Banyak Sentimen Negatif, Harga Minyak Bisa Tertekan Lagi

Selasa, 30 Juli 2019 | 07:05 WIB
Banyak Sentimen Negatif, Harga Minyak Bisa Tertekan Lagi
[]
Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tak sempat bertahan lama, harga minyak mentah kembali tertekan akibat potensi perlambatan ekonomi global. Kemarin, harga minyak jenis west Texas intermediate (WTI) kontrak pengiriman September 2019 di New York Mercantile Exchange melemah 0,21% menjadi US$ 56,08 per barel.

Analis Finex Berjangka Nanang Wahyudi mengatakan, pergerakan si emas hitam terjebak dalam range terbatas. Penyebabnya, pelaku pasar cenderung mengurangi eksposur di pasar komoditas.

Baca Juga: Lifting Gas Nasional Berpotensi Terhambat 

Mengingkatnya kecemasan pelaku pasar terhadap risiko perlambatan ekonomi global membuat harga minyak sulit naik. Plus, terpilihnya Boris Johnson sebagai perdana menteri Inggris membuat peluang hard Brexit semakin besar.

"Kemungkinan ini akan memukul ekonomi Inggris, karena ekspor ke Uni Eropa akan lebih sulit akibat adanya bea masuk," jelas Nanang.

Di sisi lain, pelaku pasar juga bersikap wait and see jelang pertemuan beberapa bank sentral negara maju. The Fed menggelar Federal Open Market Committee (FOMC) pada 30–31 Juli 2019 dan dilanjutkan rapat Bank of England (BoE). Kedua bank sentral ini diperkirakan bakal melonggarkan kebijakan ekonomi.

Di sisi lain, pembicaraan antara Iran dan negara maju berakhir dengan catatan positif, sehingga ketegangan di Timur Tengah cenderung mereda. Meski begitu, ketegangan terkait konflik kawasan Teluk di sekitar Selat Hormuz tetap panas.

Asal tahu saja, Selat Hormuz merupakan jalur minyak paling penting di dunia. Ketegangan meningkat akibat Iran menolak melepaskan kapal tanker berbendera Inggris. Di lain sisi, Iran malah memberikan akses konsuler bagi 18 anggota awak India.

Selain itu, data ekonomi China juga memburuk. Kondisi ini juga dikhawatirkan mengakibatkan berkurangnya permintaan minyak dari Negeri Tirai Bambu tersebut.

Secara teknikal, harga minyak juga berada dalam tren bearish. "Saat ini harga minyak berada di bawah moving average (MA)13 dan MA 26 sehingga pelemahan harga bisa terjadi," ujar Nanang.

Karena itu, dia memprediksi, harga emas hitam ini hari ini akan bergerak dalam rentang US$ 55,08–US$ 57,03 per barel.

Baca Juga: Harga minyak diselimuti banyak sentimen negatif 

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global
| Minggu, 14 Desember 2025 | 06:00 WIB

IHSG Pekan Ini Tembus Rekor Baru, Waspada Sentimen Global

IHSG mengakumulasi kenaikan 0,32% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG menguat 22,33%.

Animo Investor Saham
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:50 WIB

Animo Investor Saham

​Kenaikan IHSG terdorong oleh peningkatan investor pasar modal di dalam negeri yang semakin melek berinvestasi saham.

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:35 WIB

Keandalan Menara MTEL Diuji Bencana Sumatera

Banjir dan longsor membuat layanan telekomunikasi di sejumlah wilayah Sumatera lumpuh. Dalam situasi ini, keandalan peru

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas
| Minggu, 14 Desember 2025 | 05:10 WIB

Memutar Roda Bisnis yang Terhuyung di Pulau Andalas

Banjir dan longsor yang melanda Sumatera akhir November bukan hanya merenggut ratusan nyawa, tapi bikin meriang perdagangan.

 
Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:11 WIB

Transaksi Pembayaran Lewat QRIS Semakin Semarak

BI menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 15,37 miliar atau melonjak 146,4% secara tahunan dengan nilai Rp 1.486,8 triliun 

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 10:07 WIB

CIMB Niaga Syariah Jajaki Konsolidasi dengan BUS

Bank CIMB Niaga berpotensi memiliki bank syariah beraset jumbo. Pasalnya, bank melakukan penjajakan untuk konsolidasi dengan bank syariah​

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:00 WIB

Ekonomi Tak Pasti, Kolektor Barang Mewah Berhati-hati

Kondisi ekonomi global yang tak pasti serta suku bunga tinggi menekan industri barang mewah di tahun 2025

Berhentilah Menebang Masa Depan
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:10 WIB

Berhentilah Menebang Masa Depan

Bencana  banjir dan longsor di tiga provinsi Sumatra jadi momentum reformasi kebijakan perizinan dan tata ruang Indonesia.​

Jangan Jadi Tradisi
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 07:00 WIB

Jangan Jadi Tradisi

Lonjakan harga-harga komoditas pangan menjelang Nataru ataupun saat puasa dan Lebaran harus disikapi serius pemerintah lewat kebijakan.

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang
| Sabtu, 13 Desember 2025 | 06:55 WIB

Bos Martina Berto (MBTO) Memilih Investasi Berhorizon Menengah hingga Panjang

Direktur Utama PT Martina Berto Tbk (MBTO), Bryan David Emil, memilih aset berjangka menengah panjang dalam portofolio investasinya.

INDEKS BERITA

Terpopuler