Bahas Tudingan atas Georgieva, Dewan Eksekutif IMF Jadwalkan Pertemuan Lanjutan Jumat

Kamis, 07 Oktober 2021 | 10:50 WIB
Bahas Tudingan atas Georgieva, Dewan Eksekutif IMF Jadwalkan Pertemuan Lanjutan Jumat
[ILUSTRASI. Logo IMF yang terpasang di luar kantor pusatnya di Washington, Amerika Serikat, 20 April 2018. REUTERS/Yuri Gripas/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Dana Moneter Internasional (IMF) belum mengambil sikap atas tudingan terhadap direktur pelaksananya, Kristalina Georgieva.  Mantan chief executive Bank Dunia itu dituding telah menekan staf Bank Dunia untuk mengubah data yang menguntungkan China dalam penyusunan peringkat Ease of Doing Business.

Seorang sumber menyatakan, dewan eksekutif IMF akan bertemu lagi pada Jumat untuk, setelah mewawancarai Georgieva. "Dewan Eksekutif tetap berkomitmen untuk melakukan tinjauan menyeluruh, objektif dan tepat waktu, dan berharap untuk segera bertemu lagi untuk diskusi lebih lanjut," kata juru bicara itu.

Georgieva pada Rabu (6/10), kembali membantah tuduhan yang termuat dalam laporan investigasi eksternal Bank Dunia, bahwa dia menerapkan "tekanan yang tidak semestinya" pada staf Bank Dunia untuk mengubah data China, hingga peringkat negeri itu meningkat dalam laporan “Doing Business 2018.” Pada periode itu, Bank Dunia yang dipimpin Georgieva sedang mencari dukungan dari Beijing untuk meningkatkan modalnya.

Baca Juga: IMF rekomendasikan kebijakan untuk kurangi risiko keuangan aset kripto

Dalam pernyataan tertulis rinci, yang salinannya dilihat Reuters, Georgieva mengatakan kepada dewan bahwa firma hukum yang melakukan penyelidikan, WilmerHale, salah mengartikan tindakannya saat menjabat sebagai kepala eksekutif Bank Dunia. Dan, firma itu, menurut Georgieva, berbohong kepadanya dengan bahwa dia bukan subjek dari penyelidikannya.

Georgieva menolak kesimpulan WilmerHale bahwa dia dan sejumlah pejabat senior Bank Dunia yang lain, menekan staf untuk mengubah data China, hingga peringkat negeri itu meningkat dalam laporan Ease of Doing Business di tahun 2018. Atau, apa pun yang mengkaitkannya dengan upaya peningkatan modal.

“Dugaan bahwa saya, setelah hampir 20 tahun di Bank Dunia, tiba-tiba mulai menekan staf bank secara tidak tepat untuk mengubah informasi dalam sebuah laporan adalah keterlaluan dan tidak benar," kata Georgieva kepada dewan IMF. "Bank berserta dananya hidup karena data dan analisis kami. Mengkorupsi data merupakan hal yang tidak dapat diterima.”

Baca Juga: Indonesia ternyata punya utang tersembunyi kepada China, berapa besarannya?

IMF berlomba dengan waktu untuk menyelesaikan tinjauannya atas tuduhan terhadap Georgieva. IMF dan Bank Dunia akan menggelar pertemuan tahunan mulai minggu depan, di mana kedua institusi itu akan mengungkap proyeksi ekonomi terbarunya.

Georgieva, yang menghadapi seruan untuk dikeluarkan dari IMF, mengatakan kepada dewan bahwa dia tetap berkomitmen sepenuhnya untuk memenuhi misi vital IMF.

Sejauh ini, pemerintah yang menjadi anggota IMF paling berpengaruh, termasuk Amerika Serikat (AS), yang merupakan pemegang saham utama, telah menahan penilaian publik saat proses peninjauan berlangsung.

Sumber yang mengetahui situasi di dewan IMF, mengatakan Georgieva mendapat dukungan dari negara-negara Eropa, Timur Tengah dan Afrika. Namun sikap Amerika Serikat masih tertutup.

