KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpecahan konflik Rusa-Ukraina yang melambungkan harga komoditas menjadikan indeks sektor energi jawara kenaikan di antara sektor lainnya, sepanjang tahun ini. Tercatat, IDX Energy yang berisikan saham-saham tambang komoditas energi, kontraktor tambang, dan utilitas energi ini naik 41,29% year to date.
Bersamaan, sejumlah saham penghuni indeks ini naik cukup signifikan, khususnya saham-saham yang berkaitan dengan tambang batubara. Ambil contoh, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang sejak awal tahun naik 34,80%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) juga naik 39,56%, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 31%.
Saham-saham berbasis minyak dan gas juga ada yang mengalami kenaikan, seperti saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang naik 72,55% sejak awal tahun.
Meski sudah naik tinggi, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai, saham-saham tambang batubara ini masih tergolong murah dan masih ada potensi upside ke target harga. Kenaikan harga jual rata-rata (ASP) di tahun ini menjadikan saham tambang makin menarik.
Pasar batubara dunia juga masih prospektif. Salah satu katalis positif datang dari rencana rencana Uni Eropa untuk melarang ekspor produk batubara dari Rusia, sehingga suplai akan makin ketat. Karena rencana sanksi itu, harga batubara masih berpeluang kembali naik.
“Tanpa menutup kemungkinan Eropa ingin membeli batubara dari Indonesia, emiten batubara sudah mendapat efek tidak langsung, yakni naiknya harga batubara global,” terang Felix, Senin (11/4). Dia memproyeksikan harga batubara berada di kisaran US$ 160 per ton di tahun ini.
Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menilai, rencana sanksi tersebut dapat memberi manfaat bagi Australia dan Indonesia, sebagai eksportir. Sebab, Eropa harus mencari sumber alternatif.
Harga batubara yang solid dinilai akan menguntungkan perusahaan dengan eksposur ekspor yang tinggi karena harga jual lebih tinggi dibanding ke pasar domestik.
Dalam cakupan analisis Mirae Asset Sekuritas, ITMG memiliki porsi ekspor terbesar, yakni mencapai 76%. Sedangkan ADRO dan PTBA porsi ekspornya masing-masing sebesar 72% dan 43%.
Juan mempertahankan rating overweight di sektor batubara Indonesia. Juan menjadikan saham ITMG sebagai pilihan utama atau top picks, juga karena potensi dividen.
Juan merekomendasikan buy saham ITMG dengan target harga Rp 37.000. Selain itu, beli ADRO dengan target harga Rp 3.700 dan PTBA dengan target harga Rp 4.500.
Felix juga merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 3.400, ITMG dengan target harga Rp 32.500, dan PTBA dengan target harga Rp 4.100.
Sementara itu, tingginya harga gas alam tidak terlalu berpengaruh bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang harga jual gasnya mengikuti aturan dari pemerintah.Felix merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.100 per saham.