ILUSTRASI. Setelah vakum tiga tahun, IAEA kembali melihat sinyal Korea Utara memulai kembali reaktor nuklir penghasil plutonium. KCNA/via REUTERS
Sumber: Reuters | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
KONTAN.CO.ID - VIENNA/SEOUL. Setelah vakum sekitar tiga tahun, The International Atomic Energy Agency (IAEA) atau Badan Energi Atom Internasional kembali melihat sinyal Korea Utara telah memulai kembali reaktor nuklir yang secara luas diyakini menghasilkan plutonium. Badan otonom dalam payung PBB itu, menyoroti upaya Korea Utara untuk memperluas persenjataan.
IAEA menyatakan tanda-tanda operasi di reaktor 5 megawatt (MW) pada tahun ini, pertama terlihat sejak akhir 2018. Operasi itu akan mampu menghasilkan plutonium tingkat senjata. "Sejak awal Juli 2021, sudah ada indikasi, termasuk keluarnya air pendingin, konsisten dengan operasi," tulis IAEA dalam laporan yang dikeluarkan tanpa pemberitahuan tertanggal Jumat (27/8).
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? Masuk
Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.