Baja Nasional Terhalang BMAD China

Selasa, 15 Juli 2025 | 04:35 WIB
Baja Nasional Terhalang BMAD China
[ILUSTRASI. Direktur Jenderal Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setia Diarta (kanan) bersama Presiden Direktur PT AM/NS Indonesia Murali Krishna Chunduru (kedua kanan), Chief Marketing Officer PT AM/NS Indonesia Shireesh Sharma (kiri) Deputy General Manager Marketing PT AM/NS Indonesia Akhilesh Khade (kedua kiri) berbincang dalam acara PT. AM/NS Indonesia Ekspor 10.000 Ton Produk Baja Lapis Seng (Galvanize) ke Amerika Serikat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (30/4/2025). Saat ini, Amerika Serikat dan Kanada menjadi pasar ekspor utama bagi produk galvanize PT AM/NS Indonesia. Perusahaan menargetkan ekspor ke AS sebesar 5.000 - 6.000 ton per bulan, dan ekspor ke Kanada sekitar 3.000 - 4.000 ton per kuartal. Selain memperkuat pasar utama, PT AM/NS Indonesia juga berencana memperluas akses ke pasar Eropa, Malaysia, dan Australia. KONTAN/Muradi/2025/04/30]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Fahriyadi .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku industri baja nasional memasang kuda-kuda untuk menghadapi hambatan perdagangan ekspor dan potensi membanjirnya produk impor di pasar domestik. Industri baja mewaspadai efek perpanjangan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) oleh China serta kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

Pemerintah China telah memperpanjang BMAD sebesar 20,2% pada dua jenis produk baja nirkarat (stainless steel). Sementara itu, produk Indonesia yang masuk pasar AS akan terkena tarif tambahan sebesar 32% mulai 1 Agustus 2025.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan
Topik Terkait

Berita Terkait

Berita Terbaru

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:48 WIB

Bukan Kredit Bank, Emiten Malah Gencar Mencari Pendanaan Lewat Rights Issue

Ini juga mematahkan anggapan pemerintah, bunga turun akan menyebabkan permintaan kredit bank meningkat. 

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:27 WIB

Mengais Sisa Peluang Saat Investor Asing Hengkang

Fundamental IHSG dinilai rapuh lantaran investor asing masih doyan melakukan aksi jual (net sell) di pasar saham Indonesia.

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham
| Senin, 06 Oktober 2025 | 07:14 WIB

IHSG Terus Melesat, Cermati Fundamental, Jangan Asal Membeli Saham

Investor ritel pada umumnya irasional. Dalam beberapa tahun terakhir, saham-saham emiten konglomerat jadi incaran investor. 

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:37 WIB

Cadangan Devisa Diramal Kembali Ambles

Posisi cadangan devisa per September berpotensi menyusut US$ 2,5 miliar dari posisi Agustus         

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Surat Perbendaharaan Jadi Andalan Pembiayaan

Dana pemerintah untuk memenuhi kebutuhan awal tahun diramal masih cukup, namun kas bisa bergeser karena beberapa hal

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:30 WIB

Pecah Rekor, Harga Logam Mulia Semakin Mempesona

Tak hanya emas, komoditas logam lain seperti seperti perak dan tembaga juga terus meroket seiring meningkatnya permintaan safe haven.

Ketidakpastian Tinggi, Asing Gelisah dengan RI
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:24 WIB

Ketidakpastian Tinggi, Asing Gelisah dengan RI

World Uncertainty Index (WUI) Indonesia kuartal II-2025 tercatat 1,10, tertinggi sepanjang sejarah       

Bank Swasta Mulai Turunkan Biaya Provisi
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:20 WIB

Bank Swasta Mulai Turunkan Biaya Provisi

Sejumlah bank swasta tercatat mulai menurunkan pembentukan biaya pencadangan tahun ini dengan alasan beragam

Makin Jago Main Game saat Proses Top Up Praktis
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:15 WIB

Makin Jago Main Game saat Proses Top Up Praktis

Akses bermain game semakin mudah, beriringan peningkatan jumlah pemain di Indonesia. Platform penyedia layanan top up game memburu pasar ini. 

Sepiring Niat Bergizi
| Senin, 06 Oktober 2025 | 06:11 WIB

Sepiring Niat Bergizi

Jika gizi adalah investasi masa depan bagi anak-anak kita, maka anggaran dan ketulusan adalah modal utamanya.

INDEKS BERITA

Terpopuler