Asyik, Margin Keuntungan Penjualan Emas Aneka Tambang (Antam) Menebal

Senin, 19 Agustus 2019 | 19:43 WIB
Asyik, Margin Keuntungan Penjualan Emas Aneka Tambang (Antam) Menebal
[ILUSTRASI. pengeboran emas aneka tambang; mineral; smelter]
Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - KONTAN.CO.ID. Margin keuntungan dari penjualan emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100) menebal. Tercatat harga jual rata-rata penjualan emas tambang Pongkor per semester I 2019, meningkat menjadi US$ 1.377 per ons troi jika dibandingkan harga rata-rata akhir tahun 2018 yang senilai US$ 1.309,30 per ons troi.

Pada saat yang bersamaan, biaya tunai emas Pongkor turun menjadi US$ 822,50 per ons troi, dari akhir tahun 2018 yang sebesar US$ 858,75 per ons troi. Kondisi ini tentu memberikan keuntungan lebih bagi ANTM, di saat tren kenaikan harga emas global yang hingga 15 Agustus 2019 sudah bertengger di level US$ 1.519 per ons troi.

Data tersebut tersaji dalam materi paparan publik ANTM yang diunggah di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/8).

Produksi emas ANTM sejatinya mengalami penurunan. Hal ini terlihat dari jumlah produksi emas sepanjang semester I 2019 yang sebanyak 979 kilogram (kg). Jumlah ini sedikit lebih rendah ketimbang jumlah produksi emas semester I 2018 yang sebanyak 1.041 kg.

Namun dari sisi penjualan, ANTM justru mampu menjual emas sebanyak 15.741 kg. Jumlah tersebut meningkat dibandingkan penjualan emas semester I 2018 yang sebesar 13.760 kg.

Adapun dari sisi cadangan, jumlah yang dimiliki ANTM hingga tahun 2018 berjumlah 19 ton. Sedangkan sumberdaya emas yang dimiliki ANTM pada saat yang sama tidak kurang berjumlah 42 ton.

Aset emas ANTM berlokasi dibeberapa wilayah seperti tambang emas Pongkor, Cibaliung, dan Gowosong. Khusus tambang emas Gowosong yang dimiliki PT Nusa Halmahera Minerals, ANTM hanya memiliki porsi kepemilikan sebesar 25%.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen
| Sabtu, 08 November 2025 | 11:08 WIB

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen

Ia melakukan averaging down ketika dirasa saham tersebut masih punya peluang untuk membagikan dividen yang besar.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD

Nilai tukar rupiah cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, meski menguat tipis di akhir minggu.

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:07 WIB

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang baru diterbitkan Kementerian Keuangan

Mengingat Iklim
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Mengingat Iklim

Pemerintah harusmulai ambil ancang-ancang meneruskan upaya mengejar target emisi nol bersih dan memitigasi perubahan iklim.

Phising, Ancaman Transaksi Digital
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Phising, Ancaman Transaksi Digital

Teknologi yang canggih sekalipun tidak bisa melindungi masyarakat banyak jika kewaspadaan masih lemah.​

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:01 WIB

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar

Jika tak ada aral melintang, instrumen baru BI bernama BI floating rate note (BI-FRN).bakal terbit pada 17 November 2025 mendatang.

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:00 WIB

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri

Kupas strategi dan upaya bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi perusahaan energi bersih 

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:52 WIB

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus

Stimulus ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah, dinilai belum cukup mendongrak perekonomian dalam negeri

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:50 WIB

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun

Rumor terkait rencana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Super Bank Indonesia (Superbank) semakin menguat. ​

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:39 WIB

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa akhir Oktober sebesar US$ 149,9 miliar               

INDEKS BERITA

Terpopuler