Bayar Utang dan Cari Modal Kerja, Visi Media (VIVA) Gelar Private Placement

Selasa, 19 Maret 2019 | 06:00 WIB
Bayar Utang dan Cari Modal Kerja, Visi Media (VIVA) Gelar Private Placement
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Visi Media Asia Tbk (VIVA) mencari dana segar untuk membayar utang dan menambah modal kerja. Perusahaan yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).

Sesuai ketentuan, VIVA dapat menerbitkan maksimal 10% saham baru dari modal ditempatkan dan disetor penuh, atau sekitar 1,65 miliar saham. Nantinya, dana dari private placement itu akan digunakan untuk membayar sebagian utang anak usaha VIVA, PT Lativi Mediakarya yang jatuh tempo pada Oktober 2019 mendatang. Nilainya mencapai US$ 9,41 juta. 

Utang tersebut merupakan bagian dari senior facility agreement tahun 2017 yang sebesar US$ 173,60 juta. Utang ini dijamin oleh VIVA. Selain untuk membayar utang, hasil private placement juga digunakan untuk pengembangan usaha VIVA di tahun ini. 

Berdasarkan prospektus VIVA yang terbit Senin (18/3), perusahaan berencana menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk aksi korporasi ini pada 25 April 2019. Jika disetujui, VIVA dapat menerbitkan saham baru tersebut dalam kurun waktu dua tahun sejak tanggal RUPSLB. 

Harga pelaksanaan private placement itu akan dihitung dari harga saham rata-rata selama kurun waktu 25 hari bursa berturut-turut di pasar reguler sebelum tanggal pencatatan saham tambahan. Jika berjalan sesuai rencana, aksi korporasi itu bakal digelar pada bulan Mei 2019 mendatang. Pelaksanaan private placement tersebut memiliki dampak dilusi sebesar 9,09% terhadap pemegang saham. 

VIVA belum menyebutkan pihak yang akan menjadi pembeli strategis dalam private placement tersebut. Namun sebelumnya sempat beredar kabar, salah satu investor strategis yang akan mengambil saham baru VIVA adalah Direktur Utama PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) Pieter Tanuri. 

Bahkan, menurut sumber KONTAN, Pieter sempat bertemu dengan Anindya Novyan Bakrie yang merupakan Presiden Direktur VIVA. Meski begitu, dia masih enggan berkomentar. "Saya no comment dulu," kata Pieter saat dihubungi KONTAN.

Hingga kuartal III 2018, kinerja VIVA masih lesu. Pendapatannya mencapai Rp 1,95 triliun, hanya naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp 1,93 triliun. Lalu, VIVA juga masih membukukan kerugian sebelum pajak sebesar Rp 472,71 miliar. 

Total liabilitas perusahaan mencapai Rp 6,1 triliun, dengan liabilitas jangka pendek sebesar Rp 2,6 triliun. Usai private placement dan pembayaran utang, liabilitas jangka pendek akan turun menjadi Rp 2,2 triliun dan total liabilitas akan berkurang menjadi Rp 5,6 triliun. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini
| Senin, 24 Februari 2025 | 04:32 WIB

Pameran IIMS 2025 Bisa Menjadi Bahan Bakar Penggerak Bisnis Otomotif Tahun Ini

Kendaraan konvensional tetap mendominasi penjualan IIMS 2025, kendati banyak mobil listrik baru yang diperkenalkan.

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

INDEKS BERITA

Terpopuler