Aplikasi Ini yang Dimanfaatkan Produsen Barang Mewah untuk Berjualan di Thailand

Jumat, 09 Oktober 2020 | 10:30 WIB
Aplikasi Ini yang Dimanfaatkan Produsen Barang Mewah untuk Berjualan di Thailand
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Logo Line saat press briefing Line Corp. di Tokyo, Jepang, 9 October 2014. REUTERS/Issei Kato/File Photo.]
Reporter: Nathasya Elvira | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BANGKOK (Reuters) – Para pemegang merek fashion dan produsen otomotif mewah menawarkan produk mereka di pasar Thailand dengan memanfaatkan fitur aplikasi obrolan asal Jepang, LINE.

Strategi yang diambil di tengah pandemi virus corona itu disesuaikan dengan hasrat konsumen di negeri itu untuk berbelanja melalui aplikasi social commerce, demikian penuturan para kepala eksekutif, Kamis (8/10).

Merek-merek seperti Louis Vuitton, Chanel, dan Volvo membuka official store masing-masing di aplikasi pengirim pesan yang mengungguli WhatsApp, Facebook, dan Rakuten’s Viber di Thailand. Peralihan itu bertujuan agar terhubung dengan konsumen selama pembatasan sosial.

Baca Juga: Lagi! Dilaporkan ada 240 aplikasi berbahaya di HP Android, berkedok emulator GBA

"Kategori barang mewah terpaksa diadaptasi karena toko mereka tutup," kata Kepala Komersial LINE Thailand, Norasit Sitivechvichit, kepada Reuters.

Thailand awal tahun ini memberlakukan jam malam nasional dan menutup mal selama hampir dua bulan untuk memutus rantai infeksi.

“Selama pandemi, penjual menjadi sangat aktif,” kata Norasit, menambahkan bahwa penjual kosmetik dan barang konsumen yang bergerak cepat.

LINE, yang membebankan biaya kepada penjual untuk mengirim pesan dan streaming langsung, mengatakan, pengguna aktif bulanannya di Thailand tumbuh dari 44 juta menjadi 47 juta di tahun ini. Negeri Gajah Putih itupun menjadi pasar terbesar kedua LINE setelah Jepang.

Kepala Pemasaran dan Digitalisasi Thailand, Jean-David Harel mengatakan, Volvo berhasil menjual mobil di platform tersebut setelah diluncurkan pada Mei dan mempelajari data pelanggan.

“Kami memiliki pemahaman tentang model mana yang mereka miliki saat ini, minat yang mereka miliki dan kapan mereka berencana untuk mengganti mobil yang sudah ada,” katanya.

Perdagangan sosial sangat populer di Thailand. Pedagang menjual langsung ke pelanggan melalui media sosial seperti LINE, Instagram dab Facebook.

Tahun lalu, LINE memperkenalkan fitur bagi para pedagang untuk mengatur inventaris toko online, yang hingga saat ini memiliki lebih dari 50.000 pengguna.

Baca Juga: Tips tersembunyi Instagram, bisa mengubah ikon Instagram ke versi jadul

Alat lain untuk mendukung penjual dengan hubungan pelanggan dan manajemen data dijadwalkan diluncurkan tahun depan.

Platform e-commerce, JD Central juga akan meluncurkan layanan untuk penjual.

Norasit menambahkan, LINE akan segera memperkenalkan "MyRestaurant", aplikasi pengiriman makanannya, yakni Line Man Wongai, untuk mendukung usaha restaurant. Perusahaan juga memiliki video produk sesuai permintaan pelanggan.

Bagikan

Berita Terbaru

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:50 WIB

Tera Data Indonusa (AXIO) Membidik Penjualan Tumbuh 20% Tahun Ini

Realisasi kinerja perusahaan memasuki semester kedua sudah sesuai dengan target yang ditetapkan perusahaan.

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:30 WIB

Hasrat Pemerintah Garap Mobil Nasional

Pemerintah membuka peluang mobil buatan Indonesia masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan hal ini akan dibahas di internal pemerintah.

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:05 WIB

Ramai-ramai Pangkas Tarif Tiket Penerbangan

Penerbitan aturan yang tidak mepet dengan periode puncak akan mengubah pola pembelian tiket oleh masyarakat.

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 08:04 WIB

Di Balik Polemik Utang Megaproyek Whoosh

Kebiasaan dan pola lama penyelesaian proyek yang membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sudah tentu harus dikaji ulang.

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:57 WIB

Waspada, Pasar Kripto Diprediksi Masih Bergerak Bearish Hingga Akhir Oktober 2025

Investor masih menunggu rilis data inflasi AS pada 24 Oktober serta hasil pertemuan The Fed pada 28-29 Oktober 2025.​

Nihil Efek BI Rate
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:56 WIB

Nihil Efek BI Rate

Banyak bank masih menawarkan bunga deposito yang relatif besar untuk menjaga likuiditas dan menarik dana masyarakat.

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:45 WIB

Bundamedik (BMHS) Merawat Kinerja Tetap Sehat

BMHS menyiapkan langkah strategis untuk tahun depan, termasuk pengembangan layanan kesehatan preventif dan klinik komunitas di area publik.

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:36 WIB

Pemulihan Sektor Properti Tertahan, Momentum Perbaikan Diperkirakan Baru di 2026

Penguatan harga saham sejumlah emiten properti sepekan terakhir dilatarbelakangi faktor technical rebound.

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:25 WIB

Adhi Karya (ADHI) Mengantongi Kontrak Baru Rp 6,5 Triliun Pada Kuartal III-2025

Hingga kuartal III-2025, kontributor utama pada pendapatan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) masih berasal dari lini bisnis engineering & construction.

Bidik Dana Rp 158,4 Miliar, Pelayaran Jaya (PJHB) Bersiap IPO
| Kamis, 23 Oktober 2025 | 07:19 WIB

Bidik Dana Rp 158,4 Miliar, Pelayaran Jaya (PJHB) Bersiap IPO

Calon emiten yang akan memakai kode saham PJHB ini akan menawarkan sebanyaknya 480 juta saham pada penawaran umum perdana saham (IPO).

INDEKS BERITA

Terpopuler