Banyak Pembatasan, Produksi Baja di China Turun Pertama Kali dalam 6 Tahun

Senin, 17 Januari 2022 | 12:05 WIB
Banyak Pembatasan,  Produksi Baja di China Turun Pertama Kali dalam 6 Tahun
[ILUSTRASI. Deretan tabung logam di Pelabuhan Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China, 31 January 2018. China Daily via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. CHINA OUT.]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Produksi tahunan baja mentah China untuk 2021 menurun, sejalan dengan upaya negeri itu menahan laju emisi dari sektor industrinya. Penurunan ini merupakan yang pertama kali terjadi selama enam tahun terakhir.

Negara produsen baja terbesar dunia itu memproduksi 1,03 miliar ton baja mentah sepanjang tahun lalu, data dari Biro Statistik Nasional (NBS) menunjukkan pada Senin (7/1). Angka itu lebih rendah 3% daripada produksinya di tahun 2020, yaitu 1,065 miliar ton.

Sejak awal 2021, Beijing mendesak industri lokal untuk menjaga agar produksi baja sepanjang tahun lalu tidak melampaui angka di tahun sebelumnya. Permintaan itu untuk bermaksud untuk mengurangi polutan dan emisi gas rumah kaca, sesuai dengan janji negara itu untuk mencapai puncak karbonnya pada 2030.

Baca Juga: Ekonomi China Tumbuh 8,1% Sepanjang Tahun 2021

Target itu terlihat sulit tercapai mengingat permintaan yang kuat dari sektor hilir, seperti konstruksi dan manufaktur. Pengiriman produksi baja China dalam enam bulan pertama tahun lalu pun hampir 12% lebih tinggi daripada realisasi di periode yang sama pada tahun 2020.

Produksi baja mulai berkontraksi baik secara tahunan maupun bulanan sejak Juli ketika pemerintah memperketat kontrol lingkungan. Kekurangan listrik yang tidak terduga, memicu harga bahan baku baja, berikut krisis utang yang menekan sektor properti pada akhirnya memperlambat permintaan untuk industri logam.

Pada paruh kedua tahun 2021, China membuat 470,86 juta ton baja mentah, turun 16% dari Juli-Desember tahun sebelumnya.

Baca Juga: China Cuts Rates on Policy Loans for First Time Since April 2020

Produksi baja pada bulan terakhir tahun ini mencapai 86,19 juta ton, naik dari produksi November 69,31 juta ton tetapi masih 6,8% lebih rendah dibandingkan dengan Desember 2020, kata biro statistik.

Output harian rata-rata Desember berada di 2,78 juta ton, melonjak lebih dari 20% dari bulan sebelumnya, menurut perhitungan Reuters berdasarkan data NBS.

Ke depan, analis memperkirakan Tahun Baru Imlek dan Olimpiade Musim Dingin Beijing akan terus membebani produksi, sebelum konsumsi secara bertahap meningkat setelah liburan.

Sebuah konsultan pemerintah mengantisipasi bahwa permintaan baja China akan sedikit turun di tahun ini. Sedang produksi baja mentah akan turun sekitar 0,7% dari tahun 2021.

Bagikan

Berita Terbaru

Otak-Atik Free Float Ala MSCI Bikin Pasar Saham RI Rugi dan Tak Menjamin Transparansi
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:38 WIB

Otak-Atik Free Float Ala MSCI Bikin Pasar Saham RI Rugi dan Tak Menjamin Transparansi

Investor yang tadinya menggunakan korporasi bisa mengalihkan kepemilikan sahamnya ke sekuritas atau yayasan dengan mudah tanpa terdeteksi. 

Rupiah Tak Selemah yang Terlihat
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:49 WIB

Rupiah Tak Selemah yang Terlihat

Rupiah yang seimbang adalah rupiah yang mencerminkan fundamental ekonomi Indonesia, bukan sekadar cerminan sentimen pasar jangka pendek.

Stok Beras
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 10:36 WIB

Stok Beras

Ke depan, sebaiknya Pemerintah membaharui manajemen beras Bulog, agar tidak terjebak pada logika penumpukan stok seperti sekarang.

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:45 WIB

Pendapatan dan Laba Bersih Turun Tipis, Ini Strategi Manajemen SOCI Mendorong Kinerja

Sepanjang 2025 berjalan PT Soechi Lines Tbk (SOCI) telah mendirikan tiga anak usaha baru dan menambah armada.

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 08:09 WIB

Menakar Prospek Bukalapak (BUKA) Seiring Buyback Saham dan Rilis Kinerja Keuangan

Laba bersih yang dicatat Bukalapak (BUKA) ditopang oleh kenaikan harga saham BBHI yang mencapai 112,86%.​

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:20 WIB

Pebisnis Cat Intip Pasar Ekspor Eropa

Pelaku usaha cat dan pelapis dalam negeri tengah menyiapkan diri untuk memanfaatkan kesepakatan perdagangan bebas RI dan Uni Eropa..

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 07:00 WIB

Hatten Bali (WINE) Bidik Peluang Ekspansi di Luar Bali

WINE menyiapkan dana belanja modal (capex) sebesar Rp 26 miliar pada 2025 untuk memperkuat kapasitas produksi dan mendukung efisiensi operasional

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:59 WIB

Biayai Akuisisi SPBU Esso, Chandra Asri (TPIA) Dikabarkan Cari Pendanaan US$ 1 Miliar

Ekspansi PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) ke Singapura sejauh ini berkontribusi positif ke kinerja keuangannya.

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:50 WIB

The Fed Pangkas Suku Bunga, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Kamis (30/10)

Pasar juga menanti hasil pertemuan Bank of Japan. Pada  Kamis (30/10) dini hari  The Fed memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 3,75%-4%,

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang
| Kamis, 30 Oktober 2025 | 06:42 WIB

Tak Hanya Penyaluran Kredit, Penjualan Aset di Bank Juga Menantang

Perbankan tampaknya tak hanya menghadapi tantangan dalam menggenjot penyaluran kredit tahun ini, tapi juga dalam menjual agunan aset bermasalah​

INDEKS BERITA

Terpopuler