Ambisi Indonesia di Investasi Mobil Listrik

Selasa, 03 Agustus 2021 | 09:05 WIB
Ambisi Indonesia di Investasi Mobil Listrik
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berambisi menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam industri kendaraan listrik berbasis baterai. Indonesia memang punya modal besar untuk itu: pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara dan produsen nikel paling besar di dunia.

Negara kita memiliki 24% cadangan nikel, bahan baku baterai kendaraan listrik, di dunia.Karena itu, pemerintah gencar menciptakan ekosistem industri kendaraan listrik berbasis baterai.

Pekan lalu, Konsorsium Hyundai-LG dan Indonesia Battery Corporation (IBC) menandatangani memorandum of understanding (MoU). Lewat kerjasama ini, mereka akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, dengan investasi US$ 1,1 miliar, sekitar Rp 15,9 triliun.

Proyek itu jadi salah satu langkah pemerintah untuk mendorong pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dari hulu sampai hilir. Sekaligus, menjadi momentum dalam pembentukan industri baterai dan kendaraan listrik.

Dan, pembangunan pabrik di Karawang merupakan rencana proyek baterai kendaraan listrik terintegrasi di Indonesia dari Konsorsium Hyundai-LG dan IBC senilai total US$ 9,8 miliar.

Targetnya, fasilitas produksi di Karawang tersebut bisa segera groundbreaking pada tahun ini. Pabrik itu rencananya memiliki kapasitas produksi sebesar 10 gigawatt hour (GwH), yang kelak akan memasok baterai untuk kendaraan listrik buatan Hyundai.

Hyundai juga akan membangun pabrik mobil listrik mulai 2022 di Cikarang. Pabrikan asal Korea Selatan itu juga akan membuat mobil listrik sesuai kebutuhan pasar Indonesia. Dan bukan cuma Hyundai, rencananya Toyota, Mitsubishi, dan Honda juga mendirikan pabrik mobil listrik di Indonesia.

Pemerintah memang tidak main-main menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri kendaraan listrik. Bahkan, pemerintah menargetkan produksi kendaraan listrik berbasis baterai roda 4 atau lebih hingga 600.000 unit per tahun dan roda 2 mencapai 2,45 juta unit per tahun pada 2030 nanti.

Dan pemerintah sadar, untuk mendorong populasi kendaraan listrik, maka harganya harus terjangkau. Itu sebabnya, pemerintah menyiapkan berbagai insentif bagi konsumen.

Mulai pembebasan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak daerah paling tinggi 10%, hingga uang muka kredit minimum 0% dan bunga ringan.
Karena pasar yang potensial juga menjadi insentif buat investor.    

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 13:00 WIB

Valuasi Diskon dan Margin Membaik, Consumer Staples Naik Kelas Tahun Depan

Sektor consumer staples terkini menunjukkan pemulihan daya beli yang lebih solid sejak kuartal III-2025. Belanja fiskal menjadi pendorong penting.

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:43 WIB

Saham STAR Disuspensi BEI, Secara Teknikal Sejatinya Masih Punya Tenaga Untuk Mendaki

Baru dua hari keluar dari Papan Pemantauan Khusus, saham PT Buana Artha Anugerah Tbk (STAR) disuspensi BEI. 

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA
| Selasa, 02 Desember 2025 | 08:05 WIB

Mengupas Teknikal dan Strategi Trading Saham Prajogo Pangestu, dari BREN Hingga CDIA

Prospek saham Prajogo Pangestu di awal Desember 2025: BREN masuk MSCI, CUAN ekspansi energi, TPIA breakout.

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:34 WIB

Ellon Musk, Sang Jenius, Orang Kaya Calon Triliuner Pertama Dunia

Lewat Starlink, Musk memancarkan internet hingga ke pedalaman Afrika. Dengan Neuralink ia bercita-cita menghubungkan otak manusia dengan mesin.

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:30 WIB

Layanan Telekomunikasi di Sumatra Masih Terganggu

Bencana banjir dan longsor tersebut mengakibatkan padamnya pasokan listrik di sejumlah wilayah.di Sumatra.

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:19 WIB

Genjot Pendapatan Non-Batubara, Bumi Resources (BUMI) Gencar Akuisisi

Pada 2031, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menargetkan bisa mencapai komposisi 50% antara pendapatan batubara dan non-batubara.

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:17 WIB

Ditopang Investor Domestik, Saham BUMI Tahan Banting di Tengah Aksi Jual Asing

Saham BUMI didorong sentimen kuasi reorganisasi dan diversifikasi bisnis mineral. Analisis lengkap pendorong.

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:12 WIB

Lewat Private Placement, Garuda (GIAA) Dapat Tambahan Modal Dari Danantara

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memoles kondisi keuangannya. Terbaru, GIAA melakukan aksi penambahan modal melalui private placement.

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini
| Selasa, 02 Desember 2025 | 07:10 WIB

Catur Sentosa (CSAP) Menjaga Kinerja di Akhir Tahun Ini

Hingga September 2025 CSAP tercatat mengantongi pendapatan sebesar Rp 12,9 triliun, atau tumbuh tipis 1,2% secara tahunan atau yoy.​

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:58 WIB

Memperbaiki Struktur Keuangan, Emiten BUMN Karya Gencar Divestasi Aset

Jelang konsolidasi pada 2026, emiten BUMN Karya gencar melakukan divestasi aset untuk memperbaiki struktur keuangannya.

INDEKS BERITA

Terpopuler