Bayar Utang dan Ekspansi, Adaro Indonesia Terbitkan Global Bond US$ 750 Juta

Senin, 28 Oktober 2019 | 11:03 WIB
Bayar Utang dan Ekspansi, Adaro Indonesia Terbitkan Global Bond US$ 750 Juta
[ILUSTRASI. Pertambangan batubara Adaro Indonesia]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adaro Indonesia, bersiap menerbitkan surat utang global (global bond). Nilainya mencapai US$ 750 juta atau sekitar Rp 10,51 triliun.

Global bond tersebut memiliki bunga 4,25% dan jatuh tempo pada 2024. Surat utang itu juga akan dijamin oleh Adaro Energy dan dicatatkan di Singapore Exchange Securities Trading Limited. 

Adaro Indonesia bersama pembeli awal, yakni DBS Bank Ltd, Citigroup Global Markets Singapore Pte Ltd, UBS AG Singapore, MUFG Securities Asia Limited, dan Oversea Chinese Banking Corporation Limited, telah menandatangani purchase agreement pada 24 Oktober 2019 lalu. 

Baca Juga: Saham ADRO (Adaro Energy) naik 1,1%, ini kondisi PER dan PBV terbaru 

Untuk penawaran surat utang ini, Adaro Indonesia telah mendapatkan peringkat Ba1 dari Moody's dan BBB- dari Fitch Ratings dengan prospek stabil. 

"Dana hasil penerbitan surat utang akan digunakan untuk melunasi sebagian utang Adaro indonesia yang ada, dan kebutuhan umum serta belanja modal," ujar Mahardika Putranto, Sekretaris Perusahaan ADRO, Senin  (28/10). 

Berdasarkan kesepakatan pembelian, Adaro Indonesia dan Adaro Energy juga akan menandatangani indenture dengan Bank of New York Mellon sebagai trustee.

Penerbitan surat utang memang menjadi salah satu opsi pendanaan untuk Adaro. Menurut Moody's, bisnis batubara termal Adaro memiliki rekam jejak yang stabil dengan produksi tahunan sekitar 50 juta ton sejak 2013, menjadikannya penghasil batubara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan volume.

Baca Juga: IHSG Longsor, Harga 9 Saham LQ45 dengan PER Terendah ikut Ambrol

Moody’s juga menilai Adaro Energy telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mendiversifikasi pendapatannya. Salah satunya seperti investasi Adaro di dua proyek pembangkit listrik di Indonesia yang dijadwalkan mulai beroperasi pada akhir 2019 dan 2020.

Selain itu, pada 2018 ADRO juga telah membeli 35% saham efektif di Tambang Batubara Kestrel, yang merupakan produsen batubara metalurgi yang berbasis di Australia.

Tahun ini, Adaro membidik produksi 56 juta ton batubara. Perusahaan juga melanjutkan proyek PLTU Tanjung 2x100 MW, PLTU Batang 2x1000 MW dan proyek lainnya.

Manajemen Adaro juga tengah memacu beberapa proyek, seperti produksi coking coal di Adaro Metcoal Companies (AMC) di Kalimantan Tengah dan Kestrel, Australia.

AMC memproyeksikan bisa menghasilkan 1 juta ton coking coal, sedangkan Tambang Kestrel berpotensi menghasilkan 3 juta ton coking coal.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Proyek Jumbo Vale Indonesia (INCO) di Tahun Depan
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:00 WIB

Proyek Jumbo Vale Indonesia (INCO) di Tahun Depan

Anak usaha MIND ID ini mengungkap tiga proyek utama akan menjadi fokus perusahaan di sepanjang 2026.

Kinerja Japfa Comfeed Terangkat Harga Jual dan MBG
| Selasa, 02 Desember 2025 | 06:00 WIB

Kinerja Japfa Comfeed Terangkat Harga Jual dan MBG

Harga DOC dan broiler yang meningkat membuat kinerja PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) bertumbuh 

Maskapai Penerbangan Terganggu Recall Airbus A320
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:30 WIB

Maskapai Penerbangan Terganggu Recall Airbus A320

Dari total sebanyak 143 unit A320 ada 38 unit pesawat yang terkena recall yang berasal dari enam maskapai.

Awas, Indonesia Potensi Siklon Tropis
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:20 WIB

Awas, Indonesia Potensi Siklon Tropis

Ancaman bencana alam di Indonesia kini bertambah selain hidrometeorologi yakni adanya ancaman siklon tropis.

Pergerakan IHSG Selasa (2/12) Masih Ditopang Data Domestik
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:18 WIB

Pergerakan IHSG Selasa (2/12) Masih Ditopang Data Domestik

IHSG masih berpeluang bergerak di zona hijau pada Selasa (2/12), ditopang oleh sejumlah data ekonomi dalam negeri yang membaik.

Ini Saham Jagoan Pilihan Jika Sinterklas Datang
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:16 WIB

Ini Saham Jagoan Pilihan Jika Sinterklas Datang

Bulan Desember yang berpeluang bullish masih menjadi periode menarik untuk melakukan trading berbasis seasonality

Sinergi Inti Andalan (INET) Bersiap Jaring Dana Jumbo dari Obligasi dan Rights Issue
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:13 WIB

Sinergi Inti Andalan (INET) Bersiap Jaring Dana Jumbo dari Obligasi dan Rights Issue

INET berencana merilis obligasi senilai Rp 1 triliun dan menjaring rights issue senilai Rp 3,2 triliun

Banjir Sumatra Mengusik Perekonomian Nasional
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:10 WIB

Banjir Sumatra Mengusik Perekonomian Nasional

Jumlah korban bencana banjir dan longsor di wilayah Sumatra Utara, Aceh dan Sumatera Barat terus bertambah.

Investasi Danantara Harus Berdampak Ganda
| Selasa, 02 Desember 2025 | 05:00 WIB

Investasi Danantara Harus Berdampak Ganda

Danantara sudah membuat roadmap investasi untuk tahun 2026 yang bisa mendorong roda ekonomi dan lapangan pekerjaan. 

Menjaga Ketahanan Perbankan Nasional
| Selasa, 02 Desember 2025 | 04:54 WIB

Menjaga Ketahanan Perbankan Nasional

Risiko global 2026 mungkin tampak seperti badai di kejauhan, tetapi sejarah menunjukkan badai yang diabaikan rentan menjadi krisis.

INDEKS BERITA