Bank BUMN Mengoptimalkan Peran Kantor Cabang Luar Negeri

Rabu, 12 April 2023 | 06:00 WIB
 Bank BUMN Mengoptimalkan Peran Kantor Cabang Luar Negeri
[]
Reporter: Arif Ferdianto, Maizal Walfajri | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank-bank pelat merah terus melakukan pengembangan jaringan bisnis internasional, seiring potensi pertumbuhan yang masih cukup besar. Kinerja kantor-kantor cabang di luar negeri diharapkan bisa terus naik. 

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) misalnya terus mengoptimalkan jaringan kantor cabang luar negerinya (KCLN). Bank ini sudah memiliki enam kantor cabang yang tersebar di Singapura, Hong Kong, London, New York, Tokyo, dan Seoul. Ditambah kantor perwakilan di Amsterdam.

Hingga Februari 2023, kantor luar negeri BNI mencatatkan total kredit  Rp 22,72 triliun, tumbuh 8% secara tahunan atau year on year (YoY). Pertumbuhan kinerja kredit didorong oleh pencairan dari ekspansi kredit KCLN pada kuartal IV tahun 2022. 

"Sehingga secara posisi outstanding pada Februari 2023 lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu,” kata Okki Rushartomo, Sekretaris Perusahaan BNI, baru-baru ini.

Okki optimistis penyaluran kredit melalui KCLN akan terus tumbuh lantaran kondisi ekonomi masih resilient dan diproyeksikan tumbuh sebesar 5%. Target penyaluran kredit tahun ini Rp 26,49 triliun, tumbuh 13% yoy.

Selain memberi dukungan melalui penyaluran kredit, BNI fokus mendukung bisnis UMKM yang berorientasi ekspor. Dengan meluncurkan program pemberdayaan UMKM melalui Xpora yang memberikan pembinaan kepada UMKM.

BNI Cabang Singapura salah satu kantor luar negeri BNI yang terus menorehkan kinerja. Tahun lalu, laba bersihnya mencapai US$ 26,6 juta atau tumbuh 243,7% yoy.

Adapun posisi penyaluran kredit menyentuh US$ 1,1 miliar dan turut mendongkrak nilai earning asset cabang hingga US$1,65 miliar, meningkat 22.7 % yoy.

Bank Syariah Indonesia (BSI) juga melakukan hal serupa. Bank ini tak lama lagi akan memiliki kantor cabang penuh di Dubai. Perseroan ini sedang menunggu izin regulator setempat untuk mendapat izin peningkatan status kantor yang saat ini masih cabang perwakilan. 

Izin peningkatan status diperkirakan akan diterima paling lama dua bulan mendatang. "Dalam waktu dekat status kantor Dubai sudah jadi full branch. Harapannya tidak lama lagi, mungkin sebulan atu dua bulan ke depan sudah ada," kata Wakil Direktur Utama BSI, Bob Tyasika Ananta.

Dengan izin usaha  kantor penuh, BSI Dubai leluasa menjalankan bisnis internasional. Semua layanan bisa, kecuali deposit banking.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO
| Kamis, 21 November 2024 | 18:03 WIB

BEI Suspensi Belasan Saham Sepanjang November, Redam Euforia Lonjakan Harga Saham IPO

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) cukup getol menggembok saham emiten beberapa waktu terakhir, meski di tengah kondisi pasar yang lesu.

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025
| Kamis, 21 November 2024 | 17:37 WIB

Pasar IPO Tahun 2024 Kurang Bergairah, Otoritas Perlu Berbenah untuk Tahun 2025

Deloitte mengungkapkan terjadi penurunan yang signifikan perusahaan yang melaksanakan IPO di Indonesia, dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China
| Kamis, 21 November 2024 | 16:59 WIB

Dampak Perang Dagang AS-China, Ekspor RI Turun Hingga Kebanjiran Produk Murah China

Terpilihnya Donald Trump menimbulkan kekhawatiran terjadi perang dagang Amerika Serikat-China, seperti yang terjadi tahun 2018 silam. 

 Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya
| Kamis, 21 November 2024 | 09:12 WIB

Investasi Hilirisasi Butuh Rp 9.800 T Hingga 2040, Berikut Perincian 28 Komoditasnya

PTBA menggadang hilirisasi batubara menjadi Artificial graphite dan anode sheet. Sementara ADRO berambisi menjadikannya bahan baku pupuk.

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan
| Kamis, 21 November 2024 | 08:54 WIB

Geber Pengembangan Energi Hijau, Indonesia Butuh Rp 1.000 T Satu Dekade ke Depan

Pemerintah mengklaim bakal membantu pembangunan transmisi dan gardu induk lantaran tidak mudah untuk mencapai nilai keekonomian.. 

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit
| Kamis, 21 November 2024 | 08:45 WIB

Mata Uang Asia Masih Sulit Bangkit

Mata uang Asia masih berpeluang melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) setidaknya sampai akhir tahun 2024 ini.

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:43 WIB

Mengail Potensi Cuan Obligasi Korporasi

Berinvestasi pada surat utang korporasi menjadi alternatif menarik bagi investor, Terlebih, di tengah kondisi pasar yang volatil 

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy
| Kamis, 21 November 2024 | 08:37 WIB

Harga Amonia Memoles Prospek ESSA, Analis Beri Rekomendasi Buy

Menakar prospek bisnis dan kinerja saham PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA) di tengah tren laju harga amonia

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi
| Kamis, 21 November 2024 | 08:05 WIB

Saham INDF Jadi Primadona Investor Asing, FMR Hingga SEI Investments Rajin Akumulasi

Net foreign buy terbesar dalam lima hari terakhir tercatat berlangsung di saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal
| Kamis, 21 November 2024 | 07:55 WIB

Koperasi Bisa Kelola Sumur Minyak Ilegal

Undang-Undang (UU) Migas memperbolehkan entitas koperasi untuk mengelola sumur minyak tua yang selama ini dibor secara ilegal oleh masyarakat.

INDEKS BERITA

Terpopuler