Antar Sesuai Titik: GOTO Menuju Target Tiga Nol di 2030

Senin, 28 Oktober 2024 | 13:48 WIB
Antar Sesuai Titik: GOTO Menuju Target Tiga Nol di 2030
[ILUSTRASI. Manfaat dari program Gojek Swadaya terus diperluas sebagai bagian dari komitmen jangka panjang Gojek, bagian dari Grup GoTo (BEI: GOTO), untuk mendukung kesejahteraan mitra driver. Program Gojek Swadaya merupakan program untuk meringankan beban operasional mitra driver dan keluarganya melalui berbagai manfaat eksklusif.]
Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - Menjadi ekosistem digital terbesar di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) menawarkan banyak layanan, mulai dari transportasi on-demand, e-commerce, pengiriman makanan dan bahan makanan, logistik dan pemenuhan, serta layanan keuangan dan pembayaran. Semua bisa diakses lewa platform Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial.

Perusahaan dengan kapitalisasi pasar hingga Rp 89 triliun ini turut menyumbang emisi yang besar. Apalagi, bisnis GOTO bergantung pada mobilitas penumpang dan barang yang menghasilkan emisi gas rumah kaca.   Dalam laporan keberlanjutannya, GOTO mencatat, setidaknya, 90% emisi perusahaan berasal dari mobilitas orang dan barang-barang lewat platformnya. Pada akhir 2023, GOTO menggandeng 3,1 juta mitra pengemudi dan melibatkan 20,1 pedagang (merchant dan seller). Belum lagi lebih dari 270 juta orang yang dilayani semua platform GOTO. 

Upaya perusahaan untuk memberi dampak positif bagi lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) dengan serius diperlihatkan dari penerbitan Laporan Keberlanjutan sejak tahun 2021. Tahun ini, upaya GOTO berbuah manis dengan mendapat pengakuan yang baik akan aksi ESG dari perating internasional.  

Yang terbaru Oktober 2024 ini, S&P Global merilis skor ESG GOTO 44 dari 100 (44/100).GOTO mendapat nilai tertinggi untuk lingkungan. Sedangkan nilai untuk sosial dan tata kelola & ekonomi mendapat nilai berimbang. S&P Global ESG Score mengukur dengan skala 1-100, di mana 100 adalah skor maksimum. Semakin tinggi nilainya, semakin baik pengelolaan risikonya. 

Rating S&P memperlihatkan seberapa baik perusahaan mengelola risiko dan peluang terkait isu keberlanjutan, seperti perubahan iklim, praktik ketenagakerjaan, tata kelola perusahaan, dan lainnya. 

Sebagai perbandingan, Grab Holdings Ltd mendapat skor 28/100. Sedangkan induk dari peritel Shopee, Sea Limited mendapat skor 21/100. Adapun  nilai GOTO mendekati induk Google, Alphabet Inc yang mendapat skor 47/100.

Bulan lalu, GOTO juga mendapat skor baik dari Morningstar Sustainalytics, yakni 17,3 atau low risk. Untuk rating ini, semakin rendah skornya, semakin baik perusahaan mengelola risiko material ESG. Dibandingkan perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI), skor risiko ESG GOTO ada di urutan ke-8 terbaik. 

Langkah GOTO untuk menjalankan ESG bersamaan dengan bisnisnya masih berlanjut seiring target perusahaan. 

"Dari tahun ke tahun, kami ingin memastikan bahwa kemajuan yang kami capai, tidak mengorbankan kredibilitas,"  kata Tanah Sullivan, Head of Sustainability GoTo Group.

Tiga nol

Untuk menjalankan aksi ESG, GOTO punya titik tujuan, yaitu Tiga Nol (three zeros) yang tercapai di tahun 2030. Tiga Nol ini yakni Nol Emisi Karbon, Nol Sampah dan Nol Hambatan.

Untuk Nol Emisi, GoTo menargetkan  jadi platform netral karbon yang berfokus pada upaya dekarbonisasi, baik langsung maupun tidak langsung.  Salah satu cara yang dilakukan adalah elektrifikasi armada mitra pengemudi, mengingat komponen terbesar emisi berasal dari layanan on-demand.

Tahun 2023 lalu, GOTO mendorong penggunaan motor listrik (EV) sebanyak 2.000 unit melalui Electrum, perusahaan patungan GoTo dengan TBS Energi Utama, dan berbagai perusahaan lainnya. Di tahun yang sama, Electrum juga merilis model motor listrik pertamanya, yaitu Electrum H5.

Tahun ini, target GOTO adalah 5.000 unit EV roda dua yang digunakan oleh mitra driver Gojek, dan sudah dicapai pada Agustus 2024. "Ini menunjukkan permintaan EV yang terus meningkat," kata Tanah.

GOTO juga menjalin kemitraan untuk pengadaan EV roda empat dan merilis program penyewaan EV roda empat buat mitra pengemudi, yang melibatkan GoFleet dan perusahaan penyewaan lain. Target 2030, 100% armada mitra driver aktif Gojek memakai kendaraan listrik. GOTO yakin,  transisi roda empat ke EV ini akan menghasilkan pengurangan emisi karbon yang lebih signifikan.

Selain itu, dalam hal meningkatkan konektivitas ke transportasi umum, GOTO juga meluncurkan layanan perjalanan multimoda, yang diklaim perusahaan pertama di dunia, yakni GoTransit di 2023 lalu. 

Tanah bilang, dari penelitian Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM, September 2023, integrasi layanan Gojek dan Kereta Commuterline melalui fitur GoTransit di Jabodetabek mampu meningkatkan perpindahan pengguna layanan Gojek ke KRL sebesar 38%. Cara ini juga membantu mengurangi kemacetan dan tingkat emisi gas buang kendaraan bermotor hingga 5.057 ton per tahun.

Untuk target Nol Emisi, GOTO Group telah meraih verifikasi dari Science-Based Targets Initiative (SBTi), yang disebut menjadi standar tertinggi dalam memastikan target net-zero perusahaan kredibel dan dapat diverifikasi. 

"Tercapainya validasi SBTi atas target kami menjadi bukti komitmen dan upaya kami menuju dekarbonisasi, serta dedikasi mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam bisnis dan pertumbuhan GoTo," jelas Tanah lagi.

Dari sisi penurunan emisi karbon (CO2e), selama Januari-Desember 2023, GOTO mencatatkan emisi karbon 872.632,56 (tCO2e), berhasil turun hampir 11% dari 2022, karena didukung perbaikan perencanaan rute di unit bisnis on-demand (Gojek) dan efisiensi operasional bisnis e-commerce Tokopedia.

Untuk Nol Sampah, GOTO berupaya mengurangi kemasan berlebihan dari layanan On-Demand dan E-commerce (Gojek dan Tokopedia). Tahun lalu, perusahaan menggunakan kembali bahan bekas kemasan buat menggantikan plastik dan bubble wrap sebanyak 870,46 metrik ton. Kardus bekas yang didaur ulang sebanyak 545,62 metrik ton.

Aksi Nol Sampah ini juga bisa ditemukan dalam fitur aplikasi On-Demand: GoFood, yang mana GOTO mendorong untuk mengurangi limbah yang tidak diperlukan. Hasilnya, GOTO dapat menghindari potensial sampah plastik hingga 1.764 ton hanya dari peralatan makan. 

"Ke depan, kami akan terus melatih mitra pengemudi dan mitra pedagang (merchant) untuk menerapkan praktik berkelanjutan," kata Tanah. 

Tahun 2030 nanti, GOTO menargetkan 100% menghindari pembuangan limbah yang berasal dari kegiatan operasi langsung ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Untuk Nol Hambatan atau zero barriers, GOTO meningkatkan keragaman, keterwakilan karyawan, dan keberagaman gender. Tahun lalu, kesetaraan gender di level manajemen senior (leader) GoTo sudah mencapai 28,25%, naik dari 2022 yang hanya 18,22%, sementara secara rata-rata 35,42%. 

Pada November 2023, GOTO meluncurkan fitur terbaru pada aplikasi Gojek dan Tokopedia yang ramah bagi penyandang buta warna atau defisiensi penglihatan warna. "Kami juga memperluas produk dan layanan keuangan untuk mempercepat inklusi keuangan bagi mitra pengemudi dan merchant, termasuk program penyaluran KPR untuk mitra pengemudi," ujar Tanah.

Dia mengaku, tantangan dari penerapan prinsip keberlanjutan ini tidak sedikit dan cukup kompleks. Ini termasuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman bersama soal pentingnya mengatasi perubahan iklim, mendorong transisi energi, dukungan investasi yang cukup besar dalam pengembangan teknologi, serta regulasi, mengingat aturan ESG di banyak negara belum seragam.

Belum lagi, perusahaan harus memastikan bahwa setiap inisiatif keberlanjutan kami itu berjalan efektif, kredibel, berbiaya rendah serta bisa memenuhi kebutuhan dan harapan para stakeholders. Perusahaan butuh kolaborasi dengan pemangku untuk meningkatkan penggunaan EV dan optimalisasi mobilitas di ekosistem.

Kendati begitu, GOTO melihat banyak manfaat dari penerapan aksi ESG.  Pertama, prinsip keberlanjutan akan membuka peluang adanya kemitraan strategis. Misalnya, dalam penyediaan motor listrik, GOTO mendirikan perusahaan patungan dengan TBS Energi Utama yakni Electrum. 

Kedua,  prinsip keberlanjutan akan mendorong peningkatan operasi dan efisiensi bisnis. Misalnya, dengan meluncurkan inisiatif seperti "kurir rekomendasi" untuk mengurangi redudansi pengiriman, menghilangkan pengadaan atau menggunakan kembali bahan kemasan yang berlebih (filler) sehingga biaya operasional turun.

Alhasil, sepanjang 2023, biaya kas operasional rutin (cash recurring fixed costs) turun 19% dari tahun 2022, berdampak pada perbaikan rugi EBITDA Grup yang disesuaikan.

Ketiga, prinsip keberlanjutan juga akan mendorong inovasi produk dan layanan yang berdampak. Misalnya, pada tahun lalu, GOTO mengembangkan layanan GoRide berbasis EV. Program GoGreener Tree Collective menanam lebih dari 355.000 pohon.

"Pada intinya, prinsip keberlanjutan yang diintegrasikan dalam strategi bisnis bukan hanya membangun ketahanan dan mengurangi risiko, melainkan mampu menciptakan peluang kemitraan, efisiensi, inovasi produk, menarik investasi, dan memastikan profitabilitas perusahaan dalam jangka panjang," ujar Tanah. 

Target impas

Bicara mengenai profitabilitas, GOTO sejak tahun 2023 lalu mempersiapkan pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang. Target terdekat, EBITDA Grup mencapai titik impas atau breakeven di tahun 2024 ini. 

Sebagai gambaran, pada akhir 2023, EBITDA yang disesuaikan GOTO minus Rp 3,7 triliun membaik 77%. 

Juni 2024, rugi EBITDA yang disesuaikan turun 95% year on year jadi Rp 48 miliar. 

"Penurunan ini menempatkan perusahaan pada jalur yang tepat untuk memenuhi pedoman kinerja EBITDA Grup yang disesuaikan mencapai impas untuk keseluruhan tahun buku 2024," tulis GOTO dalam rilis kinerjanya. 

Catatan kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan pengguna pada segmen layanan hemat dari On-Demand Services, peningkatan penggunaan aplikasi GoPay, pertumbuhan pemberian pinjaman serta pengelolaan beban usaha secara disiplin. 

Nilai Transaksi Kotor atau GTV inti Grup pada akhir Juni mencapai Rp 121,5 triliun, meningkat 26% year on year, Pendapatan bruto mencapai Rp 4,3 triliun, meningkat 39%, bersamaan dengan take rate sebesar 3,51%, yang naik 32 basis poin.

Pendapatan bersih pada kuartal II-2024 mencapai Rp 3,5 triliun, meningkat 115% YoY. Rugi periode berjalan pun susut menjadi Rp 954 miliar di akhir kuartal II-2024. 

Investor tampaknya berekspektasi, kinerja kuartal III-2024 GOTO yang segera diumumkan, memberi hasil positif. Jelang publikasi kinerja, saham GOTO terus menanjak. Dalam sepekan, harga GOTO naik 7,35%. 

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis dalam risetnya berekspektasi GOTO akan mencatatkan pertumbuhan EBITDA dalam di akhir kuartal III-2024. 

Kenaikan kinerja ini akan didorong oleh GTV  yang kemungkinan naik di atas 5%, segmen on-demand service (ODS) naik hingga dua digit dengan biaya take rate stabil. Bisnis fintech juga kemungkinan naik di atas 4% dengan neraca pinjaman naik 20% dibanding kuartal sebelumnya. BRI Danareksa Sekuritas menetapkan target harga GOTO Rp 90 per saham.

JPMorgan juga menyukai saham GOTO untuk segmen teknologi di Indonesia. Head of Indonesia Research & Strategy Henry Wibowo melihat potensi pertumbuhan GOTO ada di bisnis ride hailing dan pengantaran makanan. Bisnis fintech juga masih dikembangkan lagi dan menyumbang pertumbuhan pendapatan. Sementara bisnis e-commerce berada pada pertumbuhan yang stabil meski dibayangi kompetisi ketat. 

JPMorgan juga dalam risetnya menyebut, bisnis teknologi internet di Indonesia akan mendapat dampak positif dari tren penurunan bunga. 

Henry menyukai GOTO karena ada rencana buyback saham sebesar US$ 200 juta atau Rp 3 triliun untuk melonggarkan tekanan jual sahamnya. Dia memberi rekomendasi overweight saham GOTO dengan target harga Rp 75 per saham. Kamis (24/10), harga GOTO di Rp 72 per saham.             

Selanjutnya: Melihat Tren Energi Global di 2025 Versus Kebijakan Energi Pemerintah Prabowo

Bagikan

Berita Terbaru

Menghitung Dampak Program 3 Juta Rumah Prabowo ke Permintaan Semen di 2025
| Senin, 28 Oktober 2024 | 18:59 WIB

Menghitung Dampak Program 3 Juta Rumah Prabowo ke Permintaan Semen di 2025

Penurunan anggaran APBN infrastruktur di tahun 2025, kebutuhan semen bagi infrastruktur mencapai 18,4 juta ton. 

Penyelamatan Sritex yang Terancam Pailit, Perlukah?
| Senin, 28 Oktober 2024 | 18:18 WIB

Penyelamatan Sritex yang Terancam Pailit, Perlukah?

Opsi dan skema penyelamatan PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex akan disampaikan dalam waktu secepatnya.

Aroma Intervensi di Investasi Dana Pensiun Milik OJK
| Senin, 28 Oktober 2024 | 16:43 WIB

Aroma Intervensi di Investasi Dana Pensiun Milik OJK

 Awal tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis beleid yang mengatur ulang soal investasi dana pensiun.

Antar Sesuai Titik: GOTO Menuju Target Tiga Nol di 2030
| Senin, 28 Oktober 2024 | 13:48 WIB

Antar Sesuai Titik: GOTO Menuju Target Tiga Nol di 2030

Saham GOTO layak masuk pertimbangan para investor yang mengutamakan dampak terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola atau ESG. 

Melihat Tren Energi Global di 2025 Versus Kebijakan Energi Pemerintah Prabowo
| Senin, 28 Oktober 2024 | 12:39 WIB

Melihat Tren Energi Global di 2025 Versus Kebijakan Energi Pemerintah Prabowo

Regulasi Pemerintah RI di bidang energi hijau dinilai belum jelas.

Prabowo Punya PR Besar Kembalikan Kepercayaan Pasar
| Senin, 28 Oktober 2024 | 12:38 WIB

Prabowo Punya PR Besar Kembalikan Kepercayaan Pasar

Pasar masih diwarnai sejumlah keraguan karena belum banyak kejelasan teknis program unggulan. 

Biarkanlah Keuntungan Mengalir dan Membatasi Kerugian
| Senin, 28 Oktober 2024 | 11:58 WIB

Biarkanlah Keuntungan Mengalir dan Membatasi Kerugian

Tanpa trader, pasar saham sepi, likuidtas berkurang. 

Tarik Investasi Asing ke Indonesia, Skema Power Wheeling Terbatas Bisa Jadi Opsi
| Senin, 28 Oktober 2024 | 10:00 WIB

Tarik Investasi Asing ke Indonesia, Skema Power Wheeling Terbatas Bisa Jadi Opsi

Jika tidak ada kemudahan akses energi hijau, dikhawatirkan investor asing lebih memilih negara lain.

Asing Hengkang Rp 6 Triliun di Pekan Keempat Oktober
| Senin, 28 Oktober 2024 | 08:44 WIB

Asing Hengkang Rp 6 Triliun di Pekan Keempat Oktober

Capital outflow tersebut lebih besar dari pekan sebelumnya

Berkongsi dengan Tsingshan dan Provident, MBMA Bakal Bangun PLTA dan PLTS
| Senin, 28 Oktober 2024 | 08:40 WIB

Berkongsi dengan Tsingshan dan Provident, MBMA Bakal Bangun PLTA dan PLTS

MBMA dan Grup Tsingshan akan membangun PLTA 60 MW untuk menopang Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP). 

INDEKS BERITA