Bank Kian Rajin Investasi Lewat Modal Ventura

Rabu, 27 Oktober 2021 | 06:55 WIB
Bank Kian Rajin Investasi Lewat Modal Ventura
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan besar sudah cukup cepat mengambil langkah berinvestasi di berbagai perusahaan rintisan atau startup lewat anak usaha modal ventura saat tren teknologi dan digitalisasi semakin berkembang. Selain untuk mendapatkan keuntungan dari investasi yang telah dikucurkan setelah startup itu berkembang, juga sebagai upaya menyokong bisnis layanan digital bank.

Selain itu dengan modal ventura, bank tidak langsung bersentuhan dengan bidang usaha lain yang bukan keuangan. Apalagi konsep modal ventura tidak hanya sebagai investor,  tapi juga terlibat dalam manajemen. 
 
Itu sebabnya bank semakin ramai membangun bisnis modal ventura. Terutama memperkuat bisnis digital mereka. Terbaru, PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) dan sang induk Bank BTPN, membangun BTPN Syariah Ventura. BTPS menggenggam 99% saham atau setara dengan Rp 19,80 miliar.
 
Sementara sisanya milik BTPN sebesar 1% atau setara dengan Rp 200 juta. BTPS menetapkan modal dasar sebesar Rp 80 miliar. Lalu  modal ditempatkan dan disetor penuh Rp 20 miliar untuk pendirian BTPN Syariah Vantura itu. 
 
Bank Tabungan Negara (BTN) juga tengah mengakuisisi salah satu modal ventura untuk membentuk ekosistem digital di sektor properti. 
Direktur Risk Management and Transformation BTN, Setiyo Wibowo bilang, prosesnya masih  due diligence. Anak usaha ini menjadi kendaraan BTN membesarkan bisnis  manajemen aset, pembayaran hingga switching.
 
Bank-bank besar yang sudah masuk bisnis ini mengakui sudah mulai bisa memetik hasil dari investasinya. Bank Mandiri  misalnya, berinvestasi ke financial technology (fintech) lewat Mandiri Capital Indonesia (MCI). 
 
Sudah mulai untung
 
CEO MCI, Eddi Danusaputro menyatakan, nilai valuasi dari startup yang sudah disuntik investasi sudah naik lebih dari tiga kali lipat. Salah satu portofolio MCI sudah ada yang dijual ke pihak lain yakni Moka Pos, yang diakuisisi oleh GoJek. 
 
“Pertimbangan melepas startup tergantung strategi masing-masing modal ventura. Ada yang merealisasi gain atau loss. Ada juga yang perlu dana untuk diinvestasikan kembali ke start up lain,” ujar Eddi, Selasa (26/10). 
 
Sayang Eddi belum mau merinci dana segar yang sudah dikucurkan kepada para startup tersebut. Hingga ini, MCI memiliki portofolio 15 startup. 
 
Jelang akhir tahun, MCI tengah melakukan due diligence untuk masuk ke dua fintech lagi. Pada 2022, rencannya MCI akan investasi ke tiga hingga empat startup baru. 
 
Bank Central Asia (BCA) juga berinvestasi ke startup lewat anak perusahaan Central Capital Ventura (CCV). Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan, telah menyuntikkan dana segar kepada 22 fintech dan startup seperti pengembang gim. “Banyak investasi kami ke startup sudah mulai kelihatan hasilnya. Banyak investor global seperti Softbank dan Sequoia Capital juga masuk ke kami untuk investasi,” jelas Jahja. 
 
Ia berharap, portofolio startup itu bisa mendukung bisnis digital BCA. Tapi Jahja tidak merinci modal yang akan ditambah untuk memperkuat Central Capital Ventura.   

 

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Pasar Saham & Obligasi Masih Menantang di 2025, Analis Menyebut era The Waiting Game
| Minggu, 24 November 2024 | 16:09 WIB

Pasar Saham & Obligasi Masih Menantang di 2025, Analis Menyebut era The Waiting Game

Adrian Joezer menyebut ditengah meningkatnya kepastian global dan domestik, pasar saham akan mengalami the waiting game.

Maja Agung Latexindo (SURI) Hadapi Tuntutan PKPU dari Empat Mantan Karyawannya
| Minggu, 24 November 2024 | 13:12 WIB

Maja Agung Latexindo (SURI) Hadapi Tuntutan PKPU dari Empat Mantan Karyawannya

Arus kas negatif SURI per 30 September 2024 negatif, disebabkan oleh kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi yang minus Rp 63,86 miliar.​

Perlahan Banjir di Pantura Menenggelamkan Area Industri
| Minggu, 24 November 2024 | 08:25 WIB

Perlahan Banjir di Pantura Menenggelamkan Area Industri

Kenaikan air laut akibat perubahan iklim menambah masalah industri di Pantura Jawa. Selain berdampak ke buruh, industri juga kalang kabut.

 
Nestapa Buruh Pantura yang Terdepak Perubahan Iklim
| Minggu, 24 November 2024 | 08:23 WIB

Nestapa Buruh Pantura yang Terdepak Perubahan Iklim

Peliputan dampak perubahan iklim di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa ini didukung oleh Pulitzer Center

 
Bunyi Weker dari Pasar
| Minggu, 24 November 2024 | 08:19 WIB

Bunyi Weker dari Pasar

Pasar modal Indonesia memasuki fase genting. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus merosot diikuti tipisnya transaksi. ​

Cuan Tumbuh Bugar dari Tempat Gym
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Cuan Tumbuh Bugar dari Tempat Gym

Gaya hidup sehat semakin jadi tren masyarakat. Ini menjadi peluang bagi pelaku usaha gym untuk mengembangkan bisnisnya. 

Potensi Bisnis di Balik Platform Khusus Komunitas
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Potensi Bisnis di Balik Platform Khusus Komunitas

Pengusaha di bidang teknologi digital mengembangkan aplikasi yang menjadikan komunitas sebagai target pasar mereka. 

Bersiap, Memasuki Babak Baru Bunga Pinjol
| Minggu, 24 November 2024 | 04:41 WIB

Bersiap, Memasuki Babak Baru Bunga Pinjol

Awal tahun 2025, fintech lending harus menyesuaikan tingkat bunga pinjaman yang baru, khususnya bunga untuk pembiayaan.

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:57 WIB

RI Ajak Investor Inggris Investasi di Sektor EBT

Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani memamerkan sejumlah upaya pemerintah untuk menciptakan iklim bisnis di sektor energi terbarukan

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN
| Sabtu, 23 November 2024 | 11:52 WIB

Ribuan Orang Teken Petisi Tolak Kenaikan Tarif PPN

Lebih dari 5.000 orang telah menandatangani petisi online yang telah dibuat sejak 19 November 2024 tersebut

INDEKS BERITA

Terpopuler