Anggota Bank BUKU IV Bakal Bertambah

Senin, 25 Februari 2019 | 07:21 WIB
Anggota Bank BUKU IV Bakal Bertambah
[]
Reporter: Anggar Septiadi, Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mulai tahun depan bank yang punya modal inti lebih dari Rp 30 triliun alias Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV berpotensi bertambah. Beberapa bank juga telah pasang target bisa naik kelas dalam satu hingga dua tahun mendatang.

PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) misalnya bisa naik kelas menjadi BUKU IV pasca 2021 mendatang. Presiden Direktur NISP Parwati Surjaudaja mengatakan, hal tersebut bisa dilakukan jika hingga 2020 OCBC NISP bisa menjaga pertumbuhan kredit dan laba bersih di level 10%-15%.

"Dari pertumbuhan saat ini memang secara organik jumlah modal kami akan mencapai BUKU IV pada 2021. Jadi targetnya, bukan untuk menjadi BUKU IV, tapi target kami adalah tumbuh sehat secara berkelanjutan," katanya kepada KONTAN pekan lalu.

Target tersebut sejatinya tak berlebihan, sebab sepanjang 2018, laba bersih OCBC NISP tumbuh 21,23% secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,63 triliun dari Rp 2,17 triliun. Portofolio kredit perseroan ini sepanjang 2018 pun masih dapat tumbuh 10,80 yoy pada 2018 menjadi Rp 117,83 dibandingkan 2017 senilai Rp 106,34 triliun.

Sementara modal inti perseroan ini hingga akhir 2018 telah mencapai Rp 23,59 triliun, tumbuh 11,19 yoy dari Rp 21,21 triliun di 2017.

Adapun potensi terbesar penambahan anggota bank BUKU IV dalam waktu dekat berasal dari hasil penggabungan atawa merger PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP). Hasil gabungan modal inti dua perseroan ini kemungkinan besar akan mencapai Rp 30 triliun.

Hingga akhir 2018 modal inti Bank Danamon sebesar Rp 28,50 triliun. Sementara BNP hingga September 2018 punya modal inti senilai Rp 1,26 triliun. Jika dikalkulasi, maka totalnya mencapai Rp 29,76 triliun, hampir mencapai batas kategori BUKU IV.

"Kalau (hasil merger) sampai ke sana, kami otomatis masuk" kata Direktur Danamon Rita Mirasari kepada KONTAN.

Pada 26 Maret 2019 mendatang, Bank Danamon dan BNP akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) guna meminta restu pemegang saham masing-masing terkait rencana merger tersebut. Jika lancar, 1 Mei 2019, penggabungan usaha akan berlaku efektif.

Bagikan

Berita Terbaru

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI
| Jumat, 28 November 2025 | 10:40 WIB

PetroChina Investasi Besar Demi Eksplorasi Blok Jabung, RATU Punya 8 Persen PI

PetroChina akan menggelar eksplorasi 6 sumur baru dan 11 sumur work over di Blok Jabung hingga 2028.

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI
| Jumat, 28 November 2025 | 08:50 WIB

Operator Telekomunikasi Optimalkan Layanan AI

Perkembangan ini menjadi hal positif apalagi industri telekomunikasi saat ini sudah menyebar ke banyak wilayah Tanah Air.

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%
| Jumat, 28 November 2025 | 08:40 WIB

Voksel Electric (VOKS) Mengejar Target Pertumbuhan 15%

VOKS membidik proyek ketenagalistrikan baru, termasuk melalui lelang yang akan dilakukan PT PLN (Persero).

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru
| Jumat, 28 November 2025 | 08:30 WIB

Berharap Bisnis Melaju dengan Diskon Nataru

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerintah berharap program diskon belanja ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026
| Jumat, 28 November 2025 | 08:10 WIB

Prodia Widyahusada (PRDA) Siapkan Strategi Bisnis di 2026

Pada tahun depan, Prodia jWidyahusada membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory.

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun
| Jumat, 28 November 2025 | 08:01 WIB

DOID Akan Terbitkan Global Bond Setara Rp 8,31 Triliun

Rencana penerbitan global bond merupakan bagian dari strategi DOID untuk mempertahankan sumber pendanaan yang terdiversifikasi. 

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat
| Jumat, 28 November 2025 | 07:53 WIB

Konsumsi Produk Bisa Meningkat, Prospek KLBF Semakin Sehat

Kinerja PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) KLBF pada 2026 masih prospektif dengan ditopang segmen pharma (prescription) dan consumer health. 

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok
| Jumat, 28 November 2025 | 07:47 WIB

Realisasi Marketing Sales Anjlok, Kinerja Agung Podomoro Land (APLN) Ikut Jeblok

Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) loyo di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Lemahnya daya beli jadi salah satu pemicunya.

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI
| Jumat, 28 November 2025 | 07:36 WIB

Demutualisasi Bisa Mendorong Penerapan GCG di BEI

Penerapan demutualisasi dinilai tidak akan berdampak kepada investor. Justru, itu jadi sarana BEI untuk menerapkan good corporate governance. ​

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah
| Jumat, 28 November 2025 | 07:30 WIB

Kinerja Saham Pelat Merah Belum Cerah

Saham emiten BUMN cenderung stagnan, bahkan terkoreksi dalam 1-2 tahun terakhir. Alhasil, saham emiten BUMN tak lagi jadi penopang laju IHSG​.

INDEKS BERITA

Terpopuler