Bangun Pabrik Baru, Cottonindo (KPAS) Tingkatkan Pasar Ekspor

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:08 WIB
Bangun Pabrik Baru, Cottonindo (KPAS) Tingkatkan Pasar Ekspor
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lima bulan setelah menjadi penghuni baru bursa, PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) telah merealisasikan hampir semua dana hasil initial public offering (IPO) senilai Rp 45,02 miliar. Adapun produsen kapas kecantikan merek Cotta, Wellness, dan Mawar ini menggunakan 67% dana IPO atau sekitar Rp 30 miliar untuk membeli lahan 5 hektare untuk pabrik kedua di Subang, Jawa Barat.

Kemajuan pembangunan pabrik ini sudah berjalan 50% untuk tahap pertama. "Semoga awal semester II-2019, sudah mulai produksi," papar Direktur Independen sekaligus Sekretaris Perusahaan KPAS Johan Kurniawan, Selasa (5/3).

Dalam catatan KONTAN, kapasitas produksi pabrik baru ini 115 ton per bulan. Dengan begitu, peningkatan kapasitas produksi bisa 30%-50% dibanding saat ini.

Selain itu, perusahaan ini menggunakan dana IPO Rp 10 miliar untuk membeli mesin baru yang tengah dirakit di Eropa. Kemungkinan, mesin baru tiba Juni mendatang. Sisa Rp 5 miliar untuk belanja modal perusahaan.

Seiring pembangunan pabrik baru, KPAS akan meningkatkan porsi ekspor jadi 15% terhadap pendapatan, dari sebelumnya 10%. KPAS mengekspor kapas setengah jadi, berupa bleach cotton, terdiri dari sliver dan spunlace.

Kerjasama dengan rekanan lama dari tujuan ekspor akan ditingkatkan, terutama di Asia Pasifik seperti Rusia, Arab Saudi, Abu Dhabi, China, Taiwan dan Vietnam. Belakangan, salah satu mitra lama KPAS dari Prancis, Lemoine Group, meningkatkan pesanan rutin menjadi 10 ton per bulan, dari biasanya 1-2 ton.

Dengan rencana tersebut, KPAS menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 10%–15% di tahun ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Mengunci Target Pertumbuhan Ekonomi

​ Pemerintah, dengan semangat dan ambisi besar seperti biasanya, menargetkan 2026 sebagai pijakan awal menuju mimpi pertumbuhan ekonomi 8%.

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan
| Minggu, 21 Desember 2025 | 05:30 WIB

Menapak Jejak Cuan dari Bisnis Jalan-jalan

Olahraga berbasis alam kian diminati, terutama oleh orang tua yang ingin mengajak anak-anaknya ke alam. 

INDEKS BERITA