Ancam Masa Depan Lingkungan Hidup, Pemerintah Harus Merampas Aset Koruptor Tambang

Senin, 01 April 2024 | 03:15 WIB
Ancam Masa Depan Lingkungan Hidup, Pemerintah Harus Merampas Aset Koruptor Tambang
[ILUSTRASI. Kejaksaan Agung menetapkan Harvey Moeis sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam tata niaga komoditas timah wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015-2022.]
Reporter: Leni Wandira, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kejahatan lingkungan kembali membetot perhatian publik. Kabar teranyar, Kejaksaan Agung sedang menyigi perkara dugaan korupsi dalam tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk (TINS) tahun 2015-2022. 

Hingga kini, perkara korupsi yang ditaksir menimbulkan kerugian ekologis, ekonomi dan pemulihan lingkungan senilai Rp 271 triliun tersebut sudah melibatkan hingga 16 orang tersangka, mulai dari mantan direksi PT Timah hingga rekanan pengusaha (lihat tabel). 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Awas, Pasar Masih Sangat Fluktuatif
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:20 WIB

Awas, Pasar Masih Sangat Fluktuatif

Pasar keuangan dalam negeri masih tetap dihantui oleh ancaman perang, kendati Trump mengklaim Iran dan Israel sudah menyepakati gencatan senjata. 

Harga Beras Lewati HET Saat Stok Berlimpah
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:20 WIB

Harga Beras Lewati HET Saat Stok Berlimpah

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada sebanyak 150 daerah yang mengalami kenaikan harga beras.

Bekasi Fajar Industrial (BEST) Mengincar Penjualan Rp 600 Miliar
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:10 WIB

Bekasi Fajar Industrial (BEST) Mengincar Penjualan Rp 600 Miliar

Target penjualan BEST tahun ini tercatat naik dibandingkan perolehan tahun 2024. sebesar Rp 458 miliar.

Teliti Sebelum Beli Calon Penghuni Papan Akselerasi
| Rabu, 25 Juni 2025 | 05:00 WIB

Teliti Sebelum Beli Calon Penghuni Papan Akselerasi

 Tak cuma perusahaan berskala sedang dan besar, beberapa calon emiten dengan skala kecil juga bakal meramaikan bursa. 

Risiko Kredit Macet Meningkat Saat Ekonomi Lesu
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:55 WIB

Risiko Kredit Macet Meningkat Saat Ekonomi Lesu

Segmen kredit UMKM dan konsumer disebut sebagai penyebab kredit macet bank melonjak karena efek pelemahan daya beli 

QRIS Cross Border Bisa Katrol Bisnis E-Wallet
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:55 WIB

QRIS Cross Border Bisa Katrol Bisnis E-Wallet

Perluasan QRIS cross border hingga ke Arab Saudi dan China membuka peluang pertumbuhan transaksi dompet digital untuk tumbuh makin tinggi.

Efek Covid Belum Usai, Kredit Macet di BPR Menanjak Hingga Capai 11,9%
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:50 WIB

Efek Covid Belum Usai, Kredit Macet di BPR Menanjak Hingga Capai 11,9%

NPL BPR dipengaruhi salah satunya dari scarring effect atau dampak negatif jangka panjang pandemi, yang berdampak ke nasabah perorangan atau UMKM 

Bank Dorong Penyaluran Kredit ke Sektor Prioritas
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:45 WIB

Bank Dorong Penyaluran Kredit ke Sektor Prioritas

Bank Indonesia telah menggelontorkan insentif KLM sebesar Rp 372 triliun hingga minggu kedua Juni 2025

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:41 WIB

Menjaga Nadi Finansial di Era Digital

Transformasi digital di sektor keuangan harus dibarengi dengan pembangunan literasi yang melahirkan pelaku cerdas dalam ekosistem ekonomi digital.

Berminat Jadi Lender Fintech Lending? Harus Teliti Agar Uang Tak Hilang!
| Rabu, 25 Juni 2025 | 04:30 WIB

Berminat Jadi Lender Fintech Lending? Harus Teliti Agar Uang Tak Hilang!

Masyarakat yang ingin mencari cuan dengan menjadi pemberi pinjaman di fintech lending dituntut harus lebih berhati-hati agar tak merugi. 

INDEKS BERITA

Terpopuler