Asosiasi Liga-Liga Sepakbola Eropa Ingin Revisi Format Liga Champions yang Baru

Sabtu, 23 Oktober 2021 | 18:35 WIB
Asosiasi Liga-Liga Sepakbola Eropa Ingin Revisi Format Liga Champions yang Baru
[ILUSTRASI. Trofi Liga Champions dipajang saat pengundian kompetisi musim 2019-2020. REUTERS/Eric Gaillard]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - MILAN. Liga-liga sepak bola top di sejumlah negara Eropa ingin meninjau kembali perubahan format Liga Champions. Perubahan yang dimaksud mendapat persetujuan UEFA pada pada April lalu, menanggapi ancaman pembentukan Liga Super yang beranggotakan sejumlah klub tenar. 

Jacco Swart, Managing Director dari Organisasi Liga-Liga Eropa, Jumat (22/10), menyatakan akan melakukan negosiasi tahap kedua dengan UEFA, untuk mengamankan beberapa perubahan.

Format baru dari musim 2024/25 akan membuat babak penyisihan grup Liga Champions diperluas dari 32 menjadi 36 tim, yang akan bermain dalam format liga tunggal. Alih-alih enam pertandingan saat ini, setiap tim akan memainkan minimal 10 pertandingan melawan 10 lawan yang berbeda.

Baca Juga: Thomas Tuchel ungkap impian Chelsea soal duet Erling Haaland-Romelu Lukaku

“Kami berpikir bahwa perubahan akan dilakukan... topik yang kami bahas terkait dengan jumlah pertandingan dan hari pertandingan, daftar akses dan model distribusi keuangan untuk seluruh kompetisi,” kata Swart.

"Apa yang telah kami sepakati, dalam kerja sama yang baik dengan UEFA adalah kami akan memulai proses ini dalam beberapa bulan mendatang dan kemudian kami akan mengambilnya dari sana.

“Sudah jelas, kami tidak senang dengan semua topik yang telah diputuskan. Dan kami tahu, seperti yang juga dikatakan UEFA, akan ada fase kedua dari proses tersebut,” ujar dia.

Reformasi kompetisi klub utama Eropa disepakati sebelum 12 klub dari Inggris, Spanyol dan Italia berusaha untuk menciptakan Liga Super yang terpisah. Pembicaraan tentang perubahan Liga Champions dipicu oleh rumor tentang pemisahan diri.

Kendati menyatakan akan berpegang pada kesepakatan yang telah dicapai, UEFA menyatakan terbuka atas usulan revisi di beberapa isyu. SIkap itu dinyatakan UEFA setelah berakhirnya rencana pembentukan Liga Super. 

Ketika mengumumkan format baru, UEFA menyatakan bahwa format baru itu terbuka terhadap berbagai penyesuaian-penyesuaian potensial yang muncul sebelum akhir tahun.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo ingin Zinedine Zidane datang, Manchester United gerak cepat

Di antara topik yang menurut UEFA terbuka untuk diubah adalah 'daftar akses' yang menentukan bagaimana tim memasuki kompetisi, tanggal pertandingan, dan distribusi keuangan.

Ketua Liga Eropa Claus Thomsen mengatakan organisasinya ingin melihat peningkatan pendapatan untuk klub yang tidak berpartisipasi dan juga penghapusan dua tempat untuk klub yang tidak memenuhi syarat dengan peringkat tertinggi dalam 'sistem koefisien' UEFA selama lima tahun sebelumnya.

“Kami (harus) secara khusus membahas bahwa koefisien historis tidak ada hubungannya dengan akses atau distribusi, itu harus didorong oleh prestasi olahraga,” kata Thomsen.

Organisasi itu juga mengatakan tetap menentang proposal FIFA untuk Piala Dunia setiap dua tahun sekali.

Selanjutnya: Negara Anggota G7 Mencapai Kesepakatan Perdagangan Berbasis Digital dan Data

 

Bagikan

Berita Terbaru

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 12:57 WIB

Harga Saham Aneka Tambang (ANTM) Melemah, Asing Asyik Akumulasi Termasuk JPMorgan

Jika harga ANTM ditarik hingga tiga bulan terakhir maka sudah ada penurunan sebesar 16,38%. Selain itu, ada juga ekspektasi penurunan suku bunga.

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 10:27 WIB

Archi Indonesia (ARCI) Siap Menyebar Dividen Interim Hampir Setengah Triliun

Di periode ini, ARCI membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk US$ 70,47 juta.

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:46 WIB

Ada Ruang Bagi BI Pangkas Bunga 0,5%

Inflasi yang masih rendah membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia ke depan      

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:43 WIB

BEI Pastikan Pesanan IPO RLCO Sesuai dengan Jadwal

BEI memastikan, pesanan IPO RLCO masih sesuai jadwal prospektus, yaitu 4 Desember 2025 pukul 12:00 WIB.

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:39 WIB

Kinerja Emiten Grup Sinar Mas Masih Belum Bernas

Kinerja sejumlah emiten Grup Sinar Mas jeblok di sembilan bulan 2025. Tapi, pergerakan saham emiten lebih kinclong ketimbang kinerja keuangannya.​

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:38 WIB

Strategi APEX Menghadapi Tantangan Industri di Migas Lewat Efisiensi dan Teknologi

PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX) memproyeksikan pendapatan pada 2026 bakal lebih baik dari tahun ini.

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:27 WIB

Harga Pelaksanaan Turun, Penyerapan Saham Rights Issue PANI Bisa Tinggi

Langkah PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) merevisi jadwal dan harga pelaksanaan rights issue menuai respons positif dari pelaku pasar saham.

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:19 WIB

IHSG Bisa Mendaki Tinggi di Tahun Kuda Api

JP Morgan Sekuritas memproyeksi level Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa tembus 10.000 pada 2026

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 08:06 WIB

Investasi Belum Bisa Jadi Tumpuan Ekonomi

Realisasi investasi melambat, bahkan realisasi FDI terkontraksi dan terendah sejak pandemi          

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun
| Kamis, 04 Desember 2025 | 07:30 WIB

Daya Intiguna Yasa (MDIY) Genjot Penjualan di Akhir Tahun

Perluasan jumlah toko juga dilakukan untuk memperkuat posisi pihaknya sebagai pemimpin di pasar ritel perlengkapan rumah tangga di Tanah Air

INDEKS BERITA

Terpopuler