Bandar

Selasa, 16 Agustus 2022 | 08:00 WIB
Bandar
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di dalam komunitas para investor atau pemain saham beberapa tahun terakhir ini, terutama sejak pandemi Covid-19 datang menerpa, makin ramai analisis bandarmology.

Analisis yang mengacu kepada siapa di balik pembeli atau penjual saham yang sedang terbang atau melorot habis. Atau analisis mengikuti pemilik investasi jumbo menempatkan investasinya.  

Tapi tidak mudah untuk menjawab siapa sih bandar sebenarnya. Apakah setiap orang yang mempunyai modal besar bermain di pasar saham bisa disebut bandar?

Apakah bandar ini baik atau jahat? Tidak seperti bandar barang-barang terlarang, bandar di pasar modal kabarnya dibutuhkan untuk meramaikan pasar yang tengah lesu dan tidak bersemangat. Mereka bahkan kadang dinamai market maker.

Ironisnya, analisis ini semakin ramai, justru setelah 2 orang market maker besar Bursa Efek Indonesia (BEI) didakwa bersalah karena tersangkut kasus Jiwasraya dan Asabri.  Rupanya market maker yang terlalu besar juga tidak disukai “bandar” yang lebih berkuasa. 

Itulah sebabnya bandar-bandar kecil lebih disukai karena bisa terus meramaikan pasar, bahkan untuk saham-saham yang sudah “tidur lelap” bertahun-tahun. 

Tapi sebenarnya analisis follow the money ini bukan sesuatu yang baru. Analisis ini sudah banyak dilakukan untuk bisa menemukan emiten-emiten yang menarik. Lebih jauh lagi analisis ini dipakai untuk mendeteksi sentimen para investor terhadap instrumen investasi. 

Tidak seperti di Indonesia yang pilihan berinvestasi sangat terbatas, investor jumbo di negara-negara maju mempunyai begitu banyak pilihan. Pada saat terjadi krisis, mereka akan melarikan dananya ke dalam investasi-investasi yang dianggap berpeluang mencetak return yang tinggi dengan risiko kecil. 

Itulah sebabnya, para investor di Indonesia yang koceknya cukup tebal perlu menjadi “bandar” supaya bisa hidup nyaman dari pasar finansial.

Menciptakan komunitas yang mau mengikuti apa pun analisis, contekan saham cuan hari ini, atau pun pembenaran lainnya mengenai saham yang akan “naik pentas” akan menjadi kunci. Harapannya tentu hubungan simbiosis mutualisme ini bisa menguntungkan para bandar dan follower-nya. 

Nah tapi kalau saat ini kita harus menjawab pertanyaannya untuk kita sebagai investor-investor “kelas teri ini” sebaiknya menempatkan portofolio di mana? Sepertinya bukanlah pertanyaan yang mudah untuk dijawab.

Bagikan

Berita Terbaru

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:50 WIB

Multifinance Kejar Pembiayaan Mobil

Pemangkasan target penjualan mobil baru oleh Gaikindo menjadi 780.000 unit menegaskan tekanan pada industri otomotif belum mereda.

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:48 WIB

Daya Beli Pulih, Kredit Masih Tertahan

Pemulihan daya beli masyarakat mulai terlihat di Oktober 2025, namun belum merata. Kredit rumahtangga jadi penopang utama pertumbuhan kredit OJK.

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah Pekan Ini Terangkat Pelemahan Dolar

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,18% secara harian ke Rp 16.646 per dolar AS pada Jumat (12/12).

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 05:20 WIB

Sinergi Multi (SMLE) Bersiap Mengekspor Minyak Nilam

SMLE memperkuat bisnis nilam sebagai salah satu komoditas strategis di Indonesia dengan fokus pada kategori wewangian (fragrance & flavors).

INDEKS BERITA