Anak Baru Bikin Indeks LQ45 Makin Cakep

Senin, 08 Agustus 2022 | 04:45 WIB
Anak Baru Bikin Indeks LQ45 Makin Cakep
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengubah komposisi saham dalam indeks LQ45 periode Agustus 2022-Januari 2023. Tiga saham baru masuk indeks ini, yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Indika Energy Tbk (INDY).

Associate Director of Research & Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengungkapkan, masuknya saham BRIS, ARTO dan INDY membuat indeks LQ45 kian menarik. Pasalnya, ketiga saham tersebut memiliki volume transaksi dan prospek apik.

"Apalagi, ARTO berhasil membuktikan diri sebagai leading dari bank digital, ekosistem yang dibangunnya dapat diterima masyarakat," ungkap Nico, Minggu (7/8). Apalagi jika ARTO bisa bergabung sepenuhnya ke dalam ekosistem PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). 

Baca Juga: Meneropong Prospek Saham Indeks LQ45 pada Semester II 2022

Untuk BRIS, Nico menjelaskan, pasar syariah masih terbuka lebar di Indonesia. Dengan dukungan sumber daya manusia dan teknologi, BRIS menjadi saham yang menarik di masa datang. INDY pun menarik karena kenaikan harga batubara,

Secara umum, Nico melihat saham yang tergabung dalam indeks LQ45 mempunyai prospek baik ke depan. Sentimen positif indeks LQ45 meliputi fundamental ekonomi, kondisi fiskal sehat, hingga naiknya harga komoditas.

Head of Research Analyst FAC Sekuritas Wisnu Prambudi Wibowo bilang, emiten indeks LQ45 memiliki prospek menarik karena pertumbuhan kinerja dan prospek positif seiring berlanjutnya pemulihan ekonomi nasional. Sejauh ini, mayoritas emiten mengalami pertumbuhan kinerja di kuartal II-2022 dan turut menjadi penggerak indeks LQ45.

Ini tampak dari indeks LQ45 yang mencatatkan kinerja positif, naik 8,2% sepanjang 2022 berjalan. Ini lebih tinggi ketimbang performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cuma naik 7,65% di periode yang sama.

Pilih sektor saham

Wisnu memprediksi, indeks LQ45 masih akan membukukan pertumbuhan positif, seiring pemulihan ekonomi nasional. Sejauh ini, mayoritas emiten mencetak pertumbuhan kinerja di kuartal II-2022 dan turut menjadi penggerak harga indeks LQ45.

Baca Juga: Menakar Prospek Saham Indeks LQ45 pada Paruh Kedua 2022

"Kinerja keuangan pada kuartal II-2022 mayoritas tumbuh, khususnya perbankan, pertambangan dan telekomunikasi," papar Wisnu. Dari jajaran saham indeks LQ45, Wisnu menilai, sektor perbankan menarik dicermati. 
Pasalnya, perbankan makin efisien, sejalan dengan digitalisasi. Outlook penyaluran kredit di 2022 juga lebih tinggi dari 2021, seiring PMI manufaktur dalam mode ekspansif.

Kemudian, sektor energi, khususnya saham emiten batubara, bisa jadi pilihan. Ini lantaran harga komoditas batubara berada dalam level tinggi, terdorong tambahan permintaan dari Eropa untuk mangatasi krisis energi.

Wisnu juga menjagokan saham emiten sektor infrastruktur, khususnya telekomunikasi. Alasannya, permintaan penggunaan data, baik di ritel maupun korporasi, tinggi. Tak hanya itu, penggunaan smartphone hingga 2024 berpotensi naik mencapai 87% dari total populasi Indonesia.

Nico juga menyarankan pelaku pasar memperhatikan sektor saham dan menyesuaikan situasi dan kondisi pasar. Dia bilang sektor komoditas dan energi, keuangan, infrastruktur dan barang konsumen primer paling menarik. 

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo menilai, hingga awal tahun depan ada peluang kenaikan harga. William, saham sektor perbankan, teknologi, dan energi layak koleksi untuk saat ini. "Ini karena kenaikan suku bunga bank, kebutuhan zaman industri 4.0 yang membutuhkan akselerasi platform teknologi, serta kebutuhan energi yang semakin tinggi," saran dia. 

Baca Juga: Direkomendasikan Analis, Cermati Saham-saham LQ45 yang Menarik Dikoleksi

William memberikan rekomendasi beli pada saham MNCN, TOWR dan UNVR. Kalau Wisnu menjagokan saham ARTO, BBCA, BBNI, BBRI dan BRIS. Selanjutnya Nico memilih ASII, EMTK, EXCL dan TLKM.                  

