Bahan Bakar Kenaikan Saham Energi Masih Panas

Selasa, 12 April 2022 | 03:45 WIB
Bahan Bakar Kenaikan Saham Energi Masih Panas
[]
Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perpecahan konflik Rusa-Ukraina yang melambungkan harga komoditas menjadikan indeks sektor energi jawara kenaikan di antara sektor lainnya, sepanjang tahun ini. Tercatat, IDX Energy yang berisikan saham-saham tambang komoditas energi, kontraktor tambang, dan utilitas energi ini naik 41,29% year to date.

Bersamaan, sejumlah saham penghuni indeks ini naik cukup signifikan, khususnya saham-saham yang berkaitan dengan tambang batubara. Ambil contoh, saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang sejak awal tahun naik 34,80%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) juga naik 39,56%, dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 31%.

Saham-saham berbasis minyak dan gas juga ada yang mengalami kenaikan, seperti saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) yang naik 72,55% sejak awal tahun.

Meski sudah naik tinggi, Analis Panin Sekuritas Felix Darmawan menilai, saham-saham tambang batubara ini masih tergolong murah dan masih ada potensi upside ke target harga. Kenaikan harga jual rata-rata (ASP) di tahun ini menjadikan saham tambang makin menarik.

Pasar batubara dunia juga masih prospektif. Salah satu katalis positif datang dari rencana rencana Uni Eropa untuk melarang ekspor produk batubara dari Rusia, sehingga  suplai akan makin ketat. Karena rencana sanksi itu, harga batubara masih berpeluang kembali naik.

“Tanpa menutup kemungkinan Eropa ingin membeli batubara dari Indonesia, emiten batubara sudah mendapat efek tidak langsung, yakni naiknya harga batubara global,” terang Felix, Senin (11/4). Dia memproyeksikan harga batubara berada di kisaran US$ 160 per ton di tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Juan Harahap menilai, rencana  sanksi tersebut dapat memberi manfaat bagi Australia dan Indonesia, sebagai eksportir. Sebab, Eropa harus mencari sumber alternatif.

Harga batubara yang solid dinilai akan menguntungkan perusahaan dengan eksposur ekspor yang tinggi karena harga jual lebih tinggi dibanding ke pasar domestik.

Dalam cakupan analisis Mirae Asset Sekuritas, ITMG memiliki porsi ekspor terbesar, yakni mencapai 76%. Sedangkan ADRO dan PTBA  porsi ekspornya masing-masing sebesar 72% dan 43%.

Juan mempertahankan rating overweight di sektor batubara Indonesia. Juan menjadikan saham ITMG sebagai pilihan utama atau top picks, juga karena potensi dividen.

Juan merekomendasikan buy saham ITMG dengan target harga Rp 37.000. Selain itu, beli  ADRO dengan target harga Rp 3.700 dan PTBA dengan target harga Rp 4.500.

Felix juga merekomendasikan beli saham ADRO dengan target harga Rp 3.400, ITMG dengan target harga Rp 32.500, dan PTBA dengan target harga Rp 4.100.

Sementara itu, tingginya harga gas alam tidak terlalu berpengaruh bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)  yang harga jual gasnya mengikuti aturan dari pemerintah.Felix merekomendasikan beli saham PGAS dengan target harga Rp 2.100 per saham.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:45 WIB

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja

Sepanjang 2025 berjalan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) telah mendirikan tiga anak usaha baru dan menambah armada.

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:09 WIB

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan

Laba bersih yang dicatat Bukalapak (BUKA) ditopang oleh kenaikan harga saham BBHI yang mencapai 112,86%.​

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa

Pelaku usaha cat dan pelapis dalam negeri tengah menyiapkan diri untuk memanfaatkan kesepakatan perdagangan bebas RI dan Uni Eropa..

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali

WINE menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 26 miliar pada 2025 untuk memperkuat kapasitas produksi dan mendukung efisiensi operasional

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar

Ekspansi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ke Singapura sejauh ini berkontribusi positif ke kinerja keuangannya.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:50 WIB

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)

Pasar juga menanti hasil pertemuan Bank of Japan. Pada  Kamis (30/10) dini hari  The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75%-4%,

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:42 WIB

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang

Perbankan tampaknya tak hanya menghadapi tantangan dalam menggenjot penyaluran kredit tahun ini, tapi juga dalam menjual agunan aset bermasalah​

Menakar Efek Gulir Dana Khusus Pariwisata
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:40 WIB

Menakar Efek Gulir Dana Khusus Pariwisata

Prgram IQTF bakal diperluas untuk mendukung pembiayaan bagi proyek pengembangan destinasi wisata hingga penguatan layanan dan fasilitas wisata

Prospek Saham Bank Usai Tersingkir dari Indeks
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:37 WIB

Prospek Saham Bank Usai Tersingkir dari Indeks

Sejumlah emiten  perbankan harus rela tersingkir dari indeks unggulan seperti LQ45 dan IDX80 seiring penurunan tajam harga sahamnya. ​

Dana SAL di Himbara Akan Mendongkrak NIM
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:33 WIB

Dana SAL di Himbara Akan Mendongkrak NIM

Margin keuntungan perbankan diperkirakan akan membaik di akhir tahun ini, sejalan dengan kondisi likuditas yang diprediksi semakin longgar. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler