol seperti shipping, receiving, put away, move, dan picking.

Enseval juga menerapkan Geographical Information System dan Visual Dashboard Online untuk membantu validasi keberadaan pelanggan dan perkembangan bisnis setiap cabang yang bisa dipantau secara realtime. Tahun ini, untuk memperkuat sistem digital, EPMT akan mengembangkan Oracle Application & Database Upgrade, Enseval Mobile Order System (EMOS) dan Enseval Net Order (ENO) yang merupakan order management system berbasis web dan apps.

Dengan rencana pengembangan kapasitas, penguatan jaringan distribusi serta pengembangan digital, EPMT berharap bisnisnya tumbuh di kisaran 6%–7% pada tahun ini.

Hingga kuartal III-2018, penjualan EPMT tumbuh 3,91% year-on-year (yoy) menjadi Rp 15,13 triliun. Adapun laba bersihnya tumbuh 39% (yoy) menjadi Rp 469,42 miliar.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Tarif Impor Tembaga AS Naik 50%, AMMN hingga MDKA Diproyeksi Diuntungkan Meski Sesaat
| Rabu, 09 Juli 2025 | 22:15 WIB

Tarif Impor Tembaga AS Naik 50%, AMMN hingga MDKA Diproyeksi Diuntungkan Meski Sesaat

Kelebihan pasokan di pasar global akibat kebijakan tarif impor Trump pada akhirnya malah bisa menekan harga tembaga.

Meski Investor Asing Jor-joran Jualan, Harga ADRO Relatif Anteng Berkat Buyback Saham
| Rabu, 09 Juli 2025 | 21:07 WIB

Meski Investor Asing Jor-joran Jualan, Harga ADRO Relatif Anteng Berkat Buyback Saham

Dalam beberapa bulan terakhir banyak investor institusi asing yang melego saham ADRO dengan volume yang cukup besar.

Saham CDIA bisa Serupa BREN & CUAN, Minat Pasar Besar tapi Berpotensi Diganjal BEI
| Rabu, 09 Juli 2025 | 16:44 WIB

Saham CDIA bisa Serupa BREN & CUAN, Minat Pasar Besar tapi Berpotensi Diganjal BEI

Saham-saham pendatang baru yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu selalu diburu pelaku pasar sehingga bisa ARA berhari-hari usai listing.

Ekspektasi Konsumen dan CEO Sama-Sama Rendah
| Rabu, 09 Juli 2025 | 11:57 WIB

Ekspektasi Konsumen dan CEO Sama-Sama Rendah

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2025 mencapai 117,8, naik dari 117,5 tetapi masih bergerak di sekitar level terendah dalam 3 tahun. 

Akses Pendanaan ke Bank Terbatas, Fenomena Gagal Bayar Korporasi ke Pinjol Kian Naik
| Rabu, 09 Juli 2025 | 09:30 WIB

Akses Pendanaan ke Bank Terbatas, Fenomena Gagal Bayar Korporasi ke Pinjol Kian Naik

Terjadi kenaikan proporsi pinjaman daring ke perusahaan non-UMKM dibandingkan UMKM di pertengahan tahun lalu hingga Februari 2025.

Profit 25,13% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (9 Juli 2025)
| Rabu, 09 Juli 2025 | 08:51 WIB

Profit 25,13% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melemah Lagi (9 Juli 2025)

Harga emas batangan Antam 24 karat hari ini 8 Juli 2025) di Logammulia.com tertera Rp 1.894.000 per gram.

Pertamina Patra Niaga Merombak Jajaran Direksi
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:57 WIB

Pertamina Patra Niaga Merombak Jajaran Direksi

Menurut Heppy, Pertamina Patra Niaga mendukung dan comply pada kebijakan dan keputusan pemegang saham.

Opsi Penunjukan Langsung Pengelola Blok Migas
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:53 WIB

Opsi Penunjukan Langsung Pengelola Blok Migas

Opsi penunjukan langsung WK migas ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat mengungkapkan urgensi revisi UU  Migas.

TINS dan PTBA Siap Ikuti Aturan Baru
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:47 WIB

TINS dan PTBA Siap Ikuti Aturan Baru

Enteri ESDM Bahlil Lahadalia menyatakan, skema tahunan lebih relevan dalam merespons fluktuasi harga dan permintaan pasar global

 Pengusaha Batubara Tolak Pungutan Bea Keluar
| Rabu, 09 Juli 2025 | 06:42 WIB

Pengusaha Batubara Tolak Pungutan Bea Keluar

Rencana pemerintah mengenakan bea keluar semakin membebani pelaku industri batubara yang sudah banyak menanggung sejumlah pungutan

INDEKS BERITA

Terpopuler