Berikut rekomendasi saham dalam indeks LQ45 lebih rinci:  

Bank Syariah Indonesia (BRIS)
BRIS berhasil menguasai lebih dari 57% pembiayaan bank syariah di Indonesia. Modal dasar perbankan ini lebih tinggi yakni Rp 26 triliun. BRIS menargetkan nasabah muslim kelas menengah ke atas sebagai segmen utamanya. Pembiayaan konsumen BRIS memiliki imbal hasil yang lebih tinggi dan kualitas yang lebih baik, dengan pertumbuhan di atas 20% yoy. 
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 1.800
Ilham Firdaus, BNI Sekuritas

Bank Jago (ARTO)
ARTO berhasil mencatatkan laba bersih Rp 29 miliar di semester I tahun ini setelah sebelumnya merugi. Perbaikan kinerja ini sejalan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga, penyaluran kredit yang naik dan pertambahan jumlah nasabah pengguna digital banking. Jumlah nasabah pendanaan mencapai lebih dari 3 juta nasabah pada akhir Juni 2022, naik 100% dari akhir 2021 sebanyak 1,4 juta nasabah. 
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 13.500
Fakhrul Arifin, BCA Sekuritas

Indika Energy (INDY)
INDY tengah merambah dan melakukan diversifikasi ke bisnis hijau. INDY berencana meluncurkan kendaraan listrik roda dua pada tahun ini. Perusahaan ini percaya bisnis kendaraan listrik akan tumbuh pesat karena Indonesia menargetkan jadi pusat produksi secara regional. Adapun segmen batubara terus mendulang keuntungan karena kenaikan harga batubara.  
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 4.800
Hasbie, Trimegah SekuritasBaca Juga: Penghuni LQ45 dan IDX30 Berganti, Begini Prospek Saham INDY, HRUM, ITMG dan ARTO

Bagikan

Berita Terbaru

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Oversubscribe Ratusan Kali Tidak Jadi Jaminan Saham IPO Bertahan Lama di Zona Hijau

Pada hari perdagangan perdananya, DKHH menyentuh auto reject atas (ARA) usai melesat 34,85% ke level Rp 178, dari harga IPO di Rp 132 per saham.

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh
| Minggu, 11 Mei 2025 | 14:00 WIB

Ini Dia Teknologi Pindai Iris Mata yang Bikin Heboh

Heboh daftar iris bisa mendapatkang uang, ini sebenarnya tujuan kehadiran teknologi proof of human. Yuk simak

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi
| Minggu, 11 Mei 2025 | 13:00 WIB

Kredit Korporasi Unjuk Gigi, Meski Ekonomi Letoi

Sektor manufaktur dan energi menjadi roda penggerak bagi pertumbuhan kredit perbankan di kuartal pertama ini. 

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT
| Minggu, 11 Mei 2025 | 10:00 WIB

Selamatkan Kekayaan, Orang Super Kaya di Indonesia Sebar Portofolio ke USDT

Per Maret 2025 jumlah investor kripto di Indonesia mencapai 13,71 juta, bertambah dibandingkan dengan Februari sebanyak 13,31 juta.

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 09:12 WIB

Realisasi Jumlah IPO Lebih Rendah, Tantangan Pasar Modal di Tengah Ketidakpastian

Besaran dana IPO yang berhasil dihimpun sejak awal tahun sampai dengan 8 Mei 2025 sudah mencapai Rp 7 triliun.

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:53 WIB

Profit 33,31% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Tak Berubah (11 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (11 Mei 2025) 1 gram Rp 1.928.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,31% jika menjual hari ini.

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya
| Minggu, 11 Mei 2025 | 08:20 WIB

PTPP Bakal Mendivestasi Dua Anak Usaha Bernilai Aset Rp 4 Triliun, Simak Profilnya

PTPP tidak dalam kondisi likuiditas yang seret. Aset lancarnya masih mencukupi untuk digunakan memenuhi semua liabilitas jangka pendeknya.

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian
| Minggu, 11 Mei 2025 | 06:00 WIB

Berkomunitas Dulu Jadi Sineas Kemudian

Membuka relasi menjadi salah satu kunci sukses sebagai seorang sineas. Agar relasi terjalin, bergabung di komunitas adal

 
Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara
| Minggu, 11 Mei 2025 | 05:10 WIB

Mengejar Ambisi Biar Bisa Berpaling dari Batubara

Kondang sebagai penambang batubara tak menyurutkan semangat PT Indika Energy Tbk (INDY) transisi ke bisnis yang rendah karbon. 

 
Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena
| Minggu, 11 Mei 2025 | 04:50 WIB

Adu Kebut Mobil Listrik, Polytron Mulai Masuk Arena

Kelar garap sepeda motor listrik, Polytron merambah pasar mobil listrik dengan target penjualan yang aduhai.

INDEKS BERITA

Terpopuler