Aset Kripto GameFi Booming, Sebaiknya Pelajari Dahulu

Selasa, 18 Januari 2022 | 04:10 WIB
Aset Kripto GameFi Booming, Sebaiknya Pelajari Dahulu
[]
Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. GameFi kini tengah booming di industri kripto. Konsep play to earn alias bermain game untuk mendapatkan hadiah, GameFi makin digandrungi.
Salah satu pionir GameFi yakni Axie Infinity (AXY). Sepanjang tahun lalu, harga AXY meroket 10.000% dari harga di bawah US$ 1, pada akhir 2021 dihargai US$ 93,3 per AXY.

Ramai-ramai GameFi juga tercermin dari makin maraknya developer yang membuat proyek serupa. Merujuk Coinmarketcap, ada tiga aset kripto berbasis GameFi sedang dalam proses Initial Coin Offering (ICO). Mulai dari Duckie Land, League of Kingdom, hingga My Crypto City.

CEO Triv Gabriel Rey menyebut, GameFi saat ini sedang hype. Bahkan beberapa GameFi menghadirkan Non Fungible Token (NFT) biasanya ditampilkan dalam karakter. Konsep GameFi ini menarik dan menjanjikan. Pasalnya, game memiliki virtual coin sebatas bisa digunakan dalam game. Sementara GameFi dengan aset kripto memungkinkan token tak hanya untuk game, tapi aset bernilai.

Baca Juga: Harga 5 Mata Uang Kripto Ini Melejit di Atas 35%, Bitcoin dan Shiba Inu?

Dari beberapa GameFi sudah berkembang, Gabriel menilai Axie Infinity paling kuat secara fundamental dan punya prospek menjanjikan. Ia menyebut, Axie punya pengguna aktif setidaknya lebih dari 2,5 juta dalam sebulan. Angka tersebut jauh mengungguli kompetitor lain.

Jaringan blockchain yang digunakan, yakni Ronin Chain yang bebas biaya sehingga menguntungkan bagi para pengguna. Selain itu, fitur stacking di Axie salah satu yang memberikan imbal hasil menjanjikan karena mencapai 100% dalam setahun. 

Gabriel mencontohkan, pengguna Axie bisa berinvestasi dengan memiliki karakter game langka. Pasalnya, makin langka karakter, maka harganya semakin mahal. Jadi Axie bisa menguntungkan bagi orang tidak memainkan permainan. Walaupun dari sisi keuntungan jelas tak maksimal bermain secara penuh.

Namun, Gabriel mengingatkan agar para investor tetap riset sebelum mencoba berinvestasi. Apalagi risiko secara jangka panjang masih membayangi industri GameFi ini.

Salah satu ancamannya adalah developer game besar seperti Steam, Activision, Blizzard, dan lainnya memutuskan ikut mengembangkan GameFi. Modalnya pun harus lebih kuat ketimbang developer GameFi saat ini. 

Apalagi sempat ramai ada rug pull alias developer membawa kabur uang investor pada tahun lalu. Saat itu, serial Squid Game sedang booming karena serial film. Harga koin SQUID naik hingga US$ 2.860. Pada November developer game tersebut membawa kabur uang US$ 3 juta dan membuat token jatuh. 

Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar Christopher Tahir menyarankan perlu dipelajari pengembangan GameFi. Mulai ekonomi, skalabilitas, hingga sustainability. 

Baca Juga: Makin Banyak Diincar, Yuk Intip Potensi Aset Kripto Bertema Metaverse

Bagikan

Berita Terbaru

Akuisisi DATA oleh TOWR, Fixed Broadband Merambah Pasar dengan Harga Terjangkau
| Jumat, 31 Januari 2025 | 09:23 WIB

Akuisisi DATA oleh TOWR, Fixed Broadband Merambah Pasar dengan Harga Terjangkau

Dengan memanfaatkan harga kompetitif DATA sebesar Rp 200 ribu/bulan per koneksi, TOWR bermaksud meningkatkan skala bisnis FTTH-nya.

Fed Tahan Suku Bunga, Aksi Jual Asing di Pasar Saham Bisa Berlanjut
| Jumat, 31 Januari 2025 | 08:32 WIB

Fed Tahan Suku Bunga, Aksi Jual Asing di Pasar Saham Bisa Berlanjut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpukul ke zona merah usai keputusan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve  menahan suku bunga acuan.

Emiten Poultry Masih Berkotek Kendati Ada Hantu Daya Beli
| Jumat, 31 Januari 2025 | 07:16 WIB

Emiten Poultry Masih Berkotek Kendati Ada Hantu Daya Beli

Meskipun masih menghadapi persoalan daya beli, kinerja emiten unggas atau poultry berpeluang didorong sejumlah katalis positif. 

Nada Hawkish Fed Menekan IHSG
| Jumat, 31 Januari 2025 | 07:13 WIB

Nada Hawkish Fed Menekan IHSG

Kinerja IHSG yang cenderung tertekan disebabkan keputusan Federal Reserve yang menahan suku bunga acuan

Anggaran Renovasi Sekolah Dipatok Rp 20 Triliun
| Jumat, 31 Januari 2025 | 07:05 WIB

Anggaran Renovasi Sekolah Dipatok Rp 20 Triliun

Anggaran renovasi sekolah diperuntukan untuk perbaikan sekolah, toilet termasuk juga untuk sekolah keagamaan.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Belum Merata
| Jumat, 31 Januari 2025 | 07:00 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Belum Merata

Indonesia berada di perinkat 36 di negara kawasan untuk skor inclusive development index (IDI) sebesar 3,95.

Pemerintah Baru Cabut  50 Sertifikat di Pagar Laut
| Jumat, 31 Januari 2025 | 06:20 WIB

Pemerintah Baru Cabut 50 Sertifikat di Pagar Laut

Kejaksaan Agung sedang menyigi perkara pagar laut di perairan Tangerang yang diduga ada tindak pidana korupsi

Presiden Prabowo Minta Investigasi
| Jumat, 31 Januari 2025 | 06:15 WIB

Presiden Prabowo Minta Investigasi

Prabowo sudah membahas perkara ini dengan Anwar Ibrahim dan berharap ada investigasi secara menyeluruh.

Plafon Naik, Fintech Bakal Perluas Pasar
| Jumat, 31 Januari 2025 | 06:15 WIB

Plafon Naik, Fintech Bakal Perluas Pasar

Kini fintech lending bisa memberi pinjaman produktif hingga  Rp 5 miliar dari sebelumnya yang dibatasi hanya Rp 2 miliar.

Trumponomics
| Jumat, 31 Januari 2025 | 06:11 WIB

Trumponomics

Trumponomics yang berbasis kebijakan tarif impor tinggi ini dikhawatirkan menyulut inflasi di AS lantaran membebankan biaya tambahan ke konsumen.

INDEKS BERITA

Terpopuler