Bank Capital Mau Rights Issue, Saham BACA Hari Ini Terbang 22,69 Persen

Selasa, 03 Agustus 2021 | 16:28 WIB
Bank Capital Mau Rights Issue, Saham BACA Hari Ini Terbang 22,69 Persen
[ILUSTRASI. Direktur Utama PT Bank Capital Tbk Wahyu Dwi Aji saat memaparkan kinerja 2018 di Jakarta, Kamis (27/6/2018). KONTAN/Carolus Agus Waluyo]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen rencana rights issue tampaknya menjadi sentimen penggerak harga saham PT Bank Capital Indonesia Tbk (BACA). 

Meski tidak sampai mentok di batas atas auto rejection (ARA), pada penutupan perdagangan hari ini (3/8) harga saham BACA melambung 22,69 persen ke Rp 530 per saham.

Bank Capital memang berencana menggelar rights issue sebanyak-banyak 20 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Restu atas hajatan penawaran umum terbatas (PUT) IV tersebut akan diminta di rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 25 Agustus 2021.

Jika restu pemegang saham sudah di tangan, manajemen Bank Capital punya waktu hingga 12 bulan untuk merealisasikan rights issue tersebut.

Bank Capital berniat menggunakan dana hasil rights issue untuk memperkuat struktur permodalannya.

Hingga saat ini belum ada informasi yang valid soal ada atau tidaknya standby buyer, termasuk investor kakap yang berniat masuk ke Bank Capital.

 

 

Yang jelas, terlepas dari urusan rights issue, dari sisi kinerja keuangan, sejatinya pencapaian Bank Capital jauh dari memuaskan. 

Merujuk laporan keuangan semester pertama 2021, pendapatan bunga Bank Capital anjlok -40,45% year on year (yoy) menjadi Rp 460,42 miliar. 

Baca Juga: Lepas dari Suspensi, Saham Bali United (BOLA) Menyundul ARA Lagi

Tingginya beban bunga yang ditanggung membuat pendapatan bunga bersih BACA malah minus -Rp 238,87 miliar. Pada semester I-2020 Bank Capital masih mampu membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 262,34 miliar.

Laporan keuangan Bank Capital juga dikatrol oleh penghasilan operasional lainnya, terutama di pos lain-lain. 

Nilainya mencapai Rp 454,17 miliar, melambung +170,47% (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sebagian besar jenis pendapatan ini datang dari pos Lainnya, yakni sebesar Rp 430,36 miliar. Namun, tidak ada penjelasan yang rinci dan memadai di laporan keuanagn BACA mengenai sumber pendapatan Lainnya tersebut.

Dus, Bank Capital masih mampu membukukan laba bersih Rp 11,60 miliar. Realisasinya turun -77,68% dibanding semester I-2020.

Selanjutnya: Pendapatan dan Laba Bersih Pengelola SCTV Melejit, Simak Rekomendasi Saham SCMA

 

Bagikan

Berita Terbaru

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang
| Kamis, 20 November 2025 | 14:00 WIB

UNTR Berisiko Menghadapi Low Cycle, Diversifikasi ke Emas dan Nikel Masih Menantang

Prospek bisnis United Tractors (UNTR) diprediksi menantang hingga 2026, terlihat dari revisi proyeksi kinerja operasional.

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing
| Kamis, 20 November 2025 | 11:07 WIB

Neraca Pembayaran Q3-2025 Defisit US$ 6,4 Miliar, Tertekan Arus Keluar Dana Asing

Defisit NPI Indonesia berlanjut tiga kuartal berturut-turut. Transaksi berjalan surplus didorong ekspor nonmigas, namun modal finansial defisit.

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret
| Kamis, 20 November 2025 | 09:53 WIB

Belanja Beberapa Lembaga & Kementerian Masih Seret

Realisasi anggaran tiga K/L tercat baru mencapai sekitar 60% dari pagu                              

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter
| Kamis, 20 November 2025 | 09:45 WIB

Wamenkeu Ikut Koordinasi Fiskal Moneter

Kementerian Keuangan akan turut hadir dalam setiap Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan yang digelar Bank Indonesia

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol
| Kamis, 20 November 2025 | 09:27 WIB

Setoran Pajak Masih Loyo, Target Berisiko Jebol

Hingga akhir Oktober 2025, realisasi penerimaan pajak tercatat masih terkontraksi 3,92%                         

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?
| Kamis, 20 November 2025 | 08:15 WIB

Agresif Menambah Armada, Seberapa Menarik Saham MBSS Untuk Dilirik?

Kinerja MBSS diprediksi membaik dengan penambahan kapal. Diversifikasi ke nikel dan utilisasi armada jadi sorotan.

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik
| Kamis, 20 November 2025 | 07:50 WIB

Ekspansi RAJA Kian Agresif di Bisnis Energi, Lewat Jalur Organik dan Non-Organik

Seiring rencana akuisisi dan pendirian anak usaha, ekspektasi terhadap saham PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tetap terjaga. 

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham
| Kamis, 20 November 2025 | 07:34 WIB

BEI Mengkaji Penyesuaian Efek Redenominasi Rupiah Ke Pasar Saham

Saat ini Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah mengkaji dampak penerapan redenominasi rupiah terhadap perdagangan saham.

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat
| Kamis, 20 November 2025 | 07:33 WIB

Menakar Prospek Saham BNGA Seiring Kinerja Keuangan yang Diprediksi Makin Sehat

Mulai tahun buku 2024, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA( telah menaikkan dividend payout ratio (DPR) menjadi 60%.

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium
| Kamis, 20 November 2025 | 07:32 WIB

ADMR Ekspansi Smelter Aluminium

PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) akan mengoperasikan smelter aluminium fase pertama berkapasitas 500.000 ton per tahun

INDEKS BERITA

Terpopuler