KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, sudah ada 12 emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mayoritas harga sahamnya sejauh ini memberikan imbal hasil (return) yang tinggi.
Kebanyakan harga saham memiliki return dobel digit sejak tanggal pencatatan saham perdana (listing). Beberapa di antaranya bahkan memberikan return hingga ratusan persen.
Ambil contoh, saham NATO yang sejak listing hingga penutupan perdagangan kemarin mencatat kenaikan hingga 599%. Saham CLAY bahkan mencatat kenaikan hingga 1.600% sejak listing (lihat tabel).
Kode Saham |
Emiten | Tanggal Listing |
Harga IPO | Harga Per 29 Mei 2019 |
Perubahan Harga |
---|---|---|---|---|---|
JAST | PT Jasnita Telekomindo Tbk | 16-Mei-19 | Rp 246 | Rp 520 | 111% |
POSA | PT Bliss Properti Indonesia Tbk | 10-Mei-19 | Rp 150 | Rp 246 | 64% |
HRME | PT Menteng Heritage Realty Tbk | 12-Apr-19 | Rp 105 | Rp 272 | 159% |
CPRI | PT Capri Nusa Satu Properti Tbk | 11-Apr-19 | Rp 125 | Rp 72 | -42% |
MTPS | PT Meta Epsi Tbk | 10-Apr-19 | Rp 320 | Rp 1.025 | 220% |
COCO | PT Wahana Interfood Nusantara Tbk | 20-Mar-19 | Rp 198 | Rp 930 | 369% |
JAYA | PT Armada Berjaya Trans Tbk | 21-Feb-19 | Rp 288 | Rp 131 | -54% |
CLAY | PT Citra Putra Realty Tbk | 18-Jan-19 | Rp 180 | Rp 3.140 | 1600% |
NATO | PT Nusantara Properti Internasional Tbk | 18-Jan-19 | Rp 103 | Rp 720 | 599% |
BEEF | PT Estika Tata Tiara Tbk | 10-Jan-19 | Rp 340 | Rp 181 | -47% |
POLI | PT Pollux Investasi Internasional Tbk | 10-Jan-19 | Rp 1.635 | Rp 1.070 | -34% |
FOOD | PT Sentra Food Indonesia Tbk | 8-Jan-19 | Rp 135 | Rp 162 | 20% |
Sumber: Bursa Efek Indonesia, Riset KONTAN |
Meski begitu, kenaikan moncer tersebut bukan berarti saham anyar mutlak memiliki prospek menarik. Kenaikan harga saham tersebut salah satunya bisa hanya karena euforia sesaat setelah perhelatan initial public offering (IPO).
"Setelah beberapa bulan saham mulai menunjukkan kondisi sebenarnya. Biasanya, paling cepat tiga bulan,” jelas analis Panin Sekuritas William Hartanto, kemarin.
Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana memiliki pandangan senada. Pergerakan harga saham pada akhirnya bergantung pada sentimen pasar dan juga prospek perusahaan tersebut menurut investor.
Di balik kenaikan return tersebut, sejumlah saham sejatinya mulai mengalami penurunan. Saham JAST misalnya. Meski harganya tercatat naik 111% sejak tanggal listing, saham ini telah mengakumulasi penurunan 11,86% dalam sepekan terakhir.
Bahkan, ada empat saham yang lebih dulu memberikan return negatif. Keempatnya adalah, saham POLI, BEEF, JAYA, dan CPRI.
Analis Samuel Sekuritas Muhammad Alfatih mengatakan, ada pola hampir serupa pada saham-asham emiten baru. Harga naik tinggi sesaat setelah IPO, lalu jatuh.
Menurut dia, hal ini terjadi karena tak sedikit investor yang masuk ke saham tersebut hanya untuk jangka pendek. Dalam lima bulan terakhir, bahkan ada penjamin emisi IPO yang mencatat penjualan terbanyak.
Menurut Alfatih, bisa jadi nasabah yang membeli saat IPO banyak berasal dari nasabah penjamin emisi. "Lalu mereka melakukan penjualan beberapa bulan setelah IPO,” ungkap dia.
William menambahkan, pada akhirnya harga saham akan kembali pada harga wajarnya. Misal, harga saham FOOD yang selama tiga bulan terakhir turun 43%.
"Saham baru IPO yang menunjukkan kenaikan harga di atas 100% kemungkinan besar belum menunjukkan harga yang sebenarnya," jelas William.