Antisipasi Penurunan Harga Komoditas, SMR Utama Pacu Kinerja Produksi

Kamis, 31 Januari 2019 | 07:15 WIB
Antisipasi Penurunan Harga Komoditas, SMR Utama Pacu Kinerja Produksi
[]
Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penurunan harga batubara sejak semester kedua tahun lalu masih menjadi tantangan PT SMR Utama Tbk hingga kini. Untuk mengompensasi potensi penurunan pendapatan karena harga batubara turun, mereka memacu kinerja produksi.

SMR Utama akan meningkatkan utilitas alat produksi hingga 85%. Perusahaan yang tercatat dengan kode saham SMRU di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu juga berniat meremajakan alat berat.

Adapun anggaran peremajaan alat berat masuk dalam dana belanja modal alias capital expenditure (capex) 2019 yang mencapai US$ 21 juta. SMR Utama juga berencana mencuil capex untuk membiayai kegiatan general overhaul.

Capex tahun ini terpaut jauh ketimbang realisasi belanja modal 2018 yakni Rp 202 miliar. Salah satu tujuan penggunaan dana belanja tahun lalu juga untuk membeli alat berat. Perlu diketahui, realisasi capex tahun lalu setara dengan 67,33% dari total capex yang semula dianggarkan Rp 300 miliar.

Sementara target kinerja produksi SMR Utama tahun ini terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup atau overburden removal sebanyak 38 juta bank cubic meter (bcm) dan produksi batubara sebesar 3,5 juta ton. Sebagai perbandingan, realisasi pengupasan lapisan tanah penutup tahun lalu sebanyak 33 juta bcm sedangkan produksi batubara 2,9 juta ton.

SMR Utama mengandalkan kontrak dari pelanggan seperti PT Berau Coal Energy dan PT Gunung Bara Utama yang sudah didapatkan sejak tahun lalu. "Saat ini kami sedang tahap negosiasi untuk penambahan lokasi kerja di PT Berau Coal," ujar Ricky Kosasih, Direktur Keuangan PT SMR Utama Tbk kepada KONTAN, Selasa (29/1).

Berdasarkan informasi perusahaan tersebut dalam laporan keuangan periode 30 September 2018, SMR Utama juga menangani pelanggan lain. Beberapa di antaranya yakni PT Diva Kencana Borneo, PT Darma Henwa Tbk, PT Baswara Sinarmulia dan PT Tanito Harum.

Sepanjang tahun ini SMR Utama masih fokus pada segmen bisnis jasa dan kontraktor penambangan batubara. Tanpa menyebutkan nilai, manajemen perusahaan yakin capaian kinerja tahun ini bakal lebih tinggi ketimbang tahun 2018.

Menurut catatan internal SMR Utama, pencapaian pendapatan tahun lalu sebesar Rp 850 miliar. "Untuk bottom line belum bisa kami share karena masih dalam audit tahunan," terang Ricky.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Perbaiki Rasio Keuangan, Perusahaan Hong Kong Siap Tadah Private Placement BULL
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 17:02 WIB

Perbaiki Rasio Keuangan, Perusahaan Hong Kong Siap Tadah Private Placement BULL

Dengan asumsi harga pelaksanaan Rp 135 per saham, maka potensi dana segar yang bisa diraih BULL maksimal mencapai Rp 190,16 miliar.

AS Akan Perpanjang Negosiasi Tarif dengan China Selama 90 Hari Sejak Batas 12 Agustus
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:32 WIB

AS Akan Perpanjang Negosiasi Tarif dengan China Selama 90 Hari Sejak Batas 12 Agustus

Pemerintahan Presiden Donald Trump kemungkinan besar akan memperpanjang negosiasi tarif dagang terhadap China, selama 90 hari ke depan.

Prospek Sektor Consumer Non Cyclicals di Semester II-2025 Masih Menantang
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 14:14 WIB

Prospek Sektor Consumer Non Cyclicals di Semester II-2025 Masih Menantang

Lemahnya kinerja indeks tersebut seiring kinerja pendapatan emiten barang konsumsi yang masih cenderung masih lambat di kuartal II-2025.

 Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:01 WIB

Ratusan Triliun Jadi Beban Negara dan PLN di Balik Rencana Pembangkit Gas 10,3 GW

Menurut hitungan Yayasan Cerah total beban yang harus ditanggung bisa mencapai Rp 155,8 triliun per tahun.

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 13:00 WIB

Berkaca dari AADI dan RATU yang Masuk MSCI, BEI Mesti Ubah Cara Pandangnya Soal IPO

Semakin banyak emiten baru yang dapat masuk ke indeks global, implikasinya akan sangat positif terhadap reputasi BEI.

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 11:05 WIB

Sebanyak 20 Saham Punya Probabilitas Kenaikan Tinggi pada Agustus, Cek Daftarnya

Probabilitas kenaikan diukur berdasarkan historis pergerakan saham pada Bulan Agustus 10 tahun terakhir (2015-2024).

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 10:00 WIB

Dinaungi Beragam Sentimen Positif, Harga Saham BWPT Belum Berhasil Menjebol Level 120

Kenaikan harga saham BWPT yang sejalan dengan pertumbuhan laba bersih membuat valuasinya tetap atraktif.

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:27 WIB

Kopi Brasil Terkapar, Kopi Indonesia Bersiap Menyambar

Ketimbang Brasil, Indonesia mendapat tarif bea masuk lebih rendah ke AS. Apakah ini peluang meningkatkan ekspor kopi ke AS. 

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:05 WIB

Profit 27,54% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Belum Berubah (10 Agustus 2025)

Harga emas batangan bersertifikat di laman resmi Logam Mulia PT Aneka Tambang masih sama dengan harga sehari sebelumnya, yaitu Rp 1.951.000.

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology
| Minggu, 10 Agustus 2025 | 09:00 WIB

Kebijakan Pengendalian Harga Saham Suka-Suka dan Metode Analisis Beimology

Lantaran tak pernah menunjukkan bukti terjadinya pelanggaran aturan pasar modal, pengekangan yang dilakukan lebih seperti melawan hukum pasar.

INDEKS BERITA

Terpopuler