Banjir Kecaman

Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB
Banjir Kecaman
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Asnil Bambani Amri. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Asnil Bambani | Senior Editor

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Banjir bandang yang disertai material kayu, batu, dan lumpur merendam berbagai wilayah di Sumatera dalam dua pekan ini. Bahkan sampai kemarin, masih banyak daerah yang terendam dan belum mampu ditembus bantuan melalui jalan darat. Tapi, belum kering banjir dan air mata korban di Sumatera, ada saja pejabat berkoar-koar bahwa banjir teratasi atau mengklaim tak ada lagi wilayah yang terisolasi. Kondisi ini tentu menyesakkan.

Sudahlah, tinggalkan pola komunikasi "asal bapak senang" tersebut. Seolah-olah semua sudah terkendali, bilang semua akses sudah berhasil ditembus. Bahkan sampai ada yang berucap syukur bahwa penanganan banjir bisa dilakukan tanpa bantuan luar negeri. Apakah layak pernyataan itu disampaikan saat warga masih kebanjiran, kehilangan rumah, keluarga, dan tak punya makanan untuk dimakan?

Korban banjir tak butuh stempel bencana nasional atau bencana daerah. Mereka butuh pemimpin yang hadir penuh empati saat mereka putus asa. Mereka butuh pemimpin yang hadir dengan kuasanya, menjalankan mesin milik negara untuk membantu penanganan bencana.

Mereka tak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja. Mereka tak butuh pemimpin yang hanya bisa menunjuk banjir. Mereka butuh pemimpin yang bisa memikul tanggung jawab, yang bisa menunjuk dan menghukum pembalak kayu yang diseret banjir.

Lebih buruk lagi, pernyataan beberapa pejabat di awal bencana terkesan meremehkan skala krisis. Alih-alih menggerakkan sumber daya nasional secara agresif, korban justru disuguhi pernyataan yang cenderung defensif, seolah banjir hanya urusan daerah atau sekadar fenomena musiman. Padahal, setiap detik keterlambatan evakuasi menyangkut hidup dan mati korban.

Meremehkan bencana ini seakan mengulang peristiwa tsunami Mentawai tahun 2010 lalu. Saat itu, pemerintah kurang menanggapi serius informasi peristiwa tsunami di pulau terluar itu. Ada banyak cerita, korban tsunami Mentawai bertahan hidup dengan mengonsumsi buah kelapa atau tanaman hutan yang tumbuh di sana.

Namun, kondisi bertahan hidup seperti itu tentu sulit dilakukan korban banjir di Sumatera, yang mana hunian mereka dikepung kebun sawit. Mereka tak akan bisa bertahan hidup dengan memakan buah sawit. Dahaga mereka tak hilang dengan memakan buah sawit seperti meminum air kelapa.

Selanjutnya: Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:45 WIB

Kinerja Emiten Rumah Sakit Masih Akan Bertumbuh di 2026

Kenaikan kinerja seiring permintaan layanan kesehatan yang terus meningkat dan pertumbuhan kuat dari segmen pasien pribadi.

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:30 WIB

Rupiah di Awal Pekan Menanti Arah Angin Fed

Rupiah pada awal pekan ini akan dipengaruhi sentimen pasar yang mulai fokus ke keputusan FOMC pada 9-10 Desember 2025. 

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:25 WIB

Banjir Turut Menggerus Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini berpotensi di bawah 5%                                 

Tata Kelola BPD Dipertanyakan
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Tata Kelola BPD Dipertanyakan

Terbaru, terjadi kasus tindak pidana perbankan di Bank kaltimtara yang melibatkan pimpinan kantor cabang dan kantor wilayah bank ​

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:20 WIB

Bank Kecil Prediksi Tahun Depan Masih Menantang

Kinerja pembiayaan bank-bank kecil di jajaran kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) 1 semakin melempem.​

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:15 WIB

Harga Logam Mulia Tersengat Sentimen The Fed

Belakangan ini, harga logam mulia bergerak variatif, Harga emas terkoreksi tipis, sementara perak justru mencatat penguatan cukup tinggi. 

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:13 WIB

Membawa Pembangkit Surya ke Puluhan Ribu Desa

Pemerintah siap menggulirkan proyek satu desa satu megawatt PLTS. Tapi, masih banyak tantangan yang siap mengadang.

Banjir Kecaman
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:10 WIB

Banjir Kecaman

Mereka tidak butuh pemimpin yang angkat karung beras yang bisa dikerjakan kuli panggul di mana saja.

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kredit Hijau Perbankan Bertambah Rimbun

Perbankan kian agresif mendorong penyaluran pembiayaan hijau seiring meningkatnya komitmen industri keuangan terhadap prinsip ESG

Emiten Batubara Masih Berduka
| Senin, 08 Desember 2025 | 06:00 WIB

Emiten Batubara Masih Berduka

Opsi pengetatan aturan DMO menjadi tekanan tambahan di tengah harga batubara global yang masih lesu 

INDEKS BERITA

Terpopuler