Asia Tenggara Sepakat Tingkatkan Kerjasama Perpajakan dan Kepabeanan

Senin, 08 April 2019 | 07:11 WIB
Asia Tenggara Sepakat Tingkatkan Kerjasama Perpajakan dan Kepabeanan
[]
Reporter: Grace Olivia, Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri keuangan dan gubernur bank sentral se-Asia Tenggara sepakat untuk meningkatkan kerjasama perpajakan dan kepabeanan. Kerjasama itu akan meningkatkan integrasi aktivitas ekonomi dan fasilitas perdagangan di kawasan sekaligus menekan praktik-praktik kegiatan ekonomi ilegal.

Kesepakatan kerjasama ini diteken dalam pertemuan ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) 2019 pada 2–5 April 2019, di Chiang Rai, Thailand. Indonesia diwakili Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Gubernur BI Perry Warjiyo.

Negara-negara ASEAN sepakat terus mendorong perluasan jaringan perjanjian penghindaran pajak berganda antarnegara anggota. Tak hanya itu, "ASEAN juga menyepakati kerjasama inisiatif global dalam pertukaran informasi secara otomatis terkait perpajakan," kata Nufransa Wira Sakti, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemkeu, Minggu (7/4).

Dari sisi perpajakan, kesepakatan tersebut melengkapi kebijakan-kebijakan yang telah dilaksanakan Indonesia. Misalnya, mengimplementasikan pertukaran informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan alias Automatic Exchange of Information (AEoI) yang telah dijalankan sejak tahun 2018.

Catatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, hingga 11 Maret 2019, Indonesia telah mengirimkan informasi keuangan kepada 54 negara dan menerima informasi keuangan dari 66 negara melalui AEoI. Hasilnya, ada lebih dari Rp 1.300 triliun harta warga negara Indonesia (WNI) yang belum dilaporkan dalam surat pemberitahuan (SPT).

Tahun ini, otoritas pajak akan menerima informasi dari 94 negara dan mengirim informasi ke 81 negara. Pertukaran informasi akan dilakukan September 2019 mendatang. 

Sementara dalam konteks kepabeanan, ASEAN berencana mengembangkan operasional ASEAN Single Windows dalam rangka mendorong digitalisasi proses kepabeanan. Tak hanya itu, ASEAN juga bakal segera melakukan piloting skema ASEAN Custom Transit System (ACTS) yang dapat memfasilitasi pergerakan barang transit.

Selain itu, kerjasama ini bakal menekan potensi perdagangan ilegal dan penyelundupan. Dari catatan Ditjen Bea dan Cukai, praktik penyelundupan barang lintas negara tidak pernah berkurang. Sepanjang 2018, Ditjen Bea dan Cukai berhasil mengumpulkan nilai penindakan dari areal laut hingga Rp 5,6 triliun. Jumlah itu melonjak signifikan dibandingkan dengan tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 555 miliar.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani menyoroti salah satu kebijakan yang disepakati, berupa piloting skema ACTS. Menurut Hariyadi, implementasi ACTS akan sangat menarik bagi para pengusaha, pedagang, eksportir dan importir di kawasan Asia Tenggara. Fasilitas ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan banyak simplifikasi dan digitalisasi prosedur kepabeanan di dalam negeri.

"Itu sangat mempermudah proses bongkar muat di pelabuhan. Jika berlaku se-ASEAN, tentunya ini akan sangat bagus dan menarik," kata Hariyadi kepada KONTAN. Selain itu, implementasi ACTS juga bertujuan meningkatkan pencegahan dan deteksi kecurangan dalam perdagangan atau perdagangan ilegal.

Namun menurut dia, perdagangan ilegal dalam konteks penghindaran bea masuk semestinya sudah tidak banyak terjadi di ASEAN. Sebab, saat ini telah ada kebijakan bea masuk nol bagi negara-negara anggota, dalam kerangka komunitas ekonomi ASEAN.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar
| Senin, 23 Desember 2024 | 19:48 WIB

Xerox Holdings Bakal Akuisisi Lexmark Senilai US$ 1,5 Miliar

Lexmark perusahaan yang berbasis di Lexington, Kentucky dibentuk sebagai bentuk spin off dari IBM pada bulan Maret 1991.

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya
| Senin, 23 Desember 2024 | 15:51 WIB

Valuasi IPO CBDK Dinilai Menarik, Begini Analisisnya

CBDK meminta harga IPO 19x-26x P/E sepanjang tahun 2025, lebih tinggi dibandingkan perusahaan sejenis di sektornya yang hanya 6x-9x P/E.

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir
| Senin, 23 Desember 2024 | 14:21 WIB

Mediasi Diperpanjang, Gugatan 40 Nasabah Mirae Senilai Rp 8,17 Triliun Masih Bergulir

Mirae Asset minta waktu hingga 16 Januari 2025 untuk memberikan tanggapan karena proposal penggugat harus dirapatkan melibatkan seluruh direksi.

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang
| Senin, 23 Desember 2024 | 13:58 WIB

Pilihan Saham Big Caps Menarik Untuk Investasi Jangka Panjang

Saham-saham dengan kapitalisasi pasar atau market capitalization (market cap) besar tak melulu jadi pilihan tepat untuk investasi jangka panjang.

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga
| Senin, 23 Desember 2024 | 09:00 WIB

Harga Saham Provident (PALM) Menguat, Aksi Borong Dua Pemegang Picu Lonjakan Harga

PALM mencetak laba bersih Rp 464,63 miliar di Januari-September 2024, dibandingkan periode sebelumnya rugi bersih sebesar Rp 1,94 triliun.

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:52 WIB

Sektor Bisnis yang Mendorong Perekonomian Domestik

Sejumlah sektor usaha dinilai masih prospektif dan berpotensi sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia ke depan, setidaknya dalam jangka menengah

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:47 WIB

Modal Cekak Pemerintah Mengerek Pertumbuhan Ekonomi 2025

Tantangan pemerintah Indonesia untuk memacu perekonomian semakin berat pada tahun depan, termasuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8%

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:36 WIB

Insentif Pajak Mobil Hybrid Dorong Sektor Otomotif, Saham ASII Jadi Unggulan

Bila mendapatkan insentif pajak, maka PPnBM untuk kendaraan hybrid akan dibanderol sebesar 3% hingga 4%.

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:35 WIB

Rekomendasi Saham Emiten Barang Konsumsi yang Masih Dibayangi Tekanan Daya Beli

Miten yang bergerak di bisnis barang konsumsi dibayangi sentimen kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun
| Senin, 23 Desember 2024 | 08:25 WIB

Peluang Tipis IHSG Menguat di Pengujung Tahun

Sudah tidak banyak lagi ruang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk menguat di sisa tahun ini. 

INDEKS BERITA

Terpopuler