Kementerian Keuangan AS mendorong pelaksanaan perhitungan yang menyeluruh dan adil atas semua fakta dalam tinjauan yang sedang berlangsung, kata Alexandra LaManna, juru bicara kementerian itu. “Tanggung jawab utama kami adalah menegakkan integritas lembaga keuangan internasional,” demikian pernyataan Kementerian Keuangan AS.

WilmerHale tidak segera memberikan tanggapan.

Skandal kecurangan data Bank Dunia telah merusak reputasi penelitian di kedua lembaga keuangan global itu, memunculkan pertanyaan kritis mengenai apakah kegiatan penelitian itu tunduk pada pengaruh pemegang saham, mantan staf, serta pernyataan pejabat pemerintah dan pakar dari luar.

Baca Juga: IMF Ingatkan Efek Negatif Aset Kripto

Pada hari Senin, anggota dewan IMF menghabiskan waktu selama lima jam untuk menanyai pengacara dari firma WilmerHale tentang laporan investigasi mereka dan bagaimana hal itu dilakukan.

Seorang sumber yang berasal dari Eropa mengatakan para pejabat Bank Dunia merisaukan terbatasnya pemberitahuan dari WilmerHale ke Georgieva dan pihak lain yang tertuding, sebelum merilis temuannya. Sementara, Shanta Devarajan, mantan pejabat Bank Dunia yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan Doing Business 2018, mengatakan dia tidak pernah ditekan oleh Georgieva untuk mengubah laporan.

Georgieva juga mempermasalahkan penanganan WilmerHale atas penyelidikan tersebut, dengan mengatakan bahwa beberapa komentarnya diambil di luar konteks. Dia diberi janji palsu bahwa kesaksiannya bersifat rahasia. Georgieva juga menyatakan tidak pernah mendapat kesempatan untuk meninjau keakuratan kesaksiannya.

Selanjutnya: BI: Tappering Off Membawa Risiko Tekanan Nilai Tukar

 

Bagikan

Berita Terbaru

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:32 WIB

Menadah Peluang dari Aksi Jual Asing

Beberapa saham yang terkena aksi jual asing dalam sepekan terakhir ini, masih dapat dicermati untuk trading jangka pendek

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:25 WIB

Emiten Memperluas Diversifikasi Bisnis

 Sejumlah emiten mulai dari sektor teknologi, kesehatan, hingga energi, memperluas bisnis dengan membentuk anak usaha baru.

Prospek Saham DSNG yang Siap  Menebar Dividen Rp 24 Per Saham
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:23 WIB

Prospek Saham DSNG yang Siap Menebar Dividen Rp 24 Per Saham

PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 254,39 miliar dari buku tahun 2024.

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:19 WIB

Strategi Mega Perintis (ZONE) Bertahan di Bisnis Fesyen

Mengupas rencana bisnis perusahaan ritel fesyen, PT Mega Perintis Tbk (ZONE) di tengah persaingan industri yang ketat

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 09:00 WIB

PMI yang Terkontraksi Tampaknya Tak Berpengaruh ke Emiten-Emiten Ini

Potensi kontraksi PMI masih dapat berlanjut, terlebih jika pasca negosiasi tarif dalam 90 hari tidak mendapatkan keputusan win-win.

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:26 WIB

Profit 27,96% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Anjlok (7 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (7 Juni 2025) Rp 1.904.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,96% jika menjual hari ini.

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 08:20 WIB

Membawa Metrodata Menjadi Raksasa

Susanto Djaja adalah sosok yang sudah teruji memimpin bisnis Metrodata dan mengenal dengan baik kultur bisnis perusahaan.

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:45 WIB

Pilah-Pilih Valas Saat Dolar AS Cemas

OECD memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi AS yang semula sebesar 2,2% di tahun 2025, menjadi 1,6% dan turun ke 1,5% pada 2026. 

Menangkap Kilau Berlian Buatan
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Kilau Berlian Buatan

Berlian hasil laboratorium atau lab grown diamond sukses menggaet pasar muda yang luas dengan harga jauh lebih murah

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris
| Sabtu, 07 Juni 2025 | 06:50 WIB

Baramulti Suksessarana (BSSR) Menebar Dividen Tunai dan Mengganti Komisaris

Dividen akan dibayarkan selambat-lambatnya 30 hari kalender kepada pemegang saham yang tercatat pada recording date 19 Juni 2025.

INDEKS BERITA

Terpopuler