Aset Asuransi Umum Masih Tumbuh

Rabu, 18 Agustus 2021 | 06:55 WIB
Aset Asuransi Umum Masih Tumbuh
[]
Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Aset industri asuransi umum masih terus tumbuh hingga separuh pertama tahun ini. Pertumbuhan tersebut di tengah bayang-bayang pandemi Covid-19.

Berdasar data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Juni 2021, aset industri asuransi umum tercatat Rp 183,45 triliun, tumbuh 12,51% secara year on year (yoy).
 
PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) menempati posisi pertama dengan total aset terbesar di semester I tahun ini. Perusahaan pelat merah ini mencatatkan pertumbuhan aset 16,47% yoy menjadi Rp 15,63 triliun. “Peningkatan aset tersebut berasal dari peningkatan investasi dan aset reasuransi,” ujar Direktur Keuangan Jasindo, Diwe Novara, Senin (16/8).
 
Jasindo berkomitmen  akan terus memaksimalkan kekuatan aset  hingga akhir tahun ini. Salah satu caranya dengan  pengelolaan investasi yang efektif dan juga menetapkan reasuransi yang tepat pada perusahaan mitra asuransi sebagai penanggung atau reasuradur yang kompeten.
 
Pada posisi kedua perusahaan asuransi swasta milik Grup Astra, yakni Asuransi Astra Buana. Asetnya sebesar Rp 14,34 triliun, atau naik 6,70% yoy di semester I 2021.   
 
Posisi ketiga adalah PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia (Tugu Insurance)  dengan aset senilai Rp 13,80 triliun. Perusahaan yang mayoritas sahamnya dipegang oleh PT Pertamina ini mengalami pertumbuhan aset sekitar  7,22% yoy. 
 
Menjaga kualitas aset
 
Jonathan David,  Corporate Communication & Relation Group Head Tugu Insurance mengatakan,  ke depan perusahaan akan berfokus pada pertumbuhan premi yang secara tidak langsung akan berkontribusi terhadap peningkatan aset. Pendapatan premi Tugu Insurance di periode yang sama tercatat sebesar Rp 1,83 triliun, turun 16,06% yoy.
 
Sementara dalam pertumbuhan aset reasuransi, Tugu Insurance lebih memfokuskan pada penjagaan kualitas dari aset reasuransi. "Yakni dengan cara memilih reasuransi dengan peringkat baik. Sehingga bisa melaksanakan pembayaran klaim kepada konsumen tanpa kegagalan,” ungkap Jonathan.
 
Adapun Asuransi Sinar Mas yang merupakan bagian dari konglomerasi Sinar Mas Group mencatatkan aset di separuh pertama tahun ini sebesar Rp 9,01 triliun, terkoreksi 1,3% yoy.   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

INDEKS BERITA

Terpopuler