Bank Sentral Jepang Memulai Tahap Pertama Pengujian Uang Digital

Senin, 05 April 2021 | 19:16 WIB
Bank Sentral Jepang Memulai Tahap Pertama Pengujian Uang Digital
[ILUSTRASI. Ilustrasi uang kertas yen Jepang. 1 Juni 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Bank sentral Jepang, Senin (5/4), mulai menguji kelayakan penerbitan mata uang digital. Aksi ini menjadikan Bank of Japan (BoJ) bergabung dengan bank sentral di negara lain, seperti China, yang bermaksud menyamai inovasi yang sudah dilakukan sektor swasta di bidang tersebut.

Tahap pertama percobaan yang berlangsung hingga Maret 2022 akan fokus ke pengujian kelayakan teknis penerbitan, pendistribusian dan penukaran uang digital bank sentral atau central bank digital currency (CBDC), demikian pernyataan BOJ.

Sedang dalam eksperimen tahap kedua, BOJ akan meneliti fungsi yang lebih rinci. Seperti, apakah akan menetapkan batas jumlah CBDC yang dapat dimiliki setiap entitas.

Baca Juga: Mengenal BI fast payment system yang akan gantikan sistem kliring nasional

Jika dinilai perlu, BOJ akan meluncurkan program percontohan yang melibatkan penyedia layanan pembayaran dan pengguna akhir, tutur Direktur Eksekutif BOJ Shinichi Uchida, bulan lalu.

"Meskipun tidak ada perubahan dalam sikap BOJ, saat ini tidak ada rencana untuk menerbitkan CBDC. Kami yakin memulai eksperimen pada tahap ini adalah langkah yang diperlukan," kata Uchida ke komite pembuat kebijakan dan lobi bank yang meneliti tentang CBDC.

Bank sentral di berbagai negara mengembangkan mata uang digital masing-masing untuk memodernisasi sistem keuangan mereka, menangkal ancaman dari cryptocurrency dan mempercepat pembayaran domestik dan internasional.

Untuk mengejar bank sentral lain yang telah lebih dahulu bergerak, seperti bank sentral China, pada Oktober silam BOJ mengumumkan rencana eksperimen tentang cara mengoperasikan uang digitalnya.

Selanjutnya: Sritex (SRIL) dan Pan Brothers (PBRX) Berjibaku Menghadapi Utang Jatuh Tempo

 

Bagikan

Berita Terbaru

Risiko Kredit Menurun, Beban Bank Jadi Lebih Ringan
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:50 WIB

Risiko Kredit Menurun, Beban Bank Jadi Lebih Ringan

Risiko kredit perbankan mengalami penurunan. Hal ini mendorong beban provisi atau biaya pencadangan baru yang dibentuk bank besar mulai turun ​

IHSG Jeblok, Masih Ada 195 Saham yang Menguat di Perdagangan Perdana Juni 2025
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:30 WIB

IHSG Jeblok, Masih Ada 195 Saham yang Menguat di Perdagangan Perdana Juni 2025

IHSG melemah 1,42% dalam lima hari perdagangan. IHSG melemah 0,21% YtD, dari posisi akhir Mei 2025 yang masih menunjukkan penguatan 1,35% YtD.

Fenomena Makanan Tabungan Belum Usai, Simpanan Perorangan di Bank Tertekan
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:30 WIB

Fenomena Makanan Tabungan Belum Usai, Simpanan Perorangan di Bank Tertekan

Simpanan nasabah perorangan di perbankan kembali terkoreksi pada April akibat gelombang PHK dan kenaikan biaya hidup​

Permintaan Kredit Fintech Naik Dua Digit
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:10 WIB

Permintaan Kredit Fintech Naik Dua Digit

Kredit macet industri ini mencapai 2,93%. Posisi ini lebih buruk dari April 2024 sebesar 2,79% dan Maret 2025 di 2,77%.

BI Rate Turun, Bunga Kredit di Multifinance Tak Berubah
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:05 WIB

BI Rate Turun, Bunga Kredit di Multifinance Tak Berubah

Penurunan suku bunga BI tak akan berefek ke bunga kredit yang dikenakan kepada para nasabah yang kreditnya berjalan

Saham Emiten Barang Baku Masih bisa Melaju
| Selasa, 03 Juni 2025 | 04:05 WIB

Saham Emiten Barang Baku Masih bisa Melaju

Saham berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) jadi penopang kinerja IDX Basic Materials atau indeks saham barang baku.

Laju IHSG Menyetir Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
| Selasa, 03 Juni 2025 | 03:35 WIB

Laju IHSG Menyetir Data Ekonomi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Sejumlah analis merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham-saham di sektor komoditas dan sektor lainnya.​

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2025 Menyusut, Paling Mini Sejak Mei 2020
| Senin, 02 Juni 2025 | 20:50 WIB

Surplus Neraca Perdagangan Indonesia April 2025 Menyusut, Paling Mini Sejak Mei 2020

Surplus neraca perdagangan bulan April tercatat sebesar US$ 160 juta atau US$ 0,16 miliar, terendah sejak Mei 2020.

Deflasi Bulanan 0,37% pada Mei 2025, Harga Pangan Jadi Pemicu Utama
| Senin, 02 Juni 2025 | 20:37 WIB

Deflasi Bulanan 0,37% pada Mei 2025, Harga Pangan Jadi Pemicu Utama

Meskipun terjadi deflasi secara bulanan, inflasi tahunan atau year-on-year (YoY) pada Mei 2025 tercatat sebesar 1,60%.

Anomali Pergerakan Saham HAJJ, Harganya Terus Terkoreksi di Tengah Musim Haji
| Senin, 02 Juni 2025 | 08:40 WIB

Anomali Pergerakan Saham HAJJ, Harganya Terus Terkoreksi di Tengah Musim Haji

Sejak 21 Mei 2025 hingga menjelang musim haji tahun ini, harga saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) terus bergerak turun.

INDEKS BERITA

Terpopuler