Batal Bermitra, Antam Bangun Sendiri Smelter Sorong

Kamis, 21 Februari 2019 | 08:30 WIB
Batal Bermitra, Antam Bangun Sendiri Smelter Sorong
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan membangun sendiri pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong, Papua Barat. Sebab, dalam beauty contest partner yang mereka gelar, tak ada satu pun peserta yang layak menjadi mitra untuk membangun smelter.

Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, Arie Prabowo Ariotedjo mengemukakan, dari beauty contest itu sesungguhnya sudah tersisa dua calon mitra yang berasal dari China dan Filipina. Namun kedua calon mitra tidak memenuhi empat kriteria yang dipersyaratkan ANTM.

Adapun syaratnya adalah, pertama, memiliki market share atas produknya atau menguasai pasar. Kedua, memiliki teknologi atau berpengalaman dalam mengoperasikan smelter. Ketiga, memiliki kemampuan finansial. Keempat, sepakat untuk menjadikan ANTM sebagai mayoritas dalam kepemilikan smelter.

"Kami mencoba dulu cari yang terbaik karena banyak pihak yang menyatakan berminat. Namun dari finalis itu, tidak ada yang bisa memenuhi keempat kriteria tersebut," ungkap Arie kepada KONTAN, Rabu (20/2).

Alhasil, Aneka Tambang akan melakukan bankable feasibility study (BFS) sendiri. Setelah itu, mereka akan menunjuk mitra strategis untuk engineering, procurement, and construction (EPC), dengan tetap mempertimbangkan empat kriteria yang diinginkan oleh ANTM.

Proses tersebut ditargetkan bisa selesai pada tahun ini. "Antam akan melakukan BFS sendiri yang diharapkan selesai di 2019," ujar Arie.

Fasilitas smelter nikel Antam di KEK Sorong ini direncanakan bakal memiliki kapasitas sebesar 40.000 ton nikel dan 500.000 ton stainless steel per tahun. Adapun investasinya diperkirakan bisa mencapai angka US$ 1 miliar.

Nantinya, bahan baku smelter ini akan dipasok oleh PT Gag Nikel, yang merupakan anak usaha ANTM yang mengelola tambang nikel di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat.

Sebelumnya, Direktur PT Gag Nikel, Risono bilang, pada tahun ini mereka membidik produksi 1,8 juta ton bijih nikel. Jumlah itu naik dua kali lipat dibandingkan realisasi produksi tahun lalu yang mencapai 912.000 ton bijih nikel. Volume produksi bijih nikel di Gag diharapkan bisa mencapai 3 juta ton.

Bagikan

Berita Terbaru

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun
| Rabu, 24 Desember 2025 | 09:13 WIB

Klaim Purbaya Tak Terbukti, Korporasi Tahan Ekspansi, Rupiah Anjlok 7 Hari Beruntun

Korporasi masih wait and see dan mereka mash punya simpanan internal atau dana internal. Rumah tangga juga menahan diri mengambl kredit konsumsi.

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:46 WIB

Pasca Rights Issue Saham PANI Malah Longsor ke Fase Downtrend, Masih Layak Dilirik?

Meningkatnya porsi saham publik pasca-rights issue membuka lebar peluang PANI untuk masuk ke indeks global bergengsi seperti MSCI.

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:28 WIB

Mengejar Dividen Saham BMRI dan BBRI: Peluang Cuan atau Sekadar Jebakan?

Analisis mendalam prospek saham BMRI dan BBRI di tengah pembagian dividen. Prediksi penguatan di 2026 didukung fundamental solid.

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:25 WIB

Tahun Depan Harga Komoditas Energi Diramal Masih Sideways

Memasuki tahun 2026, pasar energi diprediksi akan berada dalam fase moderasi dan stabilisasi, harga minyak mentah cenderung tetap sideways.

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:20 WIB

Rupiah Nyungsep dan Bayang-Bayang Profit Taking, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Risiko lanjutan aksi profit taking masih membayangi pergerakan indeks. Ditambah kurs rupiah melemah, menjebol level Rp 16.700 sejak pekan lalu. ​

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:15 WIB

IHSG Berpeluang Melemah Jelang Libur Natal

Pemicu pelemahan IHSG adalah tekanan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar dan aksi ambil untung (profit taking) investor.

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan
| Rabu, 24 Desember 2025 | 08:10 WIB

SSIA Bisa Lebih Stabil Tahun Depan

Ruang pemulihan kinerja PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mulai terbuka, ditopang pengakuan awal penjualan lahan Subang Smartpolitan, 

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:59 WIB

Peta Bank Syariah 2026 Berubah, Cek Rekomendasi Saham BRIS & BTPS Pasca Hadirnya BSN

Bank Syariah Nasional langsung merangsek ke posisi dua dari sisi aset dan membawa DNA pembiayaan properti.

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:34 WIB

Pesta Pora Asing di Saham BUMI, Blackrock hingga Vanguard Ramai-Ramai Serok Barang

Investor institusi global seperti Blackrock dan Vanguard mengakumulasi saham BUMI. Simak rekomendasi analis dan target harga terbarunya.

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026
| Rabu, 24 Desember 2025 | 07:20 WIB

Sederet Tantangan Industri Manufaktur pada 2026

Kadin melihat sektor manufaktur tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia pada tahun 2026,

INDEKS BERITA

Terpopuler