Bankir Prediksi Margin Bunga Akan Membaik di Paruh Kedua Ini

Selasa, 03 September 2024 | 06:30 WIB
Bankir Prediksi Margin Bunga Akan Membaik di Paruh Kedua Ini
[ILUSTRASI. Pelayanan perbankan digital bagi nasabah Bank Mandiri?di Jakarta, Senin (16/10/2023).]
Reporter: Adrianus Octaviano, Selvi Mayasari | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hampir seluruh bank besar dan menengah mengalami penurunan margin bunga bersih alias net interest margin (NIM) pada semester pertama 2024. Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan biaya dana yang cukup signifikan di tengah era suku bunga acuan yang masih tinggi.

Para bankir menyebut telah merancang penguatan dana murah untuk menahan penurunan NIM tahun. Adanya potensi penurunan suku bunga pada paruh tahun ini juga diyakini akan membuat margin bunga membaik di akhir tahun.  

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat NIM perbankan per Juni 2024 ada di level 4,57%, turun dari 4,8% pada bulan sebelumnya. Berdasarkan pantauan KONTAN, hanya BCA yang berhasil mencatat kenaikan NIM di jajaran bank besar dan menengah. 

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian, Ediana Rae, menyampaikan bahwa penurunan NIM terjadi karena rezim bunga acuan tinggi telah mengerek bunga simpanan. “Ditambah, bank tak serta merta menaikkan bunga kredit karena prioritas mereka menjaga kualitas kreditnya,” kata Dian, belum lama ini.

Baca Juga: Siap-siap, Suku Bunga Simpanan Langsung Turun Saat Bunga Acuan Turun

Bank Mandiri yang mengalami penurunan NIM ke level 5,09% dari 5,56% pada semester I-2023 berupaya untuk menahan kenaikan biaya dana dengan mendorong pertumbuhan  dana murah atau CASA. Adapun rasio CASA bank ini mencapai 79,7% perJuni 2024. 

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan, strateginya dengan mengoptimalkan platform digital Livin dan Kopra untuk  mengakuisisi nasabah baru dan memperdalam ekosistem nasabah.

"Selain itu, kami juga terus melanjutkan loan repricing secara selektif untuk menjaga profitabilitas, terutama kredit korporasi yang suku bunganya mengacu kepada suku bunga acuan," imbuh Sigit kepada KONTAN, Jumat (30/8). 

Sigit juga melihat adanya potensi penurunan bunga acuan akan berdampak pada perbaikan NIM perbankan pada akhir tahun. Sebab, biaya dana pasti akan menyusut. Tahun ini, Bank mandiri menargetkan NIM di kisaran 5%-5,3%.

Baca Juga: Bank Raya Paparkan Strategi untuk Perkuat Inovasi Bisnis Digital Mikro & Kecil

BNI juga optimis NIM akan membaik di akhir tahun seiring ada potensi penurunan suku bunga acuan. Margin bunga bersih bank ini pada paruh pertama ada di level 4%, turun 56 basis poin (bps) dari periode yang sama tahun lalu.

“Kami sudah proyeksikan NIM semester kedua BNI pasti akan lebih baik dibandingkan NIM semester pertama BNI,” ungkap Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini.

Novita bilang, biaya dana BNI sudah mulai terkontrol sejak bulan Juni seiring perbaikan likuiditas perseroan. Sepanjang paruh pertama tahun ini, beban bunga BNI melonjak 41,5% secara tahunan menjadi Rp 13,1 triliun.

Efdinal Alamsyah, Direktur Kepatuhan Bank Oke, juga meyakini terjadi perbaikan NIM bila bunga acuan turun. NIM bank berkode saham DNAR ini menyusut dari 5,74% menjadi 5,58% per JUni 2024. "Kami menargetkan NIM bisa dijaga antara 5%-6% hingga akhir tahun," tandasnya.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Darma Henwa Dapat Restu Perpanjangan Utang Usaha Rp 702,73 Miliar
| Kamis, 19 September 2024 | 22:42 WIB

Darma Henwa Dapat Restu Perpanjangan Utang Usaha Rp 702,73 Miliar

Jatuh tempo utang DEWA kepada PT Madhani Talatah Nusantara diperpanjang hingga Maret 2025.

Membedah IPO PH Sinetron VERN, Ekuitas Membengkak Valuasi Jadi Tampak Murah
| Kamis, 19 September 2024 | 11:48 WIB

Membedah IPO PH Sinetron VERN, Ekuitas Membengkak Valuasi Jadi Tampak Murah

Laba bersih PT Verona Indah Pictures Tbk (VERN) tiga tahun terakhir terus menanjak.

PGAS Terus Kembangkan Jargas, Simak Deretan Perusahaan yang Bakal Bekerja Sama
| Kamis, 19 September 2024 | 09:30 WIB

PGAS Terus Kembangkan Jargas, Simak Deretan Perusahaan yang Bakal Bekerja Sama

Pengembangan jargas akan berefek ke pertumbuhan pendapatan PGAS.

Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Pamor Obligasi Naik Daun
| Kamis, 19 September 2024 | 09:27 WIB

Era Suku Bunga Tinggi Berakhir, Pamor Obligasi Naik Daun

Berakhirnya era suku bunga tinggi memoles prospek pasar obligasi dalam negeri

Rajin Ekspansi, Kinerja RS Hermina (HEAL) Kian Bugar
| Kamis, 19 September 2024 | 09:25 WIB

Rajin Ekspansi, Kinerja RS Hermina (HEAL) Kian Bugar

Menakar prospek saham dan kinerja PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL)

TOWR Siap Gelar Rights Issue Rp 9 Triliun, Sahamnya Menarik
| Kamis, 19 September 2024 | 09:15 WIB

TOWR Siap Gelar Rights Issue Rp 9 Triliun, Sahamnya Menarik

Nilai saham baru yang diterbitkan dari rights issue TOWR sebanyak-banyaknya sebesar Rp 9 triliun.

  Bank di Bawah Kendali Investor Jepang Optimis Cetak Pertumbuhan
| Kamis, 19 September 2024 | 09:03 WIB

Bank di Bawah Kendali Investor Jepang Optimis Cetak Pertumbuhan

Bank yang dikendalikan investor Jepang semakin gencar melakukan ekspansi bisnis

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Mulai Melambat
| Kamis, 19 September 2024 | 08:57 WIB

Laju Pertumbuhan Kredit Perbankan Mulai Melambat

Laju pertumbuhan kredit perbankan mulai melambat pada Agustus 2024

BI Rate Dipangkas, Bankir Kejar Pertumbuhan Kredit
| Kamis, 19 September 2024 | 08:53 WIB

BI Rate Dipangkas, Bankir Kejar Pertumbuhan Kredit

Pemnagkasan BI rate bakal mengurangi tekanan biaya dana yang menjadi tantangan utama bank tahun ini. 

 

Bunga Acuan Dipangkas, Obligasi dan Saham Bank Bakal Diuntungkan
| Kamis, 19 September 2024 | 08:36 WIB

Bunga Acuan Dipangkas, Obligasi dan Saham Bank Bakal Diuntungkan

Emiten dari sektor properti, teknologi, otomotif, dan komoditas diprediksi ikut menikmati sentimen penurunan suku bunga acuan.

INDEKS BERITA

Terpopuler