Bandar Judi dan Kurir Makanan di Inggris Panen selama Euro 2020

Selasa, 13 Juli 2021 | 21:02 WIB
Bandar Judi dan Kurir Makanan di Inggris Panen selama Euro 2020
[ILUSTRASI. Scarf bermotif bendera Inggris dan Italia terlihat di Stadion Wembley, Inggris menjelang final Euro 2020 pada 11 Juli lalu. Action Images via Reuters/Carl Recine]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BENGALUR. Bisnis judi bola dan pengiriman makanan di Inggris panen selama Euro 2020. Namun dalam turnamen yang berlangsung selama sebulan itu, pebisnis pub gagal menggenjot penjualan karena aturan pembatasan selama pandemi.

Bandar melaporkan nilai pertaruhan selama turnamen sepakbola itu memecahkan rekor. Sementara perusahaan pengiriman makanan online Just Eat Takeaway.com menikmati tingginya pemesanan, setiap 2,5 order per menit, di setiap  tim nasional Inggris bertanding.

Namun British Beer & Pub Association memperkirakan pengelola pub kehilangan penjualan bir potensial senilai 9 juta poundsterling di pertandingan final karena pembatasan kapasitas pengunjung. Dalam Euro 2020, tim Inggris melaju ke final, sebelum dikalahkan Italia.

Baca Juga: Pertokoan kembali dibuka, peritel Inggris laporkan rekor pertumbuhan pada kuartal II

Flutter, rumah judi yang mengelola platform Paddy Power, Sky Bet dan Betfair, menyatakan nilai taruhan yang masuk di final mencapai 30 juta poundsterling. Itu merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarahnya.

“Penampilan tim Inggris jelas berperan dalam pola pengeluaran. Kami belum pernah melihat begitu banyak dukungan untuk tim Inggris sebelumnya,” kata juru bicara Flutter.

Rival Entain menyebut turnamen itu sebagai event sport dengan nilai taruhan terbesar. Pengelola situs taruhan Ladbrokes dan Coral itu mengestimasi nilai taruhan selama Euro mencapai 250 juta pound.

Perusahaan yang lebih fokus ke judi online, 888, mengatakan platform judi bola miliknya, 888sport, juga mencatat rekor taruhan pada final Minggu kemarin. Nilai taruhan pada pertandingan itu mengalahkan rekor dari nilai taruhan yang dikantonginya saat pertandingan semifinal pekan lalu, Inggris versus Denmark.

“Skor final memang bukan hasil yang diharapkan Inggris. Tetapi Italia lebih populer di mata para petaruh, dan mendapat dukungan terbesar untuk memenangkan turnamen,” ujar Kieran Spellman, wakil presiden dan kepala olahraga di 888, kepada Reuters.

Inggris dikalahkan Italia di final melalui adu penalti, menghancurkan harapan negeri yang mengaku tanah kelahiran sepakbola itu untuk raih gelar besar pertamanya dalam 55 tahun terakhir.

Young & Co's Brewery, pengelola pub yang mengandalkan siaran sepabkbola, mengatakan batasan jumlah pelanggan, berikut ketentuan yang mengharuskan semua pelanggan duduk di meja, menghambat penjualannya.

Baca Juga: Pendukung Inggris buat petisi minta laga ulang Final Euro 2020, ini alasannya

“Peluang itu hilang untuk bisnis kami karena pembatasan di masa pandemi yang ketat,” kata juru bicara perusahaan yang 245 dari 273 pub yang dimilikinya, menampilkan pertandingan olahraga.

Bar dan pub spesialis sport, hanya melayani sekitar sepertiga dari kerumunan biasanya pada hari Minggu, kata badan perdagangan UKHospitality.

Perusahaan pengiriman makanan menikmati lonjakan pesanan karena orang-orang berkumpul di rumah mereka untuk menonton pertandingan.

Hari final masakan dengan citarasa Italia berjaya pada hari final. Tiramisu menjadi dessert yang laris terjual di banyak negara, dan pizza terjual lebih banyak daripada burger, menurut Just Eat Takeaway.

Selanjutnya: Jumlah Orang Kaya Melonjak Saat Pandemi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Produksi Daging Sapi 2025 Diprediksikan Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi
| Minggu, 01 Juni 2025 | 16:30 WIB

Produksi Daging Sapi 2025 Diprediksikan Lebih Rendah Ketimbang Saat Pandemi

Produksi daging sapi Indonesia turun di tahun 2024 lalu. Penurunan ini pun diprediksikan terjadi lagi tahun ini.

 Pendapatan Batubara Menyusut, DSSA Mau Andalkan Bisnis Teknologi dan EBT
| Minggu, 01 Juni 2025 | 16:27 WIB

Pendapatan Batubara Menyusut, DSSA Mau Andalkan Bisnis Teknologi dan EBT

Di bisnis EBT, DSSA tengah mengembangkan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan total kapasitas hingga 140 MW.

Berhasil Lalui Fase Transformasi, Kinerja Darma Henwa (DEWA) Diprediksi Terus Melaju
| Minggu, 01 Juni 2025 | 15:47 WIB

Berhasil Lalui Fase Transformasi, Kinerja Darma Henwa (DEWA) Diprediksi Terus Melaju

Laba bersih PT Darma Henwa Tbk (DEWA) diprediksi bakal terus tumbuh positif, setidaknya hingga tahun 2026.

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard
| Minggu, 01 Juni 2025 | 13:46 WIB

Saham-Saham Grup Barito Top Leaders IHSG Mei 2025, Saham Sejuta Umat Jadi Top Laggard

IHSG ditutup pada 7.175,82 pada perdagangan terakhir, Rabu (28/5) ketimbang akhir April 2025 yang ada di 6.766,79.

Profit 29,64% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (1 Juni 2025)
| Minggu, 01 Juni 2025 | 09:05 WIB

Profit 29,64% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Bergeming (1 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (31 Mei 2025) 1.888.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,64% jika menjual hari ini.

Ada Perombakan Indeks Kehati, Bagaimana Dampaknya Terhadap Saham ESG?
| Minggu, 01 Juni 2025 | 06:19 WIB

Ada Perombakan Indeks Kehati, Bagaimana Dampaknya Terhadap Saham ESG?

Perubahan saham pilihan Indeks Sri-Kehati, ESGS-Kehati, dan ESGQ-Kehati bisa jadi momentum mengejar untung jangka pendek

Upaya Perbankan Menjaring Para Pensiunan
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:14 WIB

Upaya Perbankan Menjaring Para Pensiunan

Untuk mendukung kebutuhan finansial, bank menyediakan layanan tabungan pensiunan yang disesuaikan dengan usia.   

Jembatan Pembeli dengan Produsen Manufaktur
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:14 WIB

Jembatan Pembeli dengan Produsen Manufaktur

Pelaku di industri manufaktur bisa semakin menggeliat dengan bantuan platform yang bisa carikan pasar. Yuk, simak layanannya.

 Tanpa Modal Jumbo, Bisa Beli Obligasi di Pasar Sekunder
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:13 WIB

Tanpa Modal Jumbo, Bisa Beli Obligasi di Pasar Sekunder

Investor ritel bisa ikut beli obligasi di pasar sekunder dengan modal Rp 1 jutaan. Simak caranya!    

Stimulus Tidak Cukup
| Minggu, 01 Juni 2025 | 04:13 WIB

Stimulus Tidak Cukup

​ Daya beli masyarakat masih lunglai. Padahal, konsumsi masyarakat merupakan lokomotif utama pertumbuhan ekonomi negara kita.

INDEKS BERITA

Terpopuler