Bank Sentral India Dukungan Kebijakan Perlu agar Pemulihan Ekonomi Berlanjut

Selasa, 19 Oktober 2021 | 09:12 WIB
Bank Sentral India Dukungan Kebijakan Perlu agar Pemulihan Ekonomi Berlanjut
[ILUSTRASI. Teknisi sedang bekerja di tiang listrik di Mumbai, India, 13 Oktober 2021. REUTERS/Francis Mascarenhas]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Bank sentral India, Senin (18/10), mengatakan saat permintaan meningkat sekalipun, ekonomi negeri itu tetap membutuhkan dukungan kebijakan agar pemulihan ekonomi bisa berkelanjutan.

Awal bulan ini, komite kebijakan moneter The Reserve Bank of India (RBI) mempertahankan suku bunga pada rekor terendahnya. RBI juga menegaskan kembali perlunya mengurangi stimulus era pandemi secara bertahap, untuk mempertahankan pemulihan ekonomi yang baru terjadi.

“Pengetatan dini bisa membawa stagflasi yang ditakuti semua orang, menghambat pertumbuhan saat ekonomi pulih,” demikian pernyataan RBI dalam buletin bulanannya.

Baca Juga: Ekspor ke China dan India turun, imbas krisis energi?

Kebutuhan di saat ini kemungkinan bukan fokus kepada normalisasi, tetapi pada reformasi sisi penawaran untuk mengurangi kemacetan, kekurangan tenaga kerja dan harga komoditas yang tinggi, terutama minyak mentah, demikian pernyataan lanjutan dari RBI.

Ekonomi India mengalami rebound selama April hingga Juni dengan membukukan pertumbuhan lebih dari 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan manufaktur dan belanja konsumen mendorong ekonomi India, bahkan di saat gelombang kedua infeksi Covid-19 mencabik-cabik negeri itu. 

Bank sentral mengatakan kekurangan pasokan semikonduktor global, kenaikan harga komoditas dan biaya input, dan potensi volatilitas pasar keuangan global adalah risiko penurunan prospek pertumbuhan domestik.

Kebangkitan harga minyak nabati dalam periode terakhir, juga menjadi perhatian, katanya.

Selanjutnya: Masalah Pasokan Energi Melanda China hingga Eropa, Pemulihan Global Terancam

 

Bagikan

Berita Terbaru

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 13:00 WIB

Terus ARA, Potensi Saham NIKL Terdongkrak Sentimen Jangka Pendek

PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) tak memiliki rencana melakukan aksi korporasi dalam waktu dekat.

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 12:00 WIB

Catat Net Buy Asing Rp 610,01 Miliar Pekan Lalu, Prospek Harga Saham BRMS Masih Cerah

Beberapa pemodal kelas kakap terlihat melakukan akumulasi saham BRMS, temasuk diantaranya Norges Bank dan Invesco Ltd.

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:24 WIB

Cadangan Devisa Susut 3 Bulan Beruntun, Termasuk Untuk Menahan Pelemahan Rupiah

Bank Indonesia (BI) harus mengeluarkan dana besar untuk menjaga agar nilai tukar rupiah tidak melemah terlalu jauh.

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:07 WIB

Astra Graphia (ASGR) Tebar Dividen Rp 40,46 Miliar

Rencana pembagian dividen interim periode tahun buku 2025 sesuai keputusan direksi ASGR yang telah disetujui dewan komisaris pada 3 Oktober 2025.

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 11:03 WIB

Jual Lagi Saham BREN, Green Era Energy Raup Cuan Rp 4,16 Triliun

Green Era Energy melakukan transaksi penjualan saham BREN pada 2 Oktober 2025 sebanyak 481.220.000 lembar di harga rata-rata Rp 8.650 per saham. ​

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 10:59 WIB

Emiten Berharap Menuai Berkah dari Proyek IKN

Emiten BUMN Karya dan emiten properti swasta berharap bisa menuai berkah dari keberlanjutan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:17 WIB

Grup Astra Dikabarkan Bakal Gelar Tender Offer Saham MMLP November, Harganya Premium

Anak usaha PT Astra International Tbk (ASII), yakni PT Saka Industrial Arjaya mengakuisisi 83,67% saham MMLP di harga Rp 580,6.

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 08:01 WIB

Saham UANG Terus Melejit, Ini Rencana Bisnisnya Bersama Happy Hapsoro

Dalam sepekan saja, harga saham UANG sudah naik 76,32% dan dalam sebulan tembus 688,24% ke level 6.700 per saham.

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 07:52 WIB

Akumulasi VanEck di Saham BRMS Akan Membuka Tambahan Aliran Dana Asing Lebih Tinggi

Seiring akumulasi yang dilakukan Van Eck, Manulife Financial Corp juga terekam memborong 54,31 juta saham BRMS.

Jaga Rupiah, Cadangan Devisa Anjlok Rp 33 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 08 Oktober 2025 | 06:49 WIB

Jaga Rupiah, Cadangan Devisa Anjlok Rp 33 Triliun, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Cadangan devisa September 2025 turun jadi US$ 148,7 miliar, dari US$ 150,7 miliar pada Agustus 2025. Melorot US$ 2 miliar atau Rp 33 triliun.

INDEKS BERITA

Terpopuler