Bayang-bayang Risiko Fiskal dari Program Ambisius Pemerintahan Presiden Prabowo

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30 WIB
Bayang-bayang Risiko Fiskal dari Program Ambisius Pemerintahan Presiden Prabowo
[ILUSTRASI. Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (kedua kanan), Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan (kanan), Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi (ketiga kiri) dan Investor asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio (kedua kiri) serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya (ketiga kanan) menggelar pertemuan dengan pengusaha di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/3/2025). Pertemuan antara pemerintah, pengusaha dan investor asal AS Ray Dalio tersebut membahas tentang pengelolaan aset BUMN melalui Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU]
Reporter: Filemon Agung | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Inisiatif Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendorong sejumlah program strategis, dibayangi potensi peningkatan risiko fiskal. Tekanan akibat utang jatuh tempo pemerintah pada 2025 yang mencapai Rp 800,33 triliun hingga seretnya penerimaan pajak pada 2024 lalu yang hanya mencapai Rp 1.932,4 triliun atau 97,2% dari target semakin mempersempit ruang fiskal pemerintah untuk menggeber sejumlah proyek strategis.

Terbaru, Goldman Sachs Group Inc memangkas peringkat sejumlah aset investasi mereka di Indonesia utamanya yang ada di pasar saham dan surat utang karena meningkatnya risiko fiskal dari sejumlah inisiatif Presiden Prabowo Subianto.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terbaru

Tarif Trump Membalikkan Ekonomi Dunia
| Rabu, 16 April 2025 | 09:29 WIB

Tarif Trump Membalikkan Ekonomi Dunia

Negara kecil tidak akan mampu untuk memasok semua kebutuhan pokoknya dengan efisien. Mereka harus bermitra dengan negara yang jauh lebih besar.

FOMO Emas
| Rabu, 16 April 2025 | 09:16 WIB

FOMO Emas

Masyarakat harus kritis dan meningkatkan literasi agar terhindar dari aksi penipuan dan kerugian dalam berinvestasi emas.

Meski Naik di Maret, Cadangan Devisa Berpotensi Tergerus Memasuki Kuartal II 2025
| Rabu, 16 April 2025 | 08:52 WIB

Meski Naik di Maret, Cadangan Devisa Berpotensi Tergerus Memasuki Kuartal II 2025

Ekspor yang berpotensi tertekan, musim pembagian dividen, dan ongkos untuk mengintervensi rupiah jadi faktor penggerus cadangan devisa.

Profit 33,61% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Lagi (16 April 2025)
| Rabu, 16 April 2025 | 08:39 WIB

Profit 33,61% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak Lagi (16 April 2025)

Harga emas Antam hari ini (16 April 2025) 1 gram Rp 1.916.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,61% jika menjual hari ini.

Di Tengah Proyeksi Kinerja Konservatif, MTEL Tetap Incar Peluang Merger dan Akuisisi
| Rabu, 16 April 2025 | 08:27 WIB

Di Tengah Proyeksi Kinerja Konservatif, MTEL Tetap Incar Peluang Merger dan Akuisisi

Dari total capex Rp 5,3 triliun yang dianggarkan MTEL di 2025, Rp 2 triliun di antaranya dialokasikan untuk merger dan akuisisi.​

Peta Big Caps Berubah, Bank Masih Unggul
| Rabu, 16 April 2025 | 08:10 WIB

Peta Big Caps Berubah, Bank Masih Unggul

Nilai kapitalisasi pasar saham (market captalization) dalam negeri menguap sekitar 11% sepanjang tahun ini

Direksi Ramai-Ramai Borong Saham Emiten
| Rabu, 16 April 2025 | 07:59 WIB

Direksi Ramai-Ramai Borong Saham Emiten

Di tengah volatilitas IHSG yang masih tinggi, sejumlah direksi emiten melakukan aksi pembelian saham dengan tujuan investasi.

Penurunan Penjualan Motor di Kuartal I bisa Berlanjut di Sepanjang 2025
| Rabu, 16 April 2025 | 07:54 WIB

Penurunan Penjualan Motor di Kuartal I bisa Berlanjut di Sepanjang 2025

Perusahaan pembiayaan lebih hati-hati dalam menyalurkan kredit lantaran daya beli masyarakat yang melemah seiring risiko yang meningkat.

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Rabu 16 April 2025
| Rabu, 16 April 2025 | 07:22 WIB

Rupiah Masih Rentan Terkoreksi pada Rabu 16 April 2025

 Melansir Bloomberg, rupiah di pasar spot turun 0,23% secara harian ke Rp 16.827 per dolar AS pada Kamis (15/4)

Penguatan Aset Kripto Masih Rapuh
| Rabu, 16 April 2025 | 07:19 WIB

Penguatan Aset Kripto Masih Rapuh

Investor kembali mengoleksi aset berisiko seperti kripto, seiring Presiden AS Donald Trump menangguhkan sementara sejumlah kebijakan tarif.

INDEKS BERITA

Terpopuler