Bank Banten (BEKS) Mau Rights Issue, Ada Asuransi Borong Saham Duluan

Rabu, 22 Januari 2020 | 10:27 WIB
Bank Banten (BEKS) Mau Rights Issue, Ada Asuransi Borong Saham Duluan
[ILUSTRASI. Salah satu kantor cabang PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS). Terkapar di zona gocap, saham BEKS ditransaksikan dalam jumlah besar di pasar negosiasi pada 16 Januari 2020. KONTAN/Maizal Walfajri]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cerita menarik soal PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) kembali menguar.

Belum lama ini salah satu perusahaan asuransi memborong saham BEKS dalam jumlah cukup besar.

Transaksi jual-beli saham tersebut berlangsung ketika BEKS baru akan meminta persetujuan pemegang saham untuk menggelar rights issue.

Adalah Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha yang menambah kepemilikannya di bank milik pemerintah daerah di Banten itu.

Melongok publikasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dalam laporan kepemilikan efek 5% atau lebih, transaksi itu tercatat per 20 Januari 2020.

Kepemilikan Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha di BEKS bertambah 100 juta saham dibanding posisi 17 Januari 2020.

Baca Juga: Modal inti bakal meningkat, OJK beri kelonggaran kepada BPD

Usai transaksi tersebut kepemilikan PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha, juga dikenal sebagai WanaArtha Life di BEKS bertambah 0,16% menjadi 13,86%.

Namun, jika merujuk pada data perdagangan harian BEKS, transaksi dengan volume yang sama hanya terjadi pada 16 Januari 2020 di pasar negosiasi.

Saat itu penjual saham BEKS yang belum diketahui identitasnya menggunakan jasa broker Maybank Kim Eng Securities.

Sementara pihak pembeli menggunakan perantara Valbury Sekuritas Indonesia.

Selembar saham BEKS dibeli di harga Rp 47, sehingga total nilai transaksinya mencapai Rp 4,7 miliar.

Mau rights issue

Seperti yang sudah dipaparkan di atas, transaksi ini berlangsung ketika BEKS berniat menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).

Rencana ini sudah disampaikan ke Otoritas Jasa Keuangan pada 13 Januari 2020 dan diumumkan ke publik pada 20 Januari 2020.

Hajatan RUPSLB yang rencananya dilangsungkan pada 20 Februari 2020 itu untuk meminta restu penerbitan saham baru lewat skema rights issue.

Jika disetujui pemegang saham dan OJK, BEKS ingin menerbitkan saham baru maksimal 400 miliar lembar dengan nilai nominal Rp 3 per saham.

Nantinya, dana yang diperoleh bakal digunakan untuk mendongkrak penyaluran kredit Bank Banten.

Baca Juga: Perang dagang mereda, pencarian dana lewat obligasi dan rights issue mulai ramai

Penawaran umum terbatas ini akan membuat jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh BEKS membengkak dari sekitar 64,10 miliar saham menjadi sekitar 464,10 miliar saham.

Saham BEKS sejatinya jauh dari kata menarik. 

Sebab, sudah hampir tiga tahun harganya di pasar reguler mati suri di Rp 50.

Saham BEKS terkubur di zona gocap sejak Mei 2017 hingga sekarang.

Bagikan

Berita Terbaru

Perlu Lampu Hijau Lender, Fintech Upayakan Keringanan Bagi Peminjam Terdampak Bencana
| Rabu, 17 Desember 2025 | 04:15 WIB

Perlu Lampu Hijau Lender, Fintech Upayakan Keringanan Bagi Peminjam Terdampak Bencana

Asosiasi memberikan pendampingan sehingga penyedia layanan pinjaman daring dapat memitigasi risiko tanpa menambah beban borrower

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

INDEKS BERITA