KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonomi lesu, nyata. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi negara kita di kuartal pertama tahun ini hanya 4,87%, melambat dibanding kuartal keempat tahun lalu sebesar 5,02% dan kuartal pertama tahun lalu yang mencapai 5,11%.
Meski ada Ramadan dan Lebaran, momentum ini tidak bisa mendorong ekonomi negara kita menembus angka 5%. Padahal, kecuali saat awal pandemi Covd-19 atau tahun 2000, ekonomi saat kuartal dengan momentum Hari Raya Idul Fitri atawa ekonomi Lebaran selalu tumbuh 5% dalam 10 tahun terakhir.
Sejatinya, tidak mengagetkan ekonomi di awal 2025 melambat. Tanda-tanda konsumsi rumahtangga, lokomotif utama pertumbuhan ekonomi negeri ini, melemah tampak jelas. Salah satunya, jumlah pemudik pada Lebaran 2025 hanya 154,6 juta orang atau turun 4,69% dibandingkan dengan 2024 yang mencapai 162,2 juta orang.
Penjualan mobil yang biasanya melaju kencang menjelang Lebaran, juga melambat. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil nasional secara wholesales atau dari pabrik ke diler pada Maret 2025 cuma 70.892 unit, turun 5,1% secara tahunan dibanding Maret 2024 mencapai 74.720 unit. Secara bulanan, penjualan mobil juga turun, sebesar 2% dibanding Februari 2025. Info saja, penjualan mobil menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi.
Hanya, di tengah daya beli yang lesu, ada sedikit asa. Jumlah penonton film di bioskop mencetak rekor tertinggi secara bulanan. Cinema XXI, jaringan bioskop terbesar di Tanah Air, mencatat, April 2025, mereka meraih lebih dari 14 juta penonton. Angka ini jauh melampaui rekor tertinggi sebelumnya 11,7 juta penonton di Juni 2019.
Asa lainnya dari penjualan mobil listrik berbasis baterai (BEV). Angka penjualannya sepanjang Januari- Maret tahun ini mencapai 16.459 unit, melesat 183,23% dibanding periode sama tahun lalu sebanyak 5.811 unit. Penjualan mobil listrik melonjak drastis pada Maret lalu, yang mencapai 8.759 unit, naik dari 2.517 pada Januari dan 5.183 unit pada Februari.
Penjualan BEV di kuartal I 2025 mengalahkan mobil hybrid alias bermesin BBM dan listrik untuk pertama kalinya secara kuartalan. Mobil hybrid terjual 13.993 unit.
Harapannya, konsumsi rumahtangga untuk menonton film dan membeli mobil listrik, bisa mengerem perlambatan pertumbuhan di kuartal-kuartal mendatang.