KONTAN.CO.ID - Upaya sejumlah bank untuk menggenjot bisnis anak usahanya mulai membuahkan hasil. Hingga kuartal III-2018, kinerja beberapa anak usaha perbankan yang moncer turut mengangkat kinerja induknya.
Ambil contoh PT Bank Mandiri Tbk yang mencatatkan pertumbuhan laba 20% year on year (yoy) menjadi Rp 18,1 triliun. Direktur Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, pertumbuhan kinerja Bank Mandiri tidak terlepas dari kontribusi anak usaha. Secara keseluruhan aset anak usaha tumbuh 12,4% yoy mencapai Rp 174,2 triliun.
Kinerja ini didorong oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan pembiayaan perusahaan anak di bidang perbankan dan multifinance. "Pertumbuhan kinerja perusahaan anak terutama ditopang oleh multifinance yakni Mandiri Tunas Finance (MTF), Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Mantap," kata Donsuwan, Senin (29/10).
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga mencatatkan laba bersih hingga sembilan bulan pertama sebesar
Rp 23,54 triliun, tumbuh 14,6% yoy. Dalam laporan keuangan BRI, hingga September 2018, pendapatan dari anak usaha sebesar Rp 786 miliar.
Kinerja BRI ini ditopang oleh BRI Life dengan pendapatan bersih Rp 318 miliar. Disusul oleh laba bersih BRI Agro Rp 167 miliar. dan laba bersih BRI Syariah sebesar
Rp 151 miliar. Selain itu. laba BRI Finance Rp 50 miliar.
Sementara PT Bank Negera Indonesia Tbk (BNI) hingga kuartal ketiga 2018, mampu mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp 11,43 triliun. Nilai ini tumbuh 12,6% yoy dari posisi yang sama tahun lalu Rp 10,15 triliun.
Wakil Direktur Utama BNI Herry Sidharta menyatakan sebagai bentuk sinergi bisnis BNI dengan perusahaan anak, hingga kuartal ketiga 2018 perusahaan anak BNI telah berkontribusi hingga Rp 806 miliar. Nilai ini termasuk kontribusi dalam fee based income (FBI) sang induk.
"Kontribusi ini disumbang BNI Syariah sebesar Rp 376 miliar. Artinya 47% dari total kontribusi perusahaan anak. Kontribusi BNI Syariah meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berkontribusi 32%," ujar Herry, Senin (29/10).
Adapun Sekretaris Perusahaan Bank Central Asia (BCA) Jan Hendra bilang, kontribusi anak usaha BCA selalu dalam tren meningkat. Tahun ini kontribusi anak usaha sekitar 7%-8%. Sebagian besar berasal dari multifinance.
Berita Terbaru
Menilik Peluang FILM Menyusup ke MSCI Global Standard
Menurutnya, pergerakan harga FILM merupakan kombinasi antara dorongan teknikal dan peningkatan kualitas fundamental.
Emiten Terafiliasi Grup Bakrie Kompak Menguat Lagi, Simak Rekomendasi Analis
Konglomerasi Salim bawa kredibilitas korporat, akses modal yang kuat, network bisnis yang luas, sehingga menjadi daya tarik investor institusi.
Reli Cepat Berujung Koreksi, Ini Prediksi Arah Harga Saham Mandiri Herindo (MAHA)
PT Mandiri Herindo Adiperkasa Tbk (MAHA) mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham dengan dana sebanyak-banyaknya Rp 153,58 miliar.
Saham FAST Diprediksi Masih Bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
Selain inisiatif ekspansinya, FAST akan diuntungkan oleh industri jasa makanan Indonesia yang berkembang pesat.
Jejak Backdoor Listing Industri Nikel dan Kendaraan Listrik China di Indonesia
Setelah pergantian kepemilikan, gerak LABA dalam menggarap bisnis baterai cukup lincah di sepanjang 2024.
Saham FAST Diprediksi Masih bisa Melaju, Sisi Fundamental dan Ekspansi Jadi Sorotan
Industri jasa makanan Indonesia diproyeksikan akan mencatat pertumbuhan hingga 13% (CAGR 2025–2030).
Ancaman Penurunan Laba Bersih hingga 27%, Investor Diimbau Waspadai Saham Batubara
Regulasi DHE 2026 mengurangi konversi valuta asing menjadi rupiah dari 100% ke 50%, membatasi likuiditas perusahaan batubara.
Proyek IKN Jadi Pedang Bermata Dua untuk Emiten BUMN Karya
Kebutuhan modal kerja untuk mengerjakan proyek IKN justru bisa menambah tekanan arus kas dan memperburuk leverage.
Bangun Tiga Gerai Baru, DEPO Incar Pendapatan Rp 3 Triliun
Emiten bahan bangunan milik konglomerat Hermanto Tanoko itu berencana menambah tiga gerai baru tahun depan.
Cuaca Ekstrem dan Momentum Nataru Diklaim Jadi Pendorong Pemulihan Harga CPO
Emiten yang memiliki basis kebun kelapa sawit di Kalimantan diprediksi relatif lebih aman dari gangguan cuaca.
