Masalah Pasokan Energi Melanda China hingga Eropa, Pemulihan Global Terancam

Selasa, 19 Oktober 2021 | 08:15 WIB
Masalah Pasokan Energi Melanda China hingga Eropa, Pemulihan Global Terancam
[ILUSTRASI. Jaringan pipa milik Gazprom. Sumber foto : rp.pl ]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING/MOSKOW/PRAHA. Pasokan listrik yang tersendat di China menahan laju pertumbuhan di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu. Dampak perlambatan pertumbuhan China adalah rantai pasokan global yang kian mengetat. 

Di belahan dunia lainnya, kawasan Eropa masih berada di bawah bayang-bayang pasokan gas yang seret. Raksasa gas Rusia, Gazprom, hingga kini tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mengerek pasokan ke Eropa.

Berbagai komoditas energi, mulai batubara, minyak hingga gas mengalami lonjakan harga selama beberapa pekan terakhir, hingga menekan pasar utilitas dan konsumen yang berada di Beijing hingga Brusel. Laju inflasi pun semakin terpacu, hingga mengancam pemulihan global dari pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lonjakan harga setrum jadi tekanan besar bagi pengecer listrik Singapura

Pasar energi yang memanas menggarisbawahi beratnya misi yang disandang para pemimpin dunia masa kini. Mereka harus bergegas menyusun rencana untuk menghentikan penggunaan bahan bakar fosil di wilayah masing-masing. Skenario itu yang akan dibahas dalam konferensi perubahan iklim, atau populer disebut KTT COP26, yang dijadwalkan berlangsung mulai 31 Oktober.

Eropa, yang mengandalkan Rusia untuk memasok 35% dari kebutuhan gasnya, telah menyaksikan harga gas patokan naik lebih dari 350% sepanjang tahun ini. Akibatnya, banyak perusahaan Eropa, yang mendistribusikan gas atau listrik ke rumah tangga dan industri, harus gulung tikar.

Regulator energi Republik Ceko mengambil langkah di luar kelaziman dengan meminta pemasok untuk memberikan jaminan bahwa mereka dapat memasok energi ke rumah dan perusahaan. Langkah itu diambil setelah sekelompok penyedia listrik dan gas di Ceko menghentikan pasokan.

Baca Juga: Harga batubara solid, Dana Brata Luhur (TEBE) menggeber ekspansi

Di Inggris, selusin pemasok telah bangkrut.

Di Asia, penyedia listrik Ohm Energy mengatakan telah keluar dari pasar listrik ritel di Singapura. Ohm merupakan perusahaan ketiga yang menghentikan bisnisnya dalam beberapa pekan terakhir.

Pemerintah Rusia mengatakan siap untuk meningkatkan pasokan gas ke Eropa. Namun Gazprom, yang memonopoli jalur pipa ke luar Rusia, tidak menunjukkan upaya untuk meningkatkan kapasitas.

Hasil lelang yang berlangsung Senin menunjukkan Gazprom telah memesan sekitar sepertiga dari kapasitas terminal transit gas tambahan yang ditawarkan untuk pipa Yamal-Eropa melalui Polandia untuk November. Namun Gazprom belum memesan volume apa pun melalui Ukraina

Politisi Eropa menuduh Rusia menggunakan pasokan gas yang ketat sebagai posisi tawar untuk mendapatkan persetujuan bagi pembangunan jalur pipa gas Nord Stream 2. Jaringan pipa ke Jerman itu diperkirakan baru akan mendapatkan izin beberapa bulan mendatang. 

Gazprom, juga Pemerintah Rusia, menampik tuduhan dari tetangganya. Gazprom dan Kremlin mengatakan komitmennya untuk memenuhi kontrak yang berlaku saat ini, dan belum menerima permintaan untuk memompa lebih banyak.

China, yang membutuhkan batubara untuk menjalankan sekitar 60% dari pembangkit listriknya, bergulat dengan pasokan yang terbatas plus melonjaknya harga bahan bakar fosil yang paling mencemari itu. Akibatnya, pasokan listrik untuk industri dan rumah tangga di Negeri Tembok Raksasa pun terganggu.

Baca Juga: Permintaan memanaskan harga minyak mentah, Brent ke US$85,45 dan WTI ke US$83,18

Kendala tersebut menyebabkan ekonomi China hanya tumbuh 4,9% pada kuartal ketiga. Ini laju pertumbuhan paling rendah sejak kuartal ketiga 2020. Pada kuartal kedua, China membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,9%.

Serangkaian langkah untuk meningkatkan pasokan batu bara belum dilakukan. Perhitungan Reuters, berdasarkan data resmi, menunjukkan rata-rata produksi batubara harian China pada bulan September adalah 11,14 juta ton. China merilis angka produksi untuk minggu lalu adalah 11,2 juta ton, yang berarti hampir tidak ada peningkatan.

“Pemerintah China kalah dalam pertempuran untuk mengendalikan kenaikan harga batu bara,” kata Alex Whitworth, kepala penelitian energi dan energi terbarukan Asia Pasifik di Wood Mackenzie.

Baca Juga: Lonjakan harga setrum jadi tekanan besar bagi pengecer listrik Singapura

Rebound ekonomi global dari kemerosotan yang disebabkan pandemi, gagal diimbangi oleh semua pemasok bahan bakar fosil.

Harga minyak mentah telah melonjak lebih dari 60% sepanjang tahun ini, dengan rata-rata harga sebesar US$ 85 per barel pada Senin. Aliansi negara-negara penghasil minyak di bawah bendera OPEC+ telah memompa sebanyak yang dimungkinkan oleh kesepakatan produksi terbaru mereka.

Perusahaan-perusahaan Eropa termasuk di antara mereka yang merasakan tekanan dari lonjakan harga energi. Ini merupakan tantangan terbaru mereka, setelah mengalami kekurangan pasokan chip dan keterbatasan kontainer pengiriman.

“Volatilitas rantai pasokan telah meningkat secara global,” kata Frans van Houten, kepala eksekutif perusahaan teknologi kesehatan Belanda Philips, yang memangkas prospek 2021. “Kami memperkirakan badai akan berlanjut hingga kuartal keempat.”

Selanjutnya: Saat Tertekan Kenaikan Yield Treasury, Emas Terjaga Permintaan terhadap Safe Haven

Bagikan

Berita Terbaru

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP
| Kamis, 11 Desember 2025 | 11:00 WIB

Diskon Tarif Tol Jelang Libur Nataru Tidak Menjadi Beban Bagi JSMR dan CMNP

Kebijakan pemberian diskon tarif tol di momen Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru) diproyeksi menyumbang kenaikan volume atau trafik.

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)
| Kamis, 11 Desember 2025 | 10:00 WIB

Industri Semen Tertekan, Menakar Prospek Saham Semen Baturaja (SMBR)

Kinerja industri semen yang lesu, dipengaruhi oleh lemahnya permintaan pasar domestik, terutama penyelesaian proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:34 WIB

Agar Nonkaryawan Patuh Urusan Pajak

Rasio kepatuhan wajib pajak orang pribadi nonkaryawan merosot ke 27,96%, terendah dalam lima tahun terakhir

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:10 WIB

Perusahaan Milik Hashim Djojohadikusumo Mengungkap Motif di Balik Pencaplokan COIN

Investasi ini bukan hanya nilai ekonomi, tapi membangun kedaulatan digital Indonesia yang menghasilkan inovasi dan nilai tambah ekonomi nasional.

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI
| Kamis, 11 Desember 2025 | 08:09 WIB

Bahaya Batalnya Tarif Resiprokal AS terhadap RI

AS tuding Indonesia mengingkari komitmen yang telah disepakati dalam perjanjian tarif Juli          

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:29 WIB

Sah, The Fed Pangkas Suku Bunga 25 bps, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis memperkirakan, pasar mulai priced in terhadap pemangkasan suku bunga The Fed. Dari domestik, pasar berharap pada momentum akhir tahun.

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 07:07 WIB

AGII Menanti Kenaikan Permintaan Gas Industri di 2026

AGII memproyeksikan bakal menyediakan capital expenditure (capex) atau belanja modal sekitar Rp 350 miliar pada 2026. 

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:45 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Bisa Tembus Rp 800 Triliun di 2026

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 656,96 triliun per November 2025. 

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:40 WIB

Trafik Naik, Kinerja Jasa Marga (JSMR) Berpeluang Membaik

Trafik jalan tol PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) bakal lebih ramai, sehingga bisa memoles kinerja JSMR

Cermat Memilih Saham Selera Pasar
| Kamis, 11 Desember 2025 | 06:37 WIB

Cermat Memilih Saham Selera Pasar

Saham BUMI, DEWA, GOTO, hingga BKSL menjadi saham dengan volume perdagangan saham terbesar tahun ini

INDEKS BERITA

Terpopuler