Bayang-bayang Risiko Fiskal dari Program Ambisius Pemerintahan Presiden Prabowo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Inisiatif Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendorong sejumlah program strategis, dibayangi potensi peningkatan risiko fiskal. Tekanan akibat utang jatuh tempo pemerintah pada 2025 yang mencapai Rp 800,33 triliun hingga seretnya penerimaan pajak pada 2024 lalu yang hanya mencapai Rp 1.932,4 triliun atau 97,2% dari target semakin mempersempit ruang fiskal pemerintah untuk menggeber sejumlah proyek strategis.
Terbaru, Goldman Sachs Group Inc memangkas peringkat sejumlah aset investasi mereka di Indonesia utamanya yang ada di pasar saham dan surat utang karena meningkatnya risiko fiskal dari sejumlah inